Al-Ghazali. Paham Kebangkitan Jasmani
Table of Contents
Pemahaman ini bertentangan dengan yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan hadis Nabi SAW dan karena itu dikufurkannya. Al-Ghazali berpandangan bahwa yang akan dibangkitkan itu adalah jasmani. Ia berkata: ... adalah bertentangan dengan seluruh keyakinan Muslim, keyakinan mereka yang mengatakan bahwa badan jasmani manusia tidak akan dibangkitkan pada Hari Kiamat, tetapi hanya jiwa yang terpisah dari badan yang akan diberi pahala dan hukuman, dan pahala atau hukuman itu akan bersifat spiritual dan bukan bersifat jasmaniah. Sesungguhnya mereka itu benar dalam menguatkan adanya pahala dan hukuman yang bersifat spiritual karena itu memang ada secara pasti; tetapi secara salah mereka menolak adanya pahala dan hukuman yang bersifat jasmaniah dan mereka dikutuk oleh hukum yang telah diwahyukan dalam pandangan yang mereka nyatakan itu.
Pehamaham secara hakiki, menurut akal mereka adalah mustahil. Oleh karena itu, gambaran tersebut haruslah dipahami secara majazi. Penggambaran Tuhan tentang alam kubur/akhirat secara jasmani/materi, mereka pahami sebagai upaya materialisasi terhadap hal-hal yang bersifat spiritual dan upaya yang layak. Penggambaran seperti itu bijaksana.
Sebenarnya bukan hanya filsuf Muslim yang sulit memahami kehidupan alam kubur/akhirat secara rohani-jasmani, melainkan juga mereka yang bukan filsuf. Bagaimana bisa dipahami nikmat dan azab kubur secara rohani-jasmani bagi mereka yang mati dengan jasad habis dimakan oleh binatang atau menjadi abu karena terbakar? Bagaimana bisa dipahami jasad yang diletakan di liang lahat itu dapat merasakan nikmat atau azab, seperti azab malaikat berupa pukulan besi pada bagian telinganya atau merasakan jepitan kalajengking atau gigitan ular besar yang datang pada jasad yang berbaring di lahat? Bagaimana bisa dipahami bahwa kuburan orang-orang baik dilapangkan sampai 70 hasta dan dibentangkan hamparan sampai ke surga, atau kuburan orang jahat disempitkan sedemikian hebat sehingga remuk tulang-tulang jasad yang terbaring di lahat itu? bagaimana bisa dipahami bahwa semua manusia dibangkitkan di alam mahsyar dengan badan telanjang (padah matinya memakai pakaian)? Bagaimana bisa dipahami bahwa mereka yang berada di surga bisa berdialog dengan mereka yang sedang tersiksa di dalam neraka yang menyala-nyala? Karena tidak mudah dipahami secara rohani-jasmani, muncul pemahaman dari kalangan sufi bahwa alam kubur/akhirat itu adalah alam rohani semata. Jasad-jasad yang ada pada alam kubur/akhirat itu juga bersifat rohani, bukan bersifat jasmani/materi.
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
Download
Baca Juga
1. Al-Ghazali. Riwayat Hidup
2. Al-Ghazali. Karya Filsafat
3. Al-Ghazali. Pemikiran Filsafat
4. Tipologi Filsafat Al-Ghazali
5. Al-Ghazali. Paham Qadim-nya Alam
6. Al-Ghazali. Paham Bahwa Tuhan Tidak Mengetahui Juz'iyyat
7. Al-Ghazali. Metafisika
8. Al-Ghazali. Klasifikasi Ilmu
Post a Comment