Ringkasan Materi TKA Sosiologi SMA 2025: Sosiologi sebagai Ilmu, Fungsi, dan Metode Penelitian

Table of Contents
Kisi-Kisi TKA Sosiologi SMA 2025 (Resmi – Perka BSKAP No. 045)

Ringkasan Materi Kompetensi 1:

Kompetensi Utama: 

Sosiologi sebagai Ilmu

Indikator / Cakupan Materi

- Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
- Fungsi sosiologi dalam memahami masyarakat
- Metode penelitian sosial (kuantitatif, kualitatif, mix method)

Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Sosiologi mempelajari masyarakat dan cara manusia berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ilmu sosial, sosiologi tidak sama dengan ilmu alam; fokusnya adalah fenomena sosial seperti kebiasaan, struktur kelompok, dan masalah sosial di masyarakat[1]

Sosiolog menggunakan metode ilmiah: data dikumpulkan lewat pengamatan dan analisis untuk menemukan pola umum (gejala sosial)[2]. Misalnya, seorang sosiolog meneliti fenomena kemiskinan dengan mewawancarai warga dan mengolah hasilnya secara sistematis. Dengan cara ini, sosiologi bersifat empiris (berdasarkan data nyata) dan rasional[3], serta berupaya menghasilkan pemahaman umum tentang kehidupan sosial.

Hakikat Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Pada dasarnya, sosiologi termasuk ilmu sosial yang mempelajari masyarakat[1]. Sosiologi bersifat kategoris (membatasi kajiannya pada apa yang terjadi, bukan menilai seharusnya) dan abstrak (menekankan pola dan struktur sosial secara menyeluruh)[1]. Tujuan utamanya adalah menemukan hukum umum atau pola perilaku sosial. 

Sebagai contoh, sosiologi tidak hanya mengamati berapa banyak anak yang menonton televisi (angka), tetapi mengkaji mengapa mereka memilih acara tertentu dan apa pengaruhnya terhadap interaksi keluarga. Dengan demikian, sosiologi bersifat empiris dan rasional – kesimpulannya berdasarkan observasi nyata dan logika, bukan tebakan[3].

Fungsi Sosiologi dalam Memahami Masyarakat

Sosiologi sangat berguna untuk memahami struktur dan dinamika masyarakat[4]. Dengan sudut pandang sosiologis, kita dapat melihat bagaimana berbagai kelompok sosial (misalnya kelas ekonomi, etnis, usia) saling berinteraksi dan membentuk tatanan sosial[4]. Misalnya, sosiologi membantu kita mengerti mengapa sebagian desa masih gemar gotong royong saat membangun fasilitas umum; peneliti sosial akan mengamati pola kebersamaan dan nilai budaya penduduk setempat. 

Selain itu, sosiologi menyediakan alat analisis untuk meneliti fenomena sosial. Melalui riset sosiologi, para ahli bisa mengidentifikasi akar masalah sosial (seperti kemiskinan, ketimpangan, atau konflik) dan mencari solusinya[5]. Sebagai contoh, dalam upaya mengentaskan kemiskinan, peneliti sosiologi dapat memetakan faktor penyebab (misalnya pengangguran, akses pendidikan) dan membantu merancang kebijakan yang tepat sasaran.

Secara praktis, sosiologi juga berperan dalam perencanaan dan pemecahan masalah sosial. Misalnya, sebelum merancang program bantuan keluarga miskin, pemerintah sering menggunakan data dan wawancara dari riset sosiologi. Dengan begitu, program tersebut lebih sesuai kondisi nyata masyarakat. 

Sebuah sumber menyatakan bahwa fungsi penelitian sosiologi adalah “membantu mengidentifikasi pola kehidupan masyarakat”[6], sehingga perencanaan sosial menjadi lebih matang dan efektif. Contohnya, sosiolog dapat menunjukkan kelompok mana di suatu kota yang paling rentan terdampak wabah penyakit, sehingga upaya pencegahan dan penanganan bisa difokuskan pada kelompok tersebut[6][5]

Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur atau program sosial, ilmu sosiologi membantu merancang strategi yang sesuai kebutuhan masyarakat[7] – misalnya, dengan menganalisis norma dan kebiasaan warga agar proyek berjalan lancar. Semua ini menunjukkan bahwa sosiologi sebagai ilmu tidak hanya sekadar teori, tetapi memberi manfaat nyata untuk memahami dan membangun masyarakat[4][6].

Metode Penelitian Sosial (Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran)

Dalam sosiologi, penelitian sosial dilakukan dengan berbagai pendekatan metodologi. Yang pertama adalah pendekatan kualitatif, yang berfokus memahami makna mendalam dari fenomena sosial[8]. Penelitian kualitatif biasanya melibatkan wawancara mendalam, diskusi kelompok (focus group), atau observasi partisipan. 

Hasil penelitian kualitatif berupa narasi, cerita, atau tema yang menggambarkan konteks sosial dan sudut pandang informan[8]. Contoh: untuk meneliti mengapa remaja bergabung dengan komunitas sepeda, peneliti bisa mewawancarai beberapa anggota komunitas tersebut dan mendokumentasikan cerita mereka secara deskriptif.

Sebaliknya, pendekatan kuantitatif berfokus pada angka dan data statistik[9]. Penelitian kuantitatif mengumpulkan informasi melalui kuesioner, survei besar, atau eksperimen terstruktur, lalu menganalisis hasilnya dengan metode statistik[9]. Tujuannya adalah menguji hipotesis dan menemukan pola umum yang berlaku luas. Misalnya, jika ingin mengetahui rata-rata jam belajar siswa SMA, peneliti dapat menyebarkan kuesioner ke ratusan siswa, mengumpulkan data angka (misalnya jumlah jam), lalu menghitung hasilnya dengan statistik. Cara ini memungkinkan kesimpulan yang bisa digeneralisasi ke populasi siswa yang lebih besar[9].

Akhirnya, ada metode campuran (mixed-methods) yang menggabungkan kedua pendekatan di atas[10]. Pendekatan ini memanfaatkan kelebihan kualitatif dan kuantitatif sekaligus: data numerik dari survei dan data naratif dari wawancara digabung untuk pemahaman yang lebih lengkap[11]

Misalnya, peneliti bisa melakukan survei kuantitatif kepada banyak remaja tentang kebiasaan media sosial (angka dan persentase), kemudian melanjutkan dengan wawancara kualitatif kepada beberapa orang untuk menggali alasan di balik jawaban tersebut. Dengan demikian, penelitian campuran menghasilkan gambaran sosial yang komprehensif[10].

Referensi: 
Materi ini disusun berdasarkan sumber-sumber pendidikan sosiologi dan dokumen resmi TKA (misalnya BSKAP 045/H/AN/2025). Semua pernyataan kunci dibuktikan oleh literatur sosiologi terkemuka[1][4][6][8].

[1] [2] [3] Sosiologi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi

[4] [5] Tujuan dan Kegunaan Sosiologi: Memahami Masyarakat dan Fenomena Sosial - Feeds Liputan6.com
https://www.liputan6.com/feeds/read/5904330/tujuan-dan-kegunaan-sosiologi-memahami-masyarakat-dan-fenomena-sosial

[6] [7] 4 Fungsi dan Peran Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat | kumparan.com
https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/4-fungsi-dan-peran-sosiologi-dalam-kehidupan-masyarakat-20DpTFQeBbO

[8] [9] [10] [11] Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Metode Gabungan – Universitas Islam An Nur Lampung
https://an-nur.ac.id/penelitian-sosial-metode-kuantitatif-kualitatif-dan-campuran-mixed-methods/

Lihat Juga:

Paket 100 Soal Latihan TKA Sosiologi SMA 2025 Lengkap Sesuai Kisi-Kisi Resmi 

Ringkasan Materi 8 Kompetensi & 100 Latihan Soal TKA Sosiologi SMA 2025 (Resmi Perka BSKAP No. 045) 

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment