Analisis Mendalam Buku Encounters: Two Studies in the Sociology of Interaction (1961) Karya Erving Goffman
I. Pendahuluan dan Konteks Teoretis
A. Latar Belakang Intelektual Erving Goffman: Transisi ke Mikro-Sosiologi
Erving Goffman (1922-1982) diakui sebagai salah satu arsitek utama sosiologi mikro. Pendekatan Goffman berpusat pada studi kehidupan sehari-hari (everyday life), yang berlawanan dengan kerangka kerja makro-sosiologis yang berupaya memahami masyarakat dalam kerangka totalitas struktural. Sebaliknya, kerangka mikro-sosiologis Goffman bertujuan untuk memahami konstitusi sosialitas, yang ia tafsirkan sebagai realitas yang dialami.
Penempatan Goffman dalam tradisi Whitehead, Schutz, dan Mannheim menunjukkan tujuannya yang lebih luas: mendekonstruksi realitas asumtif yang berlaku dalam masyarakat dan menciptakan budaya ilmu sosial baru.
Sebelum publikasi Encounters pada tahun 1961, Goffman telah mendirikan fondasi teoretisnya melalui The Presentation of Self in Everyday Life (1959), yang memperkenalkan analisis dramaturgi dan konsep sentral manajemen kesan (impression management). Karyanya yang awal ini menggambarkan upaya yang dilakukan individu untuk memproyeksikan dan mempertahankan citra diri mereka selama interaksi sosial melalui tindakan sadar, gerakan, dan komunikasi verbal maupun nonverbal.
Baca Juga: Eksplorasi Komprehensif Isi Buku The Presentation of Self in Everyday Life karya Erving Goffman: Analisis, Teori, dan Konteks Sosial
Encounters bertindak sebagai jembatan teoretis yang penting, mengalihkan fokus dari metafora panggung sosial (front stage/back stage) ke analisis mendalam mengenai bagaimana situasi dan pertemuan didefinisikan secara mikro. Analisis ini memiliki implikasi mendalam yang melampaui sosiologi; kritikus, termasuk Schegloff (1988), mencatat bahwa Goffman "hampir sendirian" menghabilitasi seluruh bidang studi dengan menjabarkan dan menjamin batas analitis serta materi pelajaran dari domain yang koheren: interaksi tatap muka (face-to-face interaction).
Encounters, bersama dengan Behavior in Public Places (1963) dan Stigma (1963), merupakan karya sentral yang secara formal mendefinisikan domain sosiologi interaksi ini. Keahlian Goffman terletak bukan hanya dalam pengamatan yang tajam, tetapi juga dalam menciptakan kosakata baru yang diperlukan untuk mengungkap dunia mikro sosial. Encounters memberikan tipologi spesifik—pertemuan terfokus dan peran situasional—yang mendasari studi sistematis tentang Tatanan Interaksi (Interaction Order).
B. Posisi Encounters (1961) dalam Kanon Goffman
Encounters diterbitkan pada tahun yang sama dengan Asylums: Essays on the Social Situation of Mental Patients and Other Inmates. Meskipun temanya berbeda—satu berfokus pada dinamika interaksi sekilas, yang lain pada institusi total—kedua karya tersebut berbagi fungsi kritis yang sama: mendekonstruksi realitas asumtif masyarakat. Kedua buku tersebut melihat diri (self) bukan sebagai individu yang terisolasi dan mandiri, melainkan sebagai aspek dari pengaturan sosial dan budaya yang lebih luas.
Pendekatan metodologis Goffman bersifat khas, ditandai dengan nada yang objektif dan non-yudikatif. Ia tidak memberikan evaluasi moral terhadap tindakan dramaturgis, melainkan memperlakukan penggunaan permainan peran dan tipuan (artifice) oleh individu sebagai konsekuensi yang tak terhindarkan untuk menjaga keseimbangan sosial dan memfasilitasi definisi situasi yang positif. Beberapa kritikus menafsirkan pendekatan ini sebagai pandangan bahwa upaya individu untuk menjaga kesopanan dan ketertiban sosial adalah bentuk altruisme, karena memungkinkan individu membantu audiens mereka memahami situasi dalam istilah terbaik yang mungkin.
Metodologi Goffman dalam Encounters juga mencerminkan sifatnya yang "protean." Manning (2000) dan lainnya mengkarakterisasi karya Goffman sebagai terlalu teoretis untuk menjadi etnografi tradisional dan pada saat yang sama terlalu kaya etnografi untuk menjadi teori sosial ortodoks. Hal ini menunjukkan bahwa observasi mikro-sosiologis yang mendasari kedua esai dalam Encounters bersifat abstrak dan sadar akan teori, berfokus pada analisis konsep, bukan hanya kasus empiris tertentu.
C. Struktur Buku: Dua Kajian Sosiologi Interaksi
Encounters tersusun dari dua esai mandiri namun saling melengkapi, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika perkumpulan terfokus dan peran situasional. Kedua studi ini menyelidiki nuansa halus yang membentuk pertemuan sehari-hari, menganalisis interaksi rumit antara individu dan peran yang mereka asumsikan, dan pada akhirnya, menawarkan perspektif baru tentang kompleksitas perilaku manusia.
1. "Fun in Games" (Kesenangan dalam Permainan): Menyelidiki dinamika perkumpulan terfokus (focused gathering), menekankan bagaimana interaksi diorganisir, dibingkai, dan dipertahankan melalui mekanisme internal.
2. "Role Distance" (Jarak Peran): Mengembangkan analisis peran tradisional, berfokus pada bagaimana individu mengelola pelepasan diri dari peran situasional (situated role) yang diwajibkan, dan bagaimana pelepasan simbolis ini memiliki fungsi sosial dalam situated activity system.
Perbedaan fokus kedua esai ini dapat diringkas sebagai berikut:
Tabel 1: Perbandingan Konseptual: "Fun in Games" vs. "Role Distance"
II. Studi Pertama: "Fun in Games" (Kesenangan dalam Permainan)
A. Definisi Perkumpulan Terfokus (Focused Gathering)
Esai "Fun in Games" berfokus pada unit dasar interaksi: focused gathering. Ini adalah sistem aktivitas yang ditandai oleh perhatian bersama yang terpusat pada satu fokus tunggal, yang dibedakan dari interaksi publik yang tersebar. Secara prinsip, dalam pertemuan tatap muka ini, setiap orang memiliki hak yang sama untuk berkontribusi.
Goffman menekankan bahwa tatanan situasional ini tidak hanya ada dalam ruang sosial yang hampa. Tatanan situasional secara spasial terletak di institusi, di jalanan, di dancehalls, toko, atau rumah. Ruang-ruang fisik ini menjadi repositori makna bersama (shared meaning) yang membantu mengarahkan aliran tindakan, sama pentingnya dengan isyarat non-verbal seperti kibasan bahu atau kedipan mata.
Konsep kunci yang digunakan Goffman dalam menganalisis perkumpulan terfokus adalah Bingkai (Frame). Mengacu pada istilah Bateson, Goffman menjelaskan bahwa permainan menempatkan bingkai di sekitar serangkaian peristiwa langsung, yang menentukan jenis 'makna' atau 'sense' yang akan diberikan pada segala sesuatu yang berada di dalam bingkai tersebut. Pembingkaian ini berfungsi sebagai kode yang mengatur interaksi dan ekspektasi di antara para peserta.
Tujuan utama dari pertemuan terfokus adalah mencapai spontaneous involvement (keterlibatan spontan) yang sering dimanifestasikan sebagai engrossed euphoria (euforia yang asyik). Namun, kesenangan dan euforia ini tidak muncul secara inheren; ia harus dipertahankan secara aktif melalui upaya yang konstan untuk mengendalikan hubungan pertemuan tersebut dengan dunia di luarnya. Keseimbangan yang tegang harus dicapai: pertemuan harus cukup penting di dunia luar untuk mendorong keterlibatan sukarela, namun tidak boleh terlalu penting sehingga ketegangan yang ditimbulkan oleh taruhan eksternal menghancurkan batas-batas internalnya. Jika fokus bersama terganggu, hal itu dapat menyebabkan distracting dysphoria.
B. Mekanisme Pengendalian Batasan Interaksi
Untuk memastikan integritas bingkai dan mempertahankan keterlibatan yang diperlukan, batasan focused gathering harus dikelola secara ketat. Goffman mengidentifikasi beberapa mekanisme yang digunakan para peserta untuk mengendalikan relevansi dan menjaga keseimbangan:
1. Selective Inattention (Ketidakperhatian Selektif): Ini adalah tindakan mengabaikan rangsangan, informasi, atau konteks yang didefinisikan oleh bingkai situasional sebagai tidak relevan. Ketidakperhatian yang disengaja ini menjaga fokus bersama tetap utuh.
2. Suppression (Penekanan): Penahanan yang disengaja terhadap ekspresi emosi, keinginan, atau keprihatinan individu yang berada di luar bingkai aktivitas saat itu. Hal ini mengelola potensi disforia atau gangguan agar tidak membanjiri interaksi.
3. Transformation Rules (Aturan Transformasi): Ini adalah aturan yang kompleks dan halus yang memungkinkan materi dari dunia luar diperkenalkan, tetapi hanya dalam "cara yang terkontrol dan tersamarkan". Urusan eksternal harus diubah menjadi sumber daya yang relevan dengan situasi tersebut. Misalnya, jika kekayaan seseorang dibicarakan, itu harus menjadi bagian dari byplay yang diizinkan dan bukan sebagai gangguan serius terhadap fokus utama.
Aturan transformasi ini adalah kunci untuk menjaga agar pertemuan tetap "matter enough" di dunia yang lebih luas, sehingga individu termotivasi untuk terlibat secara spontan. Kesenangan dalam permainan, menurut Goffman, tampaknya bertumpu pada keseimbangan optimal antara hasil yang problematis dan peluang yang terkontrol untuk menunjukkan atribut atau kehebatan pribadi.
Tabel 2: Strategi Pengelolaan Batasan dalam Perkumpulan Terfokus
C. Konsep Action dan Pertaruhan Karakter (Gambled Character)
Inti dari "Fun in Games" adalah analisis Goffman tentang Action, sebuah konsep yang memiliki makna khusus dan sentral terkait dengan dunia perjudian (gambling). Dalam penggunaan Goffman, perjudian adalah "prototipe tindakan" (prototype of action).
Action mengacu pada situasi di mana aktor secara sadar mengambil risiko dan respons serta keterlibatan mereka terhadap risiko tersebut disaksikan oleh orang lain dalam pertemuan tatap muka. Dalam konteks ini, 'karakter' adalah imputasi yang diberikan oleh orang lain yang menyaksikan respons aktor. Goffman menyatakan bahwa, dalam action, 'karakter dipertaruhkan' (character is gambled).
Penilaian karakter ini berfokus pada atribut seperti keberanian, kontrol diri, dan ketenangan di bawah tekanan. Meskipun karakter dinilai secara situasional, implikasi kinerja karakter ini dipegang secara sosiologis; artinya, masyarakat pada umumnya memiliki kegunaan untuk individu yang berkinerja sesuai dengan tuntutan situasional dari karakter yang kuat.
Munculnya peluang action yang semakin menyebar dan pembingkaian teknologi dari berbagai bentuk perjudian modern menimbulkan tantangan terhadap konsep Goffman ini, karena hubungan langsung antara face-to-face encounter dan taruhan karakter menjadi kabur. Namun, landasan Goffman tetap relevan: interaksi tatap muka adalah generator utama di mana karakter sosial diuji dan ditetapkan.
D. Partisipasi Non-Pemain dan Tatanan Situasional
Goffman juga memperluas definisi partisipasi dalam perkumpulan terfokus di luar peserta aktif. Diskusi tentang partisipasi non-pemain, seperti kibitzing (mengamati atau memberi komentar selama permainan kartu), menyoroti bahwa kesenangan dalam permainan tidak hanya dihasilkan oleh pemain itu sendiri.
Aksi kibitzing, meskipun mungkin tidak memiliki efek signifikan pada hasil permainan, adalah aspek penting dari gaming encounter dan kesenangan yang diperoleh darinya. Hal ini memperkuat pemahaman bahwa tatanan situasional yang dianalisis oleh Goffman adalah sistem sosial yang melibatkan berbagai tingkat keterlibatan, dan bahwa peran non-aktif pun dapat secara krusial berkontribusi pada pemeliharaan bingkai dan aliran interaksi.
III. Studi Kedua: "Role Distance" (Jarak Peran)
A. Definisi dan Distingsi Jarak Peran
Esai "Role Distance" berfungsi sebagai perluasan analisis peran tradisional. Goffman menciptakan istilah Role Distance untuk merujuk pada pelepasan atau ketidakacuhan simbolis yang ditunjukkan oleh aktor dari peran yang sedang ia jalankan. Ini adalah tindakan presentasi diri seolah-olah aktor berada pada jarak tertentu atau terpisah dari peran yang diminta untuk mereka mainkan.
Jarak peran membuat perbedaan fundamental antara ekspektasi yang menyertai kinerja peran dan komitmen pribadi individu terhadap peran tersebut. Goffman mengamati tindakan-tindakan yang mungkin secara konvensional dianggap "di luar peran" (out of role) atau idiosinkratik, namun dalam analisisnya, tindakan-tindakan ini dilihat sebagai integral dengan peran situasional aktor dan fungsional di dalam pertemuan tersebut.
Konsep ini memungkinkan pengakuan bahwa individu memiliki "multiplicity of selves" (multiplisitas diri yang simultan). Jarak peran adalah mekanisme untuk mengelola dan memproyeksikan citra diri yang lebih matang, berbeda, atau lebih luas daripada yang dituntut oleh peran situasional yang sempit. Jika manajemen kesan (impression management) adalah simulasi tentang bagaimana seseorang seharusnya bertindak, maka jarak peran adalah simulasi penolakan yang dikontrol terhadap peran tersebut untuk mengklaim atribut diri yang lebih luas. Sebagai contoh, seorang birokrat mungkin menampilkan wajah yang diharapkan dari posisinya tetapi menunjukkan diri secara fleksibel dan pengertian—jarak peran ini secara negatif menunjukkan atribut yang lebih luas daripada yang biasanya dikaitkan dengan posisi kaku tersebut.
B. Analisis Kasus Klasik: Penunggang Komidi Putar (Merry-Go-Round)
Contoh paling terkenal dan mudah dipahami dari jarak peran adalah observasi Goffman terhadap anak-anak yang menunggang kuda komidi putar. Goffman mencatat bahwa peran penunggang komidi putar memiliki ekspektasi tertentu: menuntut porsi keberanian dan kontrol otot anak-anak, porsi kejantanan anak-anak, dan seringkali gelar anak-anak.
Anak-anak yang lebih kecil, yang mungkin berusia dua tahun, mungkin menunjukkan keterlibatan penuh atau bahkan ketakutan, berjuang untuk tetap berada di atas kuda. Sebaliknya, anak-anak yang lebih tua yang telah melampaui usia "ketakutan" atau "keterlibatan penuh" akan menunjukkan jarak peran. Mereka mungkin menunjukkan pelepasan yang sinis, memegang tiang kuda dengan longgar, tidak menunjukkan kegembiraan, atau berpose dengan gaya yang terlalu santai.
Fungsi dari demonstrasi jarak peran ini adalah untuk mengklaim atribut diri yang lebih matang, yang terpisah dari peran anak-anak yang kekanak-kanakan. Tindakan ini fungsional dalam pertemuan tersebut karena memungkinkan aktor untuk memisahkan diri mereka dari peran yang dianggap di bawah status atau usia mereka, yang merupakan cara untuk mengelola implikasi wajah dan garis perilaku yang melekat pada peran tersebut.
C. Jarak Peran dalam Konteks Terinstitusi (Sistem Aktivitas Situasional)
Jarak peran tidak terbatas pada konteks rekreasi. Goffman menerapkan analisisnya pada Situated Activity Systems yang sangat terstruktur, seperti yang tersirat dari daftar istilah spesifik yang berkaitan dengan operasi bedah (misalnya, chief surgeon, intern, scrub nurse, asepsis, hemostats).
Dalam konteks bedah, yang merupakan sistem hierarkis yang sangat formal, jarak peran mungkin tampak dalam cara seorang individu, seperti perawat bedah (Scrub Nurse), menunjukkan sedikit ketidakacuhan atau kecepatan mekanis dalam mengikuti perintah dokter. Jarak ini berfungsi untuk mengklaim kompetensi profesional dan menepis asumsi status bawahan yang total. Dengan menampilkan pelepasan dari tuntutan peran yang sempit, aktor tersebut memanipulasi keterbatasan peran untuk mencapai efektivitas situasional atau untuk menghindari tanggung jawab emosional yang penuh terhadap peran tersebut. Dalam sistem yang menuntut, jarak peran adalah alat untuk manajemen self di tengah tekanan peran yang intens.
IV. Sintesis Teoretis dan Kontribusi Utama Encounters
A. Mendefinisikan Tatanan Interaksi (Interaction Order)
Encounters adalah dokumen foundational yang secara tegas mendefinisikan dan mewarisi konsep sosiologis terpenting Goffman, Interaction Order (Tatanan Interaksi). Konsep ini merujuk pada domain interaksi tatap muka sebagai tingkat realitas sosial yang berbeda. Tatanan interaksi adalah tempat di mana individu bertemu secara langsung dan tunduk pada tuntutan moral langsung dari keberadaan bersama (co-presence).
Goffman's Encounters memberikan tipologi dan mekanisme (pembingkaian, pengendalian batas, manajemen peran) yang diperlukan untuk studi sistematis tatanan ini. Analisis ini menunjukkan bahwa tatanan interaksi adalah substrat yang memungkinkan kehidupan institusional. Bahkan klasifikasi sosial dan diagnostik, seperti yang terlihat dalam evaluasi autisme, dicapai melalui praktik bicara situasional dan sekuensial.
Tatanan interaksi, melalui mekanismenya yang dipaparkan dalam "Fun in Games" dan "Role Distance," mempertahankan keseimbangan sosial. Goffman memandang perilaku individu sebagai simulasi yang diperlukan untuk memelihara ketertiban. Tindakan menjaga ketertiban dan memfasilitasi definisi situasi yang positif, seperti yang ditunjukkan oleh manajemen peran dan batasan situasional, dapat diartikan sebagai bentuk altruisme struktural. Dengan berpartisipasi dalam ritual ini (apakah itu dengan menjaga bingkai permainan atau menunjukkan jarak peran yang tepat), individu secara kolektif mendukung infrastruktur moral dasar masyarakat. Kegagalan karakter (gambled character) yang dijelaskan dalam action dapat merusak tatanan situasional, yang pada gilirannya dapat mengancam integritas tatanan sosial yang lebih luas.
B. Mekanisme Moral dan Ritual Interaksi
Meskipun Encounters diterbitkan sebelum Interaction Ritual (1967) dan Relations in Public (1971), karya ini sudah menanamkan fondasi untuk melihat interaksi sebagai serangkaian ritual moral yang mengikat. Individu dijadikan objek sakral dalam bingkai moral yang mengatur interaksi.
Dalam konteks menjaga ketertiban sosial, terutama dalam pertemuan publik yang singkat, Goffman mengidentifikasi dua tipe utama pertukaran ritual:
1. Remedial Interchanges (Pertukaran Perbaikan): Ini mengatur bagaimana individu dapat memperbaiki pelanggaran terhadap tatanan atau "rite negatif" (aturan yang melarang perilaku tertentu, seperti melanggar wilayah individu). Pertukaran ini sering berupa permintaan maaf atau permintaan maaf yang memungkinkan individu yang melanggar untuk kembali menjadi bagian yang dihormati dari tatanan interaksi.
2. Supportive Interchanges (Pertukaran Dukungan): Ini mengatur bagaimana individu berinteraksi dengan objek sakral (individu) melalui "rite positif." Goffman menghubungkan ini dengan konsep 'tatanan hadiah' (gift order) Mauss (1954), yang melibatkan memberi dan menerima dengan menunjukkan rasa terima kasih. Pertukaran ini, seperti salam atau ucapan terima kasih, menjaga rasa hormat timbal balik.
Goffman berargumen bahwa hal-hal yang secara tradisional dianggap sepele atau "debu aktivitas sosial"—seperti mengatakan "halo" atau "permisi" (hello or excuse me)—adalah alat pusat dalam organisasi tatanan interaksi. Ia menyimpulkan bahwa hampir semua pertemuan singkat antara individu terdiri tepat dan seluruhnya dari salah satu dari dua pertukaran ini. Hal ini menyoroti bahwa mekanisme mikro yang diuraikan dalam Encounters (seperti menjaga batasan dengan selective inattention) dan dalam karya-karya selanjutnya adalah upaya yang terus-menerus dan terlembagakan untuk menjaga struktur moral kehidupan sehari-hari.
C. Kritik dan Warisan Intelektual
Warisan Goffman, termasuk yang ditanamkan oleh Encounters, ditandai oleh "iritasi dan fascinasi" di kalangan akademisi. Di satu sisi, ia dipuji karena gaya penulisannya yang indah (felicitous style) dan kemampuan observasinya yang sangat perseptif mengenai dunia mikro interaksi sosial. Deskripsinya dianggap tiga dimensi, membangkitkan emosi, pemikiran, dan tindakan pembaca. Goffman berhasil membekali ilmu sosial dengan kosakata yang kaya untuk mengungkap dunia interaksi ini.
Di sisi lain, terdapat perdebatan tentang klasifikasi dan metodologinya. Meskipun kontribusinya sangat besar, ia tidak memenuhi peran etnografer tradisional (karena etnografinya "terlalu teoretis") atau ahli teori sosial ortodoks (karena teorinya "terlalu kaya etnografi"). Kritik ini menekankan bahwa studi Goffman, termasuk observasi mendalam dalam Encounters, bersifat abstrak dan sadar akan teori.
Meskipun demikian, Encounters tetap menjadi teks foundational. Schegloff mencatat bahwa karya Goffman secara fundamental berkontribusi pada pengembangan disiplin yang kemudian dikenal sebagai Analisis Percakapan (Conversation Analysis), yang berfokus pada detail interaksi tatap muka.
V. Kesimpulan: Relevansi Encounters dalam Sosiologi Kontemporer
Encounters: Two Studies in the Sociology of Interaction (1961) karya Erving Goffman adalah monumen dalam sosiologi mikro. Buku ini bukan sekadar ringkasan perilaku sosial, melainkan analisis mendalam tentang struktur interaksi tatap muka yang mengakar pada dua kontribusi ganda:
1. Analisis Situasi Terfokus: Melalui "Fun in Games," Goffman menjelaskan bagaimana aktor secara kolektif membangun dan mempertahankan realitas mikro melalui pembingkaian yang ketat dan mekanisme pengendalian batas (seperti selective inattention dan transformation rules), dan bagaimana dalam proses itu, karakter (character) diuji dan dipertaruhkan.
2. Analisis Peran Situasional: Melalui "Role Distance," Goffman memberikan lensa untuk memahami bagaimana aktor mengklaim identitas diri yang lebih luas dan kompleks dengan menampilkan pelepasan simbolis dari peran yang diwajibkan oleh situasi sempit (misalnya, anak di komidi putar atau profesional di ruang operasi).
Warisan buku ini bersifat abadi. Encounters menyediakan fondasi teoretis yang kuat untuk Tatanan Interaksi, domain yang terus diselidiki dalam studi sosiologi kontemporer dan komunikasi. Meskipun Goffman berfokus pada interaksi tatap muka di ruang fisik, prinsip-prinsip Encounters terus diuji dan diadaptasi.
Saat ini, para sarjana dipaksa untuk menganalisis bagaimana tatanan interaksi Goffman beradaptasi dengan bentuk-bentuk sosial baru, terutama komunikasi digital. Demikian pula, analisis action dan taruhan karakter menghadapi tantangan baru seiring dengan konstitusi dan pembingkaian teknologi dari berbagai bentuk perjudian. Dalam menghadapi perubahan media, pemahaman Goffman bahwa interaksi adalah infrastruktur moral yang dikelola secara terus-menerus melalui ritual dan negosiasi peran tetap menjadi titik awal yang sangat penting.
Referensi:
Adams, B., & Sydie, R. (n.d.). Goffman’s approach to symbolic interactionism (pp. 167–179). University of Regina. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://uregina.ca/~gingrich/319f1506.htm
Beyond the “inimitable” Goffman: From “social theory” to social theorizing in a Goffmanesque manner. (n.d.). PubMed Central. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10630919/
The American Journal of Sociology. (n.d.). Action, there is a balance established between providing importance to the encounter in it. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.journals.uchicago.edu/doi/pdf/10.1086/223278
Dramaturgical analysis | Research Starters. (n.d.). EBSCO. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.ebsco.com/research-starters/drama-and-theater-arts/dramaturgical-analysis
Emerald Insight. (2017). 2017 Couch-Stone Symposium keynote address: The interaction order in the twenty-first century and the case of police legitimacy. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.emerald.com/books/book-chapter-media/79968582/epub/8804472
Encounters: Two studies in the sociology of interaction – Erving Goffman. (n.d.). Google Books. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://books.google.com/books/about/Encounters.html?id=k6uODwAAQBAJ
Goffman, E. (2019). Encounters: Two studies in the sociology of interaction. London & New York: Routledge. (Karya asli diterbitkan 1961)
Erving Goffman. (n.d.). Wikipedia. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Erving_Goffman
Goffman: Face and the interaction order. (n.d.). ResearchGate. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.researchgate.net/profile/John-Heritage/publication/373210851_Goffman_face_and_the_interaction_order/links/6502d8fb8d6da36cc878bec4/Goffman-face-and-the-interaction-order
Interaction orders: Erving Goffman and the sociology of everyday life. (2025, Mei). Doing Modernity. Diakses 14 Oktober 2025, dari http://doingmodernity.blogspot.com/2025/05/interaction-orders-erving-goffman-and.html
Never playing alone: The social contextures of digital gaming. (n.d.). Loading... The Journal of the Canadian Game Studies Association. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://journals.sfu.ca/loading/index.php/loading/article/download/20/3/48
Role distance. (n.d.). Sociology Guide. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.sociologyguide.com/basic-concepts/role-distance.php
Susen, S. (2016). Reconstructing the self: A Goffmanian perspective. City Research Online. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://openaccess.city.ac.uk/id/eprint/15957/1/36dd%20CRO%20%28Accepted%20Version%29.%20Simon%20Susen%20%282016%29%20%E2%80%98Reconstructing%20the%20Self.%20A%20Goffmanian%20Perspective%E2%80%99.pdf
The Goffman legacy. (n.d.). UCLA Center for Behavior, Evolution, and Culture. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://bec.ucla.edu/papers/goffman.pdf
Where isn’t the action? (n.d.). Critical Gambling Studies. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://criticalgamblingstudies.com/index.php/cgs/article/download/38/17/1048
Framing social interaction: Continuities and cracks in Goffman’s Frame Analysis. (n.d.). Lund University Publications. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://lup.lub.lu.se/search/files/74985595/Framing_Social_Interaction.pdf
%20Karya%20Erving%20Goffman.png)


Post a Comment