Analisis Komprehensif Buku Men and Their Work (1958) Karya Everett C. Hughes: Isi, Konsep, dan Kerangka Teoretisnya

Table of Contents

Buku Men and Their Work (1958) karya Everett C. Hughes
Buku Men and Their Work (1958) karya Everett C. Hughes merupakan karya seminal dalam bidang sosiologi pekerjaan dan profesi. Meskipun buku ini merupakan kumpulan esai yang dikumpulkan selama dua dekade, ia menyajikan kerangka teoretis kohesif yang menganalisis pekerjaan bukan sekadar sebagai aktivitas ekonomi, tetapi sebagai drama sosial yang mendefinisikan identitas, status, dan hubungan antarmanusia.

I. Pengantar dan Konteks Teoretis Everett C. Hughes

1.1. Everett C. Hughes: Posisi di Mazhab Chicago dan Metodologi

Everett Cherrington Hughes (1897–1983) adalah figur sentral dalam Sosiologi Amerika, yang memiliki pengaruh besar pada Mazhab Chicago (Chicago School of Sociology) dan memengaruhi banyak mahasiswa pascasarjana, termasuk Erving Goffman. Hughes dikenal karena kontribusinya yang luas pada studi hubungan etnis, pekerjaan dan profesi, serta metodologi penelitian lapangan (fieldwork).

Pendekatan sosiologis Hughes sangat dipengaruhi oleh pemikiran interaksionis, berfokus pada pentingnya interaksi manusia sebagaimana diwariskan dari Robert Park dan Ernest Burgess. Ia memusatkan perhatian pada periferi yang dapat ditembus (permeable peripheries), yaitu titik-titik dalam kehidupan sosial di mana individu berjuang untuk memaknai tempat mereka dalam berbagai situasi sosial. Secara metodologis, Hughes adalah seorang pionir dalam pengembangan penelitian lapangan sosiologis. Ia menekankan pentingnya observasi tak mengganggu (unobtrusive observation) dan mengharuskan mahasiswanya untuk menghabiskan waktu yang lama di lapangan. Praktik ini memungkinkan mereka menyaksikan interaksi yang halus dan kompleks yang membentuk makna kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat kerja.

Meskipun Hughes tidak pernah menulis teks sosiologi atau teori umum yang sistematis, karyanya sarat dengan wawasan berharga (pearls of wisdom) tentang hubungan sosial. Hughes sering digambarkan sebagai "rubah" (fox) yang memiliki beragam pengetahuan terfragmentasi, alih-alih "landak" (hedgehog) yang berpegang pada satu teori besar.

1.2. Struktur dan Tujuan Buku

Men and Their Work (1958) berfungsi sebagai karya Hughes yang paling penting mengenai studi tentang vokasi dan pekerjaan. Tujuan utama dari kumpulan esai ini adalah untuk mendorong studi komparatif pekerjaan lintas batas status sosial. Buku ini berupaya membandingkan pekerjaan 'mulia' (seperti dokter atau profesor) dengan pekerjaan 'rendah' (seperti pedagang loak atau petugas kebersihan), menelanjangi prasangka status yang menghambat pemahaman sosiologis yang sesungguhnya tentang fungsi pekerjaan.

II. Kerangka Konseptual Dasar Pekerjaan: Tema Generik dan Komparasi Transkontekstual

2.1. Tema Generik dalam Pekerjaan (Generic Themes Common to All Work)

Argumen sentral Hughes dalam Men and Their Work adalah penekanannya bahwa "tema-tema generik adalah umum bagi semua pekerjaan". Ini adalah landasan yang membenarkan seluruh proyek studi komparatifnya. Hughes berpendapat bahwa terlepas dari perbedaan besar dalam semesta pekerjaan—mulai dari dokter dan pendeta hingga petugas kebersihan, perawat, atau pekerja daur ulang—semua pekerjaan ini "dihadapkan pada jenis tugas dan masalah yang serupa". Masalah-masalah generik ini mencakup isu-isu adaptasi, manajemen emosi, hubungan klien, persaingan, dan kontrol kolektif, yang harus ditanggapi oleh pekerja, baik secara individual maupun kolektif.

2.2. Kebutuhan Studi Perbandingan Radikal

Hughes menantang sosiolog untuk meninggalkan hierarki status implisit yang biasanya melekat pada studi pekerjaan. Visi Hughes mengenai sosiologi pekerjaan yang matang adalah bahwa sosiolog tidak akan mencapai pekerjaan terbaik mereka "sampai kita dapat menemukan sudut pandang dan konsep yang memungkinkan kita membuat perbandingan antara pedagang loak dan profesor tanpa bermaksud merendahkan salah satu dan melindungi yang lain".

Perbandingan radikal ini bukan hanya latihan akademis; ia berfungsi sebagai kritik terhadap stratifikasi implisit. Masyarakat secara otomatis mengukur nilai pekerjaan berdasarkan status sosial, pendidikan, atau pendapatan, yang menyebabkan bias sosiologis. Hughes menunjukkan bahwa dengan membandingkan masalah adaptasi yang dihadapi oleh pedagang loak (misalnya, berurusan dengan keteraturan, penolakan sosial, atau negosiasi harga) dengan masalah adaptasi profesor (misalnya, berurusan dengan persaingan akademik, tuntutan publikasi, atau peran publik), sosiolog dapat mengungkap kesamaan struktural dalam "drama sosial pekerjaan". Dengan demikian, adanya tema generik ini menjustifikasi pengembangan studi komparatif transkontekstual yang memetakan jenis tugas dan masalah yang serupa di seluruh spektrum pekerjaan.

III. Identitas, Status, dan Dilema dalam Karier

Bagian penting dari Men and Their Work berfokus pada bagaimana pekerjaan membentuk dan berkonflik dengan identitas sosial, terutama melalui konsep status.

3.1. Definisi Sosiologis Karier (The Sociological Career)

Dalam sosiologi Hughes, konsep career melampaui sekadar jalur kemajuan vertikal dalam pekerjaan. Dalam esai-esai di buku ini, karier diartikan sebagai fase dan titik balik dari seluruh kehidupan seseorang, di mana pekerjaan hanyalah satu faset saja. Konsep karier menghubungkan siklus biologis individu (kelahiran, pubertas, penuaan, dan kematian) dengan siklus sosial yang sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat. Proses karier sering kali melibatkan perubahan status sosial, kadang-kadang ditandai dengan kostum baru atau bahkan nama baru (identitas yang ditransfigurasi), seperti halnya St. Paulus.

3.2. Status Dominan (Master Status) dan Karakteristik Tambahan (Auxiliary Characteristics)

Untuk menganalisis interaksi antara pekerjaan dan identitas sosial, Hughes memperkenalkan dua konsep kunci:
1. Status Dominan (Master Status): Istilah ini digunakan Hughes sejak tahun 1940-an untuk menggambarkan kecenderungan pengamat untuk memercayai bahwa satu label atau kategori demografis—seperti ras, gender, atau disabilitas—adalah "lebih signifikan daripada aspek lain mana pun dari latar belakang, perilaku, atau kinerja [orang yang diamati]". Status dominan menjadi "label potensi primer" (label of primary potency) yang digunakan untuk mendefinisikan seluruh individu. Misalnya, ketika seorang staf layanan kekerasan dalam rumah tangga memfokuskan perhatian pada fakta bahwa klien adalah transgender, mereka mengabaikan kebutuhan utama klien akan layanan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga master status menghalangi pemahaman kebutuhan yang sebenarnya.
2. Karakteristik Tambahan (Auxiliary Characteristics): Ini adalah karakteristik non-teknis, di luar kompetensi pekerjaan inti, yang secara kultural dan sosial diharapkan menyertai suatu status profesional tertentu. Harapan ini sering kali telah menjadi "harapan kelas sosial".

3.3. Dilema Status (Status Dilemmas) dan Kontradiksi Status

Dilema status muncul ketika mobilitas individu menghasilkan kombinasi status yang tidak terduga, atau yang disebut sebagai kontradiksi status. Hughes meneliti kasus-kasus seperti "insinyur wanita" atau "dokter Negro," di mana karakteristik tambahan (gender atau ras) secara kultural berbenturan dengan master status (insinyur atau dokter).

Kontradiksi status ini bukan hanya ketegangan psikologis bagi individu; mereka adalah manifestasi struktural dari segregasi ras dan gender dalam profesi. Adanya karakteristik tambahan menunjukkan bahwa profesi tidak beroperasi dalam ruang meritokratis yang murni. Atribut sosial berfungsi sebagai gerbang atau penghalang, memaksa individu dengan status kontradiktif untuk selalu menegosiasikan dan menjustifikasi identitas mereka. Hughes secara eksplisit menyoroti bagaimana masyarakat menetapkan batas ras (race line) yang membentuk dilema status ini.

Tabel berikut merangkum kerangka konseptual utama ini:
Kerangka Konseptual Utama dalam Sosiologi Pekerjaan Hughes

Buku Men and Their Work (1958) Karya Everett C. Hughes

IV. Pekerjaan yang Didelegasikan: Analisis "Dirty Work"

Salah satu esai paling berpengaruh yang dikumpulkan dalam Men and Their Work adalah konsep "Pekerjaan Kotor" (Dirty Work). Konsep ini berasal dari studi Hughes tentang "pekerjaan menyimpang" (deviant occupations).

4.1. Definisi dan Dimensi Pekerjaan Kotor

Menurut Hughes, pekerjaan menjadi "kotor" ketika ia "dalam beberapa cara bertentangan dengan konsepsi moral kita yang paling heroik". Hughes mengidentifikasi empat dimensi utama di mana pekerjaan dapat diklasifikasikan sebagai kotor:
1. Secara fisik menjijikkan (Physically distasteful).
2. Secara moral "kotor" (Morally "dirty").
3. Secara sosial dan pribadi tidak terhormat (Socially and personally disreputable).
4. Simbol degradasi yang "melukai martabat seseorang".

Hughes melihat "pekerja kotor" sebagai mereka yang "melakukan tugas-tugas rendahan tanpa diakui sebagai pekerja mukjizat". Minat utamanya terletak pada pembersihan—baik secara fisik maupun moral—dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh tugas-tugas ini terhadap proses kehidupan sehari-hari, yang ia sebut sebagai "drama sosial pekerjaan".

4.2. "Good People and Dirty Work" dan Pendelegasian Tanggung Jawab

Esai klasik Hughes, "Good People and Dirty Work," awalnya muncul dari analisisnya tentang perilaku warga Jerman pasca-Perang Dunia II terkait dengan kamp konsentrasi. Namun, Hughes memperluasnya menjadi fenomena yang bersifat universal.

Karyanya menunjukkan bahwa setiap masyarakat memerlukan orang untuk melakukan tugas yang secara moral dipertanyakan, dan bahwa sebagian besar masyarakat memilih untuk tidak mengajukan pertanyaan yang memalukan mengenai tugas-tugas tersebut. Masyarakat mendelegasikan pekerjaan kotor (baik moral, fisik, maupun sosial) agar "orang baik" (good people) dapat mempertahankan konsepsi diri moral mereka yang heroik. Pendelegasian ini menciptakan jarak moral, yang memungkinkan masyarakat menikmati manfaat dari pekerjaan kotor (misalnya, ketertiban sosial atau pembuangan limbah) tanpa harus menghadapi konsekuensi psikologis atau stigma moral dari para pelakunya. Dengan demikian, Nazisme, dalam pandangan Hughes, adalah manifestasi ekstrem dari kecenderungan universal untuk mendelegasikan tugas moral kepada orang lain, bukan kejahatan yang secara unik Jerman.

V. Sosiologi Profesi: Kekuasaan, Kontrol, dan Hubungan Klien

Analisis Hughes terhadap profesi, terutama di bidang kedokteran dan keperawatan, berfokus pada dinamika kekuasaan dan kontrol sosial, bukan sekadar kualitas layanan.

5.1. Mekanisme Kontrol Profesional dan Fiksi Kompetensi

Profesi, dalam pandangan Hughes, secara kolektif berjuang untuk menahan prinsip caveat emptor (biarkan pembeli berhati-hati). Mereka berupaya memastikan bahwa klien tidak membuat penilaian individu tentang kompetensi praktisi atau kualitas pekerjaan yang dilakukan.

Inti dari kontrol profesional adalah kekuasaan kolegial. Para profesional berusaha keras untuk menjaga semua penilaian serius tentang kompetensi di dalam lingkaran rekan sejawat yang diakui. Sistem perizinan, yang disokong oleh negara, melegitimasi kontrol internal ini. Hasilnya adalah terbentuknya "fiksi kompetensi": seolah-olah kompetensi menjadi atribut profesi secara keseluruhan, bukan individu. Melalui fiksi ini, profesi dilindungi dari kesalahan anggotanya, dengan anggapan bahwa "semua profesional berlisensi adalah kompeten dan etis kecuali jika ditemukan sebaliknya oleh rekan-rekan mereka".

Hughes juga menjelaskan bahwa mekanisme kontrol ini memerlukan adanya diskusi rahasia (secret discussion) di antara rekan sejawat untuk memutuskan apakah seorang profesional telah bertindak sesuai kode etik. Kerahasiaan ini dipertahankan karena "mengejutkan dan menyakitkan bagi klien untuk mendengar masalah mereka didiskusikan secara objektif" oleh para profesional. Ketegangan mendasar dalam profesionalisme adalah upaya kolektif untuk melindungi publik (akuntabilitas) diimbangi dengan kebutuhan untuk melindungi diri (privasi dan kolektivitas kompetensi), yang berujung pada pengesampingan penilaian klien.

5.2. Hubungan Profesional-Klien (Professional-Client Relationship)

Hubungan profesional-klien dicirikan oleh asimetri informasi yang dipertahankan oleh profesional, yang cenderung menyimpan pengetahuan pribadi dan membatasi partisipasi klien dalam proses pengambilan keputusan. Profesi juga mempertahankan kekuasaan mereka melalui Etiket Profesional (Professional Etiquette). Ini adalah aturan tak tertulis tentang etika dan perilaku yang digunakan untuk menjaga martabat profesi dan batas-batas sosial. Pelanggaran terhadap etiket—seperti pertengkaran publik—dapat merusak upaya kolektif profesi untuk memenangkan rasa hormat dan legitimasi publik.

Tabel 2 merangkum bagaimana Hughes melihat profesionalisme sebagai sistem kontrol sosial:
Mekanisme Kontrol Sosial dalam Hubungan Profesional-Klien

Buku Men and Their Work (1958) Karya Everett C. Hughes

VI. Implikasi Ras, Etnisitas, dan Sosiologi Kedokteran

Kontribusi Hughes terhadap sosiologi tidak dapat dipisahkan dari analisisnya yang mendalam tentang ras dan etnisitas, terutama dalam konteks pekerjaan.

6.1. Studi tentang Ras dan Etnisitas dalam Pekerjaan

Hughes dikenal karena karyanya yang menentang semua bentuk nasionalisme dan etnosentrisme, termasuk etnosentrisme Amerika terhadap kelompok ras minoritas. Ia tertarik pada cara industrialisme dan urbanisasi menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang, seperti dalam studi klasiknya tentang Kanada Prancis.

Hughes berpendapat bahwa sosiologi harus tertarik pada hubungan etnis, bukan pada esensi kelompok etnis itu sendiri, melihat sifat-sifat kultural sebagai atribut, bukan esensi. Kontribusi sosiologisnya sangat penting dalam mengorientasikan generasi pertama sosiolog kulit hitam di Amerika Serikat, termasuk Franklin Frazier, St. Clair Drake, dan Horace Cayton.

Dalam analisisnya tentang "dokter Negro", Hughes secara eksplisit menunjukkan bagaimana ras berfungsi sebagai Karakteristik Tambahan yang secara kultural tidak sesuai dengan status profesional yang disematkan (Master Status). Analisis ini memindahkan studi hambatan rasial dari domain prasangka semata ke domain struktural dan institusional, di mana organisasi pekerjaan berfungsi sebagai alat segregasi, menyoroti bagaimana masyarakat menetapkan batas ras (race line) yang membentuk dilema status ini.

6.2. Pengaruh pada Sosiologi Kedokteran

Men and Their Work sangat signifikan bagi sosiologi kedokteran dan ras. Hughes adalah salah satu sosiolog pertama yang memberikan perhatian berkelanjutan pada pekerjaan dan profesi, sering menggunakan profesi medis (terutama studi tentang perawat dan dokter) untuk memahami dinamika kontrol sosial dan hierarki pekerjaan. Bersama istrinya, Helen MacGill Hughes, ia juga menerbitkan studi penting tentang profesi keperawatan, Twenty Thousand Nurses Tell Their Story (1958).

VII. Warisan Intelektual dan Relevansi Kontemporer

Meskipun Everett C. Hughes dikritik karena tidak menyusun teks teori sosiologi yang sistematis, pengaruh metodologisnya dalam penelitian lapangan dan wawasannya tentang hubungan sosial tidak dapat disangkal.

Warisan intelektual utama dari Men and Their Work terletak pada perangkat analitisnya yang kuat:
1. Pendekatan Komparatif Radikal: Dorongan Hughes untuk membandingkan pekerjaan mulia dan rendah tanpa prasangka berfungsi sebagai pengingat sosiologis yang abadi bahwa nilai intrinsik interaksi sosial dalam semua pekerjaan harus diprioritaskan di atas hierarki status yang ditetapkan secara kultural.
2. Konsep Identitas dan Status: Konsep Master Status dan Auxiliary Characteristics yang ia kembangkan adalah alat analitis yang vital untuk memahami segregasi gender dan rasial kontemporer dalam berbagai bidang, termasuk profesi STEM dan manajemen tingkat atas. Dilema status terus menyoroti ketidaksesuaian struktural yang dialami oleh individu marginal.
3. Manajemen Moral Kolektif (Dirty Work): Analisis tentang pekerjaan kotor dan pendelegasian tanggung jawab tetap relevan untuk memahami bagaimana masyarakat modern mengelola masalah moral dan stigma sosial (misalnya, dalam industri pemasyarakatan, penanganan limbah berbahaya, atau layanan yang secara etis ambigu).
4. Kontrol Profesional: Analisis Hughes mengenai bagaimana profesi mempertahankan monopoli dan "fiksi kompetensi" menjadi semakin relevan di era di mana informasi kesehatan, hukum, dan keuangan semakin mudah diakses publik. Karyanya menyoroti perjuangan berkelanjutan profesi untuk mempertahankan kontrol sosial dan menyingkirkan penilaian klien melalui pembatasan informasi dan praktik internal.

Secara keseluruhan, Men and Their Work adalah sebuah undangan untuk melihat pekerjaan sebagai cerminan totalitas kehidupan sosial dan konflik identitas, memberikan kerangka kerja yang tidak hanya mendokumentasikan pekerjaan tetapi juga mengkritik struktur kekuasaan dan moral yang menopangnya.

Referensi:

A Normative Model of Professionalization: Implications for Business Ethics. (t.t.). University of Toronto. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://utoronto.scholaris.ca/bitstreams/2cc179b3-eb7d-43e3-8034-b2308c814813/download

An Introduction to the Chicago School of Sociology | Engaging Columbus. (t.t.). Ohio Wesleyan University. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://engagingcolumbus.owu.edu/wp-content/uploads/sites/77/2014/12/1996_Intro_to_Chicago_School_Sociology.pdf

Everett C. Hughes - ResearchGate. (t.t.). ResearchGate. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/318184371_Everett_C_Hughes

Everett Hughes (sociologist) - Wikipedia. (t.t.). Wikipedia. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://en.wikipedia.org/wiki/Everett_Hughes_(sociologist)

Full text of "Men and their work" - Internet Archive. (t.t.). Internet Archive. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://archive.org/stream/mentheirwork00hugh/mentheirwork00hugh_djvu.txt

Hughes, E. C. (2015). Men and their work. New Orleans, LA: Quid Pro Books. (Karya asli diterbitkan tahun 1958)

Hughes - Men and Their Works PDF - Scribd. (t.t.). Scribd. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.scribd.com/document/347063473/Hughes-Men-and-their-works-pdf

Hughes, Everett C | Request PDF - ResearchGate. (t.t.). ResearchGate. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/373273943_H_ughes_E_verett_C

Master Status | Forge-Forward.org. (t.t.). Forge Forward. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://forge-forward.org/wp-content/uploads/2020/08/FAQ-07-2012-master-status.pdf

Men and their work - Internet Archive. (t.t.). Internet Archive. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://ia801309.us.archive.org/16/items/mentheirwork00hugh/mentheirwork00hugh.pdf

OF SUFFERING - Deep Blue Repositories. (t.t.). University of Michigan. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/116015/Pernick-Calculus_of_Suffering.pdf?sequence=1&isAllowed=y

On Work, Race, and the Sociological Imagination - The University of Chicago Press. (t.t.). University of Chicago Press. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/O/bo3616633.html

Piecing Together the Meaning of “Dirty Work” - Qualitative Sociology Review. (t.t.). Qualitative Sociology Review. Diakses 14 Oktober 2025, dari http://www.qualitativesociologyreview.org/ENG/Volume53/QSR_16_2_Torelli.pdf

Review essay: Everett Cherrington Hughes (1897–1983): A note on his approach and influence | Request PDF - ResearchGate. (t.t.). ResearchGate. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/229453130_Review_essay_Everett_Cherrington_Hughes_1897-1983_a_note_on_his_approach_and_influence1

The Sociological Eye. (t.t.). Routledge Preview PagePlace. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://api.pageplace.de/preview/DT0400.9781351473774_A30941915/preview-9781351473774_A30941915.pdf

The Twoness of Capitalism and W.E.B. Du Bois' Double. (t.t.). Central Connecticut State University. Diakses 14 Oktober 2025, dari https://sites.ccsu.edu/afamjournal/article-424.html

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment