Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.4 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Table of Contents

Stimulus 1

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-3.

Tradisi Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan lomba dayung tradisional yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau yang diwariskan lebih dari 100 tahun oleh nenek moyang. Kata "pacu" memiliki artinya lomba dan "jalur" merupakan sebutan untuk perahu panjang yang digunakan. Pada abad ke-17, jalur digunakan sebagai alat transportasi utama bagi masyarakat yang tinggal sepanjang aliran Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir. Selain sebagai alat transportasi, jalur juga digunakan sebagai alat angkut hasil-hasil bumi, seperti pisang dan tebu.

Seiring dengan perkembangan zaman, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau yang berada di bagian lambung maupun selembayung-nya, ditambah lagi dengan perlengkapan payung, tali-temali, selendang, tiang tengah (gulang-gulang) serta lambai-lambai (tempat juru mudi berdiri). Perkembangan tersebut yang akhirnya melahirkan lomba adu cepat antarjalur atau dikenal sebagai nama Festival Pacu Jalur.

Pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur diadakan untuk memeriahkan perayaan adat, kenduri rakyat, dan memperingati hari kelahiran Ratu Wilhelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus. Kemudian, Pacu Jalur diselenggarakan untuk merayakan hari raya keagamaan, seperti Hari Raya Idulfitri di Riau. Saat ini, Pacu Jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus.

Tradisi turun-temurun ini memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam. Baik itu dari segi pembuatan perahu, hingga makna di setiap gerakan sang penari saat Pacu Jalur. Ditambah lagi, pembuatan jalur tidak dilakukan sembarangan. Sebelum mengambil kayu besar, seluruh masyarakat harus melakukan ritual terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghormati dan meminta izin kepada hutan belantara saat mengambil kayu yang besar. Satu jalur bisa menampung 50-60 orang (anak pacu) dan setiap orang di perahu memiliki tugas masing-masing, antara lain tukang concang (komandan atau pemberi aba-aba), tukang pinggang (juru mudi), tukang onjai (pemberi irama dengan cara menggoyang-goyangkan badan), dan terakhir adalah tukang tari atau anak coki yang berada di posisi paling depan. Menariknya, posisi tukang tari hampir selalu diisi oleh anak-anak. Alasannya, anak-anak memiliki berat badan yang tergolong ringan sehingga perahu tetap bisa melaju dengan lincah. Anak coki menari di depan jalur apabila perahu yang dikendarainya unggul. Saat sudah sampai ke garis finish, anak coki akan langsung sujud syukur di ujung perahu.
Sumber: kemenparekraf.go.id dengan penyesuaian

Soal 1
Berdasarkan Stimulus 1, manakah di antara pernyataan berikut yang benar dan salah? Berilah tanda centang (✔) pada kolom yang tepat.


Soal 2
Berdasarkan Stimulus 1, pasangkanlah pernyataan-pernyataan pada kolom A dengan jawaban pada kolom B dengan cara menuliskan opsi pasangan yang tepat di dalam tanda kurung.
Soal 3
Tuliskan tugas setiap orang yang terlibat dalam tradisi Pacu Jalur.

Stimulus 2

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 4-6.

Pelatihan Wirausaha Digital untuk Perajin di Toba

Dalam rangka mendukung Program Pembangunan Pariwisata pada lima Destinasi Super Prioritas dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan pelatihan wirausaha digital kepada perajin di wilayah Toba, Sumatra Utara. Pelaksanaan pelatihan wirausaha digital dilaksanakan di wilayah Toba karena Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas perlu melakukan pengembangan infrastruktur dan promosi daerah secara masif. Sumber daya manusia di wilayah tersebut harus dipersiapkan agar tidak tertinggal dan dapat merasakan hasil pembangunan ini dengan meningkatnya kesejahteraan mereka.

Pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membuka akses dan wawasan yang lebih luas. Dengan begitu, para perajin mampu menjadi seorang wirausaha yang kompetitif dan produktif serta berbasis teknologi. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta akan menjadi para perajin yang unggul di bidangnya yang mampu memberikan kontribusi untuk mempromosikan wisata Danau Toba, dengan menghasilkan produk-produk suvenir yang berkualitas dan marketable, serta diminati oleh wisatawan dalam negeri dan luar negeri.

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari pada tanggal 15-19 Oktober 2020, berfokus pada pelatihan kreasi wastra, kayu, rotan, bambu, batok kelapa, tanah liat, dan kerang, yang akan dibuat berbagai macam kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan tersebut akan dikembangkan bisnisnya secara digital dan online, seperti pembuatan website, pemanfaatan media sosial, dan searching engine. Dengan demikian, produk kerajinan mereka dapat bersaing ke pasar global sehingga memajukan rasa 'Bangga Buatan Indonesia' yang berbasis sumber daya alam, tradisi, dan warisan budaya, khususnya dari wilayah Sumatra Utara.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan sinergi dan mendorong semua pelaku usaha kerajinan pada setiap elemen untuk lebih peduli dan kreatif di era Industri 4.0 dengan pengetahuan berbisnis secara digital dan online, serta pengembangan kualitas produk kerajinan rakyat.
Sumber: detik.com dengan penyesuaian

Soal 4
Tentukan kesesuaian pernyataan-pernyataan berikut dengan isi teks tersebut dengan memberikan tanda centang (✔) pada kolom Akurat dan Tidak Akurat.

Soal 5
Berilah tanda centang (✔) pada pernyataan yang benar berdasarkan teks tersebut (jawaban lebih dari satu).
Produk yang dihasilkan para perajin di wilayah Toba diharapkan dapat memajukan rasa 'Bangga Buatan Indonesia' yang mengandung unsur-unsur.
Soal 6
Berdasarkan teks tersebut, bagaimana peran pelatihan wirausaha digital terhadap kesejahteraan para perajin daerah? Jelaskan pendapat Anda

Download

Lihat Juga

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.1 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.2 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.3 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka) 

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Capaian Pembelajaran 2 (Kurikulum Merdeka)

Materi Sosiologi SMA Kelas XII Bab 4: Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment