Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal Esai Uji Pemahaman Materi Sosiologi Kelas X Bab 5 (Kurikulum Merdeka)

Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal Esai Uji Pemahaman Materi Sosiologi Kelas X Bab 5: Gejala Sosial dalam Masyarakat Multikultural (Kurikulum Merdeka)
B. Soal Esai

1. Jawaban:
Contoh gejala sosial positif yang terjadi di masyarakat adalah Membuat kegiatan komunitas pembaca buku dan Mengadakan lomba cerdas cermat karena akan mengurangi kesenjangan di bidang pendidikan serta Membuat kegiatan olahraga, seperti turnamen sepak bola ini juga bisa menjadikan ajang para anak-anak atau peserta yang mengikuti kegiatan ini menjadi tahu bahwa mereka memiliki kelebihan di bidang pendidikan lain.

2. Jawaban:
Karena heterogenitas profesi merupakan heterogenitas masyarakat berdasarkan profesi/pekerjaan di masyarakat. Keberagaman Indonesia mulai dari penduduk, letak geografis memunculkan berbagai macam profesi dan pekerjaan, di mana profesi/pekerjaan yang ada memiliki berbagai fungsi masing-masing di dalam masyarakat.

3. Jawaban:
Menurut J. Nasikun, dalam konteks Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal dan vertikal. Secara horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, dan adat. Secara vertikal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan sosial. Dalam banyak literatur, struktur sosial secara vertikal disebut stratifikasi sosial, sementara struktur sosial secara horizontal disebut diferensiasi sosial.

4. Jawaban:
Nilai-nilai multikultural yang dapat dikembangkan di masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
2) Pluralisme, yaitu pandangan yang menerima keberagaman sebagai nilai positif dan sebagai kenyataan yang tidak dapat ditolak.
3) Humanisme, yaitu pandangan dan gerakan yang menghargai harkat dan martabat manusia dan menjunjung tinggi rasa kemanusian.

5. Jawaban :
Karakteristik masyarakat desa dan kota bisa begitu berbeda akibat adanya beberapa perbedaan signifikan terkait cara hidup sehari-hari dan sistem sosialnya. Ada ciri-ciri yang bisa dijadikan sebagai pembeda antara masyarakat yang tinggal di desa dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan seperti yang dijelaskan oleh Soekanto (1982: 149) antara lain adalah :
- Magnet kehidupan di perkotaan masih tinggi yang pada akhirnya menyebabkan bertambahnya penduduk di kota yang berasal dari desa.
- Daerah yang termasuk pusat pemerintahan atau ibu kota, seperti Jakarta.
- Letak kota tersebut yang sangat strategis untuk usaha-usaha perdagangan atau perniagaan, misalnya kota pelabuhan atau kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan mentah.
- Banyaknya ragam industri di daerah itu, yang menyediakan barang maupun jasa.

6. Jawaban :
Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Di dalam tatanan sosial tersebut, terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu). Status dan peranan itu menunjuk pada suatu keteraturan perilaku sehingga dapat membentuk suatu masyarakat. Tatanan-tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang.
Contoh hubungan timbal balik antar individu yaitu Ketika bertemu saling menyapa, bertanya dan menginformasikan tentang apa yang dibutuhkan, dan hubungan timbal balik individu dengan kelompok yaitu Menjadi seorang narasumber dalam kegiatan seminar, serta hubungan timbal balik kelompok dengan kelompok adalah Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk memberantas kejahatan di daerahnya.

7. Jawaban :
Hal ini terbentuk karena adanya perbedaan fungsi dan ciri dalam kehidupan bermasyarakat. Perbedaan fungsi yang dimiliki individu dan kelompok dalam masyarakat tersebut berkaitan dengan kontribusi mereka dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa kontribusi mereka, sistem tidak akan berjalan dengan baik. Masyarakat dapat diumpamakan sebagai sebuah sistem dengan peran atau fungsi individu atau kelompok adalah elemen atau unsur-unsurnya. Ibarat sebuah mobil adalah suatu sistem, jika unsur-unsur seperti roda, bahan bakar, kemudi, rem, dan lain sebagainya tidak berfungsi dengan baik, mobil tersebut tidak dapat melaju dengan baik, bahkan tidak dapat bergerak.

8. Jawaban :
Menurut H. A. R. Tilaar, setidaknya ada tiga hal yang mendorong berkembang pesatnya pemikiran multikulturalisme. Pertama, hak asas manusia (HAM), yaitu penghargaan terhadap hak-hak dasar manusia. Kedua, globalisme, yaitu paham mengenai kesetaraan antarkeragaman budaya yang terdapat di dunia. Ketiga, demokratisasi, yaitu proses-proses yang mengandung pengakuan dan penghargaan yang besar terhadap keragaman dan perbedaan. Ketiga hal tersebut dapat diumpamakan sebagai segitiga sama sisi yang tidak dapat dipisahkan dalam penerapan konsep multikultural.

9. Jawaban :
Terkait hal ini, ada tiga dasar yang dapat dijadikan acuan untuk pendidikan multikultural, yaitu sebagai berikut.
1) Pengakuan terhadap identitas budaya lain sehingga akan muncul sikap jujur untuk mengakui keberadaan budaya lain dengan segala unsurnya.
2) Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat.
3) Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu dilihat sebagai sumbangan yang besar bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara.
Maka berdasarkan acuan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan-perbedaan budaya yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah.Pendidikan multikultural tidak hanya dipelajari dalam pendidikan normal saja. Melainkan pendidikan multikultural itu harus dipelajari oleh masyarakat luas, secara non formal melalui berbagai macam diskusi, presentasi. Agar dapat terciptanya masyarakat Indonesia yang tenteram dan damai.

10. Jawaban:
Adanya toleransi dan sikap saling menghargai sesama masyarakat, pendidikan multikulturalisme diberikan pada anak-anak sejak dini guna menyadari adanya keragaman dalam masyarakat.

Soalnya Klik di SINI

Lihat Juga

Soal Pilihan Gandanya Klik di SINI

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 5: Gejala Sosial dalam Masyarakat Multikultural (Kurikulum Merdeka)

Program Tahunan (Prota) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka) 

Program Semester (Prosem) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka)

Capaian Pembelajaran Sosiologi (Fase E)

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Sosiologi SMA Fase E

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Sosiologi SMA Fase E (Kurikulum Merdeka)

Modul Ajar Sosiologi SMA Fase E - Bab 5

PPT Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 5 Gejala Sosial dalam Masyarakat Multikultural (Kurikulum Merdeka)

Video Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 5 Gejala Sosial dalam Masyarakat Multikultural (Kurikulum Merdeka)

PPT Penerbit: PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 KM - BAB 5

Baca Juga:

Materi P5 : Bullying (Perundungan): Pengertian, Kategori, Karakteristik, Faktor Penyebab, Jenis, Teori, dan Peran Orang Tua

Video Materi P5 tentang Perundungan (Bullying)

PPT Materi P5 tentang Perundungan (Bullying) untuk Kurikulum Merdeka
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal Esai Uji Pemahaman Materi Sosiologi Kelas X Bab 5 (Kurikulum Merdeka)"