Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.1 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)
Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-3.
Tradisi Angkat Rumah Suku Bugis
Tradisi Marakka' Bola atau juga disebut Mappalette' Bola adalah proses mengangkat atau memindahkan rumah di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Tradisi ini muncul karena mayoritas masyarakat Barru memiliki rumah panggung terutama yang berada di pedesaan atau kampung yang jauh dari ibu kota kabupaten.
Rumah bagi masyarakat Bugis berarti tanah Ibu Pertiwi yang merupakan warisan yang harus dijaga, apabila seorang warga ingin pindah rumah berarti harus mengangkat satu rumah tersebut secara utuh ke tempat baru. Rumah tersebut terbuat dari kayu sehingga memudahkan untuk diangkat jika suatu saat akan pindah karena rumah tersebut dijual oleh pemiliknya dan lokasi berdirinya tidak ikut terjual, atau si pemilik ingin memindahkan rumahnya ke lokasi baru yang dianggap lebih baik dan cocok.
Rumah suku Bugis berbentuk seperti rumah panggung yang di dalamnya terdapat tiga tingkatan. Pertama, dunia atas (botting langi), yaitu sebagai tempat untuk menaruh padi hasil panen. Kedua, dunia tengah (ale-kawa), tempat ini diperuntukkan bagi tuan rumah dalam melakukan aktivitas yang terdiri atas kamar tidur, dapur, dan lain sebagainya. Terakhir, dunia bawah (awa bola) yang digunakan untuk menaruh hewan peliharaan, tetapi saat ini sudah beralih fungsi sebagai tempat untuk kendaraan.
Ada dua cara untuk memindahkan rumah suku Bugis, yaitu dengan didorong dan diangkat. Apabila pindahnya dekat maka hanya dengan didorong, baik ke depan, ke belakang, menyamping, atau menyerong. Namun, ketika jarak pindah rumah cukup jauh, sudah dipastikan rumah tersebut harus diangkat dengan bantuan masyarakat sekitar. Pada tiang-tiang rumah dipasang bambu dengan tinggi 1,7 meter yang digunakan sebagai penahan rumah dari goncangan, serta sebagai pegangan dan landasan bahu ketika mengangkat rumah.
Pada saat Marakka' Bola akan dimulai, seorang tokoh adat memohon izin kepada Sang Pencipta untuk kelancaran kegiatan tersebut. Kemudian, salah seorang warga memberi aba-aba sebagai patokan untuk mengangkat rumah. Pemberi aba-aba disimbolkan sebagai pemimpin dan warga yang mengangkat disimbolkan sebagai masyarakat. Filosofi ini menggambarkan satu komando untuk keseluruhan lapisan masyarakat dalam menyamakan langkah dan irama yang berpedoman pada komando yang ada. Setelah rumah yang diangkat berada pada posisi yang dituju, maka para warga akan menyantap makanan yang telah disajikan oleh para wanita dengan proses dan tempat masaknya berada di sekitar rumah yang akan dipindahkan. Fungsi Tradisi Marakka' Bola dalam masyarakat Bugis Barru adalah memperkuat solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat dan menumbuhkembangkan semangat gotong royong sebagai budaya kekal masyarakat Bugis bahkan Indonesia.
Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan museum.maroskab.go.id
1. Tuliskan nilai-nilai yang tecermin dalam pelaksanaan tradisi angkat rumah pada masyarakat suku Bugis.
2. Berdasarkan stimulus, pasangkanlah pernyataan-pernyataan pada kolom A dengan jawaban pada kolom B dengan cara menuliskan opsi pasangan yang tepat di dalam tanda kurung.
Lihat Juga:
Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Capaian Pembelajaran 2 (Kurikulum Merdeka)
Post a Comment