Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.3 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Table of Contents

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-3.

Upaya Sanggar Lenong Betawi Bertahan Walau Tanpa Pemasukan

Beryl Gondrong (54) sedang mengamati anak-anak didiknya berlatih lenong. Ia berdiri di ujung teras, menatap sekumpulan anak-anak dan pemuda yang tengah berdialog. Sesekali Beryl mengisap rokok di tangan kirinya sambil memperhatikan dialog anak-anak dan para pemuda itu. Mereka berdialog dengan logat Betawi yang kental.
"Eh penonton ..., " teriak seorang pemeran pria berpeci hitam dan bersabuk khas pemuda Betawi.
"Oy," jawab para penonton yang duduk bersila di ubin teras.
Beryl mengemban tugas sebagai pemimpin sanggar Wong Condet beranggota 35 orang yang terdiri dari anak muda dan orang tua. Setiap Kamis dan Minggu sore mereka berkumpul untuk latihan. Namun selama pandemi Covid-19, Beryl dan para anak didiknya tak lagi mencicipi megahnya panggung pentas.
Sejak Covid-19 merebak Maret lalu, sanggarnya sudah tak menyelenggarakan pentas lagi karena ada larangan orang berkumpul selama pandemi.
"Kami terakhir tampil bulan Januari di Monas, acara Indonesia Bersatu. Sampai sekarang belum tampil lagi," kata dia di Rumah Kreatif Condet, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2020) kemarin.
Beryl dan anak buahnya biasanya tampil lima kali setahun. Kadang tampil di panggung kesenian, tak jarang di hotel-hotel. Penghasilan mereka terbilang lumayan. Sekali tampil bisa meraup bayaran Rp15 juta.
"Nanti itu dibagi rata ke semua yang main. Misalkan ada 15 orang yang ikut, ya dibagi rata," kata pria bernama asli Muhammad Subur Pranata itu.
Walau sudah tidak tampil berbulan-bulan, para pemain lenong tidak kehilangan semangat. Dari awal wabah Covid-19 merebak sampai sekarang ini, mereka tetap latihan seperti biasa, tentunya dengan menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan. Saat latihan, pakaian para pemain pun lengkap bak sedang tampil. Semangat begitu membara walaupun mereka sadar tak ada pemasukan yang diperoleh.
Terkadang untuk sekadar mencari tempat latihan saja mereka kesusahan. Beryl harus minta tolong ke sana-sini demi dapat tempat agar anak didiknya bisa berlatih.
"Kendala kami tempat, karena kami pindah-pindah. Biasanya di gedung Seni Karawitan yang punya Dinas Pariwisata di jalan Balai Rakyat sana. Kadang-kadang di sana boleh kadang-kadang enggak boleh," ujar dia.
Belum lagi biaya operasional latihan yang tak bisa dihindari. Beryl terpaksa menggunakan sisa uang khas sanggar untuk biaya latihan. Tak jarang, para pemain lenong urunan demi menutupi biaya operasional latihan.
"Ya kadang kami kumpulin Rp10.000,00 atau berapa, pokoknya seikhlasnya, terserah mereka mau bayar berapa," kata dia.
Kenapa tetap berlatih padahal tak ada pemasukan?
"Saya pikir mereka kangen yah dan mungkin mereka sudah cinta dengan tradisi lenong sendiri. Karena anggota-anggota saya enggak dari sini saja, ada yang dari Bogor, dari Tangerang," jawab Beryl.
Banyak anggotanya terinspirasi oleh para pelawak sukses di layar kaca. Mereka melihat beberapa sosok sukses yang mengawali kariernya di sanggar lenong. Motivasi itulah yang menjaga api semangat para pemain untuk terus berlatih. Kini motivasi semakin meningkat lantaran rencana akan tampil di Festival Teater Jakarta pada November mendatang. Pentas itu akan jadi penantian panjang para pemain lenong setelah hampir satu tahun puasa tampil.
Sumber: kompas.com

1. Berdasarkan teks, kapan terakhir kali sanggar Wong Condet tampil?

2. Berdasarkan teks, sanggar Wong Condet tampil di . . . .
A. Istana Merdeka
B. Monas
C. Galnas
D. TMII
E. TIM

3. Berdasarkan teks, berilah tanda centang (✔) pada kolom yang tepat.    


Download

Pembahasan

Lihat Juga:

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.1 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka) 

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.2 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka) 

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Bab 4.4 Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)  

Soal Model AKM Sosiologi Kelas XII (Fase F) Capaian Pembelajaran 2 (Kurikulum Merdeka)

Materi Sosiologi SMA Kelas XII Bab 4: Pemberdayaan Komunitas Berbasis Kearifan Lokal (Kurikulum Merdeka)

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment