Analisis Mendalam Buku Studies in Ethnomethodology (1967) Karya Harold Garfinkel: Fondasi Teori Etnometodologi

Table of Contents

Buku Studies in Ethnomethodology (1967) Karya Harold Garfinkel
Pendahuluan: Posisi Garfinkel dalam Sosiologi Kontemporer

Harold Garfinkel (1917–2011) adalah seorang sosiolog Amerika yang menjadi figur sentral dalam sejarah ilmu sosial dengan memperkenalkan etnomethodologi pada tahun 1960-an. Pendekatan ini secara radikal membedakan dirinya dari sosiologi konvensional yang cenderung mengandalkan model teoretis dan analisis statistik untuk menjelaskan tatanan sosial. Latar belakang akademis Garfinkel, yang merupakan lulusan Harvard di bawah bimbingan Talcott Parsons, memberikan landasan unik bagi pemikirannya. Meskipun secara umum dianggap berada di sisi yang berlawanan dari Parsons, Garfinkel sebenarnya mengembangkan program penelitian yang berfokus pada bagaimana individu secara sadar dan tidak sadar menciptakan tatanan sosial, sebuah pertanyaan yang juga menjadi perhatian utama Parsons.

Buku "Studies in Ethnomethodology" (1967) bukan sekadar publikasi akademis biasa; buku ini adalah teks fundamental yang secara definitif memperkenalkan dan menetapkan etnomethodologi sebagai bidang studi yang sah. Karya ini menginspirasi berbagai penelitian teoretis dan empiris yang penting di berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial dan linguistik. Reputasi Garfinkel sebagai salah satu sosiolog terkemuka di dunia sebagian besar bersandar pada ide-ide revolusioner yang disajikan di dalam buku ini.

Salah satu aspek yang paling mencolok dari pendekatan Garfinkel adalah sikapnya yang disebut sebagai "etnomethodological indifference," atau ketidakpedulian terhadap semua bentuk teorisasi sosiologis. Sikap ini bukan merupakan penolakan sederhana terhadap teori, melainkan sebuah respons epistemologis yang mendalam terhadap apa yang dilihatnya sebagai "krisis representasi" dalam sosiologi kontemporer. Garfinkel berpendapat bahwa sosiologi sering kali menjadi bagian dari objek studinya sendiri. Sebagai hasilnya, penggunaan metode ilmiah yang diadaptasi dari ilmu alam, yang mencoba menemukan pola eksternal yang tidak dapat diakses oleh subjek yang diteliti, menjadi tidak memadai. Alih-alih menciptakan "versi sosiologis" kedua dari realitas, Garfinkel mengalihkan fokusnya secara radikal pada praktik-praktik yang digunakan anggota masyarakat itu sendiri untuk menciptakan dan mengalami realitas sosial. Oleh karena itu, ketidakpeduliannya adalah langkah metodologis yang disengaja, dirancang untuk memastikan deskripsi dunia sosial yang memadai dan secara akurat mencerminkan pengalaman serta metode yang digunakan oleh aktor di dalamnya.

Bab I: Landasan Konseptual dan Kritik Teoretis

Secara etimologis, "etnomethodology" berasal dari kata "ethno" (rakyat) dan "methodology" (metode), yang secara harfiah berarti studi tentang metode yang digunakan orang dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk membuat dan memahami tatanan sosial. Garfinkel sendiri memberikan definisi yang lebih formal, menggambarkannya sebagai "investigasi terhadap properti rasional dari ekspresi indeksikal dan tindakan praktis lainnya sebagai pencapaian berkelanjutan yang kontingen dari praktik-praktik terorganisir dan artistik dalam kehidupan sehari-hari".

Inti dari etnomethodologi adalah kritik tajamnya terhadap sosiologi konvensional. Garfinkel secara fundamental menantang pendekatan yang mengandalkan teori-teori abstrak untuk menjelaskan bagaimana tatanan sosial dihasilkan. Ia berpendapat bahwa sosiologi tradisional sering kali menggunakan asumsi, teori, dan kategori yang telah ditentukan sebelumnya, yang menghalangi peneliti untuk memahami realitas sosial sesuai dengan situasi di mana realitas tersebut berlangsung. Kritik ini terutama diarahkan pada karya gurunya, Talcott Parsons. Meskipun Garfinkel mengapresiasi Parsons karena memposisikan komitmen moral dan "kontrak sosial" sebagai prasyarat bagi kemungkinan tindakan rasional dan tatanan sosial, Garfinkel berpendapat bahwa Parsons gagal sepenuhnya memahami bagaimana komitmen moral ini secara konstitutif dicapai dalam interaksi nyata.

Pentingnya perbedaan ini terungkap dalam kritik Garfinkel terhadap konsep "cultural dope" atau "man-in-the-sociologist's-society". Ia menganggap bahwa sosiologi konvensional memandang aktor sosial sebagai individu pasif yang secara mekanis mengikuti norma dan aturan yang sudah ada, tanpa mengakui keterampilan dan kecerdasan mereka dalam secara aktif menciptakan tatanan. Dalam pandangan Garfinkel, etnomethodologi adalah program penelitian yang dirancang untuk mengisi kekosongan dalam teori Parsons, yaitu dengan berfokus pada bagaimana anggota masyarakat, sebagai individu yang terampil secara praktis, menghasilkan "fakta sosial" itu sendiri melalui tindakan dan interaksi mereka.

Buku Garfinkel memperkenalkan tiga konsep inti yang saling terkait dan menjadi landasan etnomethodologi:
1. Akuntabilitas (Accountability): Diperkenalkan sebagai "rekomendasi sentral" untuk penyelidikan sosiologis, akuntabilitas adalah gagasan bahwa tindakan dan pengaturan sosial secara inheren dibuat "dapat dipertanggungjawabkan" atau dapat dijelaskan oleh para partisipan itu sendiri. Akuntabilitas dianggap sebagai prinsip tatanan yang mendasari produksi tindakan itu sendiri, bukan sebuah kerangka normatif eksternal yang terpisah dari tindakan.
2. Indeksikalitas (Indexicality): Konsep ini menekankan bahwa makna dari sebuah ekspresi atau tindakan tidak pernah mandiri, tetapi selalu bergantung pada konteks situasional di mana ia terjadi. Makna sebuah tindakan atau ucapan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan kondisi-kondisi lokal dan praktis di tempat dan waktu tertentu.
3. Refleksivitas (Reflexivity): Refleksivitas menunjukkan bahwa deskripsi dan interpretasi suatu tindakan tidak terpisah dari tindakan itu sendiri, melainkan terikat dengannya. Interaksi tidak hanya dibentuk oleh situasi di mana ia terjadi, tetapi juga secara bersamaan membantu membentuk situasi tersebut. Deskripsi atau "penjelasan" yang diberikan oleh para partisipan juga merupakan bagian dari praktik yang mereka lakukan.

Ketiga konsep ini membentuk kerangka kerja yang radikal untuk memahami dunia sosial. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah ringkasan konsep-konsep tersebut:

Buku Studies in Ethnomethodology (1967) Karya Harold Garfinkel

Bab II: Studi tentang Landasan Rutin Kehidupan Sehari-hari

Bagian awal buku "Studies in Ethnomethodology" berfokus pada landasan teoretis etnomethodologi dengan mengeksplorasi praktik-praktik rutin yang sering dianggap biasa dan tidak dipertanyakan dalam kehidupan sehari-hari. Garfinkel berargumen bahwa sosiolog harus memandang praktik-praktik yang "dianggap biasa" ini sebagai sebuah fenomena yang patut diselidiki.

Salah satu alat konseptual kunci yang diperkenalkan dalam bab ini adalah metode dokumenter interpretasi. Metode ini menggambarkan bagaimana anggota masyarakat membuat dan menemukan fakta sosial. Garfinkel menjelaskan ini sebagai sebuah proses di mana individu menginterpretasikan sebuah penampakan nyata sebagai "dokumen" yang merujuk pada "pola mendasar yang diasumsikan". Pola yang diasumsikan ini kemudian digunakan untuk menafsirkan penampakan-penampakan di masa depan. Metode ini bersifat timbal balik; pola dan dokumen saling menguatkan, menciptakan realitas sosial yang stabil.

Salah satu studi empiris paling awal yang dilakukan oleh Garfinkel yang disorot dalam buku ini adalah analisisnya tentang bagaimana anggota juri mencapai "keputusan yang benar". Studi ini berfungsi sebagai bukti empiris yang kuat bahwa tatanan sosial bukanlah hasil dari peraturan formal atau struktur yang kaku. Sebaliknya, Garfinkel menunjukkan bahwa anggota juri menggunakan akal sehat dan prosedur-prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan secara praktis untuk mencapai tatanan yang stabil. Mereka tidak hanya mengikuti aturan yang telah ditetapkan, melainkan secara aktif "memproduksi" tatanan sebagai sebuah "pencapaian". Studi ini secara jelas menunjukkan bahwa bahkan dalam lingkungan formal dan terstruktur seperti ruang sidang, tatanan sosial sangat bergantung pada praktik-praktik tak terlihat dan tak terucap yang dilakukan oleh para partisipan itu sendiri.

Bab III: Eksperimen Pembangkangan (Breaching Experiments)

Untuk membongkar "harapan latar belakang" (background expectancies) dan norma-norma tak terucap yang membentuk interaksi sehari-hari, Garfinkel menggunakan serangkaian alat metodologis yang terkenal dan kontroversial yang ia sebut sebagai "eksperimen pembangkangan". Dengan secara sengaja melanggar norma-norma ini, Garfinkel dan mahasiswanya dapat mengamati reaksi orang lain dan mengungkap bagaimana tatanan sosial dihasilkan dan dipulihkan setelah dilanggar.

Dua eksperimen kunci yang disajikan dalam buku ini memberikan ilustrasi yang kuat tentang teori Garfinkel:
Eksperimen "Tamu di Rumah Sendiri": Mahasiswa diarahkan untuk kembali ke rumah orang tua mereka dan berperilaku seolah-olah mereka adalah tamu formal. Mereka harus bersikap sopan, impersonal, menggunakan sapaan formal, dan hanya berbicara setelah diajak bicara, tanpa memberi tahu keluarga mereka bahwa itu adalah bagian dari sebuah eksperimen. Reaksi keluarga sangat bervariasi, mulai dari kebingungan, kejutan, hingga kemarahan. Mereka menuduh para mahasiswa bersikap tidak baik, tidak peduli, dan tidak sopan. Reaksi-reaksi ini secara empiris menunjukkan kekuatan dari norma-norma informal yang membentuk tatanan rumah tangga. Pelanggaran yang tampaknya kecil ini membongkar asumsi-asumsi yang biasanya tidak terlihat, yang membuktikan bahwa norma-norma tersebut "secara teliti dikonstruksi" dan dipertahankan oleh para anggota keluarga.
Studi Konseling: Dalam studi ini, mahasiswa meminta nasihat dari seorang "konselor" mengenai masalah pribadi. Namun, jawaban yang diberikan oleh konselor (yang sebenarnya merupakan asisten Garfinkel) adalah "ya" atau "tidak" yang dihasilkan secara acak. Terlepas dari sifat acak dan sering kali kontradiktif dari jawaban tersebut, para mahasiswa menganggapnya "masuk akal, sensitif, dan membantu". Eksperimen ini adalah ilustrasi yang sempurna dari "konstruksi realitas secara refleksif" dan "metode dokumenter". Hal ini menunjukkan bahwa individu tidak hanya menemukan makna, melainkan secara aktif memaksakan tatanan dan logika ke dalam situasi yang pada dasarnya tidak teratur. Para mahasiswa menggunakan konteks sosial (indeksikalitas) dari situasi tersebut—yaitu, sesi konseling di departemen psikiatri universitas—untuk membuat jawaban yang tidak masuk akal menjadi bermakna.

Tabel berikut meringkas beberapa eksperimen pembangkangan Garfinkel yang paling terkenal, termasuk dua contoh di atas:

Buku Studies in Ethnomethodology (1967) Karya Harold Garfinkel

Bab IV: Studi Kasus Mendalam dari Buku

"Studies in Ethnomethodology" tidak hanya menyajikan landasan teoretis dan eksperimen, tetapi juga analisis studi kasus mendalam yang berfungsi sebagai bukti empiris dari argumen Garfinkel.
● Studi tentang Agnes: "Passing and the Managed Achievement of Sex Status"
Garfinkel mendedikasikan salah satu babnya untuk kasus "Agnes," seorang wanita interseks yang mencari operasi perubahan alat kelamin. Melalui analisis interaksinya dengan dokter, perawat, dan pasangannya, Garfinkel menunjukkan bagaimana gender adalah sebuah "pencapaian yang dikelola" (managed achievement). Analisisnya berfokus pada pekerjaan yang harus dilakukan Agnes secara terus-menerus dan cerdas untuk menegaskan identitas gendernya yang dipilih. Dia harus belajar dan mempraktikkan norma-norma "kewanitaan" yang biasanya dianggap remeh, seperti cara berbicara dan bertindak dalam situasi sosial, untuk meyakinkan orang lain tentang status gendernya.

Belakangan terungkap bahwa Agnes adalah seorang pria biologis yang telah berbohong kepada tim medisnya tentang sejarahnya untuk mendapatkan operasi. Pengungkapan ini tidak melemahkan temuan Garfinkel; sebaliknya, hal itu secara dramatis memperkuatnya. Hal ini menunjukkan bahwa gender bukanlah entitas yang statis, melainkan sebuah realitas yang secara kolektif dihasilkan dan dipertahankan melalui interaksi sehari-hari. Kasus ini menjadi contoh utama bagaimana Garfinkel berfokus pada "pencapaian" (achievement) alih-alih "struktur" (structure), yang memiliki dampak besar pada pengembangan kajian gender di tahun-tahun berikutnya.
● Studi tentang Catatan Klinik: "Good Organizational Reasons for 'Bad' Clinic Records"
Studi ini mengalihkan fokus Garfinkel dari interaksi individu ke konteks organisasi. Dia mengamati bagaimana catatan klinis di sebuah klinik psikiatri yang tampak tidak akurat atau tidak lengkap dari sudut pandang birokrasi, sebenarnya sangat masuk akal bagi para praktisi yang membuatnya. Bagi staf, catatan tersebut bukan sekadar laporan formal, tetapi merupakan sumber daya praktis yang secara efisien mendokumentasikan interaksi pasien-staf. Studi ini memperluas etnomethodologi dengan menunjukkan bahwa "rasionalitas" bukanlah atribut universal, melainkan sebuah pencapaian yang praktis dan situasional. Apa yang tampak sebagai kegagalan atau ketidakakuratan dari satu sudut pandang teoretis, sebenarnya adalah prestasi praktis yang terampil dari sudut pandang para partisipan yang terlibat di dalamnya.

Bab V: Warisan, Dampak, dan Kritik

"Studies in Ethnomethodology" telah meninggalkan warisan yang mendalam dan luas dalam ilmu sosial. Buku ini memunculkan bidang studi yang sama sekali baru yang didedikasikan untuk menyelidiki cara-cara praktis dalam tindakan sehari-hari yang biasanya diabaikan. Pengaruhnya meluas jauh melampaui sosiologi, menjangkau disiplin ilmu lain seperti linguistik, komunikasi, kajian ilmu dan teknologi (STS), dan bahkan manajemen. Yang paling menonjol dari semua turunan etnomethodologi adalah perkembangan Analisis Percakapan (Conversation Analysis atau CA), yang didirikan oleh Harvey Sacks dan menjadi cabang yang paling sukses dari etnomethodologi.

Meskipun memiliki pengaruh besar, etnomethodologi tidak luput dari kritik. Salah satu kritik utama menuduh etnomethodologi terlalu berfokus pada interaksi mikro dan mengabaikan struktur sosial makro yang lebih besar, seperti kelas, ras, dan kekuasaan. Selain itu, sikap "indifference" Garfinkel terhadap teori sering kali disalahartikan sebagai kelemahan teoretis. Kritikus berpendapat bahwa tanpa fondasi epistemologis yang kuat, etnomethodologi hanya dapat menjelaskan bagaimana orang bertindak, bukan mengapa. Namun, kritik ini sering kali salah menafsirkan tujuan fundamental Garfinkel.

Sosiologi konvensional mencari penjelasan "mengapa" dengan merujuk pada variabel eksternal seperti norma, nilai, atau struktur. Garfinkel, sebaliknya, berpendapat bahwa "mengapa" sudah terkandung dalam "bagaimana". Dengan kata lain, alasan di balik tindakan terletak pada praktik-praktik yang digunakan individu untuk menghasilkan tindakan itu sendiri. Jadi, kurangnya teori bukan merupakan kekurangan, melainkan pilihan metodologis yang disengaja untuk tetap setia pada pengalaman partisipan. Namun, pilihan ini telah berkontribusi pada marginalisasi etnomethodologi dalam sosiologi arus utama, yang cenderung mencari teori-teori universal untuk menjelaskan fenomena sosial. Meskipun demikian, etnomethodologi tetap menjadi kerangka kerja yang tak tergantikan untuk mengungkap tatanan yang rumit dan sering kali tersembunyi yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karya yang dikutip

EBSCO. (n.d.). Ethnomethodology | Research starters. EBSCO. Diakses 18 September 2025, dari https://www.ebsco.com/research-starters/ethnic-and-cultural-studies/ethnomethodology

Garfinkel, H. (1962/1972). Common sense knowledge of social structures: The documentary method of interpretation. Dalam J. Manis & B. Meltzer (Ed.), Symbolic interaction (pp. xx–xx). Diakses 18 September 2025, dari https://www.arasite.org/garf1.htm

Garfinkel, H. (1967). Studies in ethnomethodology. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. https://books.google.com/books/about/Studies_in_Ethnomethodology.html?id=7idHAQAAIAAJ

Garfinkel, H. (1967). Passing and the managed achievement of sex status in an intersexed person. Dalam Studies in ethnomethodology. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. https://api.taylorfrancis.com/content/chapters/edit/download?identifierName=doi&identifierValue=10.4324/9780203955055-8&type=chapterpdf

Garfinkel, H. (1967). Passing and the managed achievement of sex status in an intersexed person. Dalam Studies in ethnomethodology. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Diakses dari https://www.arasite.org/agnes.htm

Garfinkel, H. (2007). Studies in ethnomethodology (Expanded & updated ed.). Paradigm Publishers. (Original work published 1967)

Goodreads. (n.d.). Studies in ethnomethodology by Harold Garfinkel. Goodreads. Diakses 18 September 2025, dari https://www.goodreads.com/book/show/1080808.Studies_in_Ethnomethodology

Harold Garfinkel Archive. (n.d.). Talcott Parsons. Diakses 18 September 2025, dari http://www.garfinkelarchive.com/parsons

Helpful Professor. (2025). Ethnomethodology: Examples and definition. https://helpfulprofessor.com/ethnomethodology-examples-definition/

Heritage, J. (2012). Ethnomethodology and conversation analysis. Dalam Oxford bibliographies: Sociology. Oxford University Press. https://www.oxfordbibliographies.com/abstract/document/obo-9780199756384/obo-9780199756384-0216.xml

Hilbert, R. A. (2019). Harold Garfinkel: Parsons’ primer [eBook]. Diakses 18 September 2025, dari https://content.e-bookshelf.de/media/reading/L-12115081-41dddc1018.pdf

Lynch, M. (2019). Tracing the seminal notion of accountability across the Garfinkelian œuvre. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/335367044_Tracing_the_Seminal_Notion_of_Accountability_Across_the_Garfinkelian_OEuvre

Marginal Notes. (2017, Mei 3). Ethnomethodology – everyday and commonsense talk? Really? https://cpdin140.wordpress.com/2017/05/03/ethnomethodology/

Polity. (n.d.). Studies in ethnomethodology. Polity Books. Diakses 18 September 2025, dari https://politybooks.com/bookdetail?book_slug=studies-in-ethnomethodology--9780745600055

Pollner, M. (1987). Revisiting the cultural dope. Diakses 18 September 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/257568563_Revisiting_the_Cultural_Dope

Rasyid, M. (2022). Konsep teori etnometodologi dalam pendidikan Islam: Sejarah munculnya teori etnometodolog, konsep dasar, tokoh-tokoh dan implikasi. Rumah Jurnal UIN Datokarama Palu. https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/msw/article/download/872/520/

ResearchGate. (2017). Harold Garfinkel [PDF]. Diakses 18 September 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/318184213_Harold_Garfinkel

ResearchGate. (2019). Introduction to Parsons’ primer. Diakses 18 September 2025, dari https://www.researchgate.net/publication/337097061_Introduction_to_Parsons'_Primer

Simply Psychology. (2023). Ethnomethodology theory: Definition & examples. https://www.simplypsychology.org/ethnomethodology-definition-examples.html

SPI UIN Alauddin Makassar. (n.d.). Ethnomethodology. Satuan Pengawasan Internal UIN Alauddin. Diakses 18 September 2025, dari https://spi.uin-alauddin.ac.id/ethnomethodology/

Study.com. (n.d.). Breaching experiment: Definition & examples – Video. Diakses 18 September 2025, dari https://study.com/academy/lesson/video/breaching-experiment-definition-examples.html

Universitas Negeri Malang. (2023). Exploring ethnomethodology: A new framework for analyzing human resource practices. https://journal.um.ac.id/index.php/jph/article/download/25149/7253

Vom Lehn, D. (2021). Ethnomethodological ethnography: Historical, conceptual, and methodological foundations. Diakses 18 September 2025, dari https://d-nb.info/1340121174/34

Watson, R., & Sharrock, W. (2018). Understanding a dispute about ethnomethodology: Watson and Sharrock’s response to Atkinson’s "Critical review". Forum: Qualitative Social Research, 19(1). https://www.qualitative-research.net/index.php/fqs/article/view/3048/4319

Wiley. (n.d.). Studies in ethnomethodology. Wiley. Diakses 18 September 2025, dari https://www.wiley.com/en-us/Studies+in+Ethnomethodology-p-9780745600055

Wikipedia. (2025, September 18). Breaching experiment. Dalam Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Breaching_experiment

Wikipedia. (2025, September 18). Ethnomethodology. Dalam Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Ethnomethodology

Wikipedia. (2025, September 18). Harold Garfinkel. Dalam Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Harold_Garfinkel

YouTube. (2021). Ethnomethodology, Harold Garfinkel's ideas made simple. https://www.youtube.com/watch?v=8QBnEseRaWc

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment