Tokoh Kunci di Dalam Sosiologi Awal Italia

Table of Contents
Tokoh Kunci di Dalam Sosiologi Awal Italia
Vilfredo Pareto
Tokoh sosiologi awal Italia adalah Vilfredo Pareto (1848-1923). Pareto sangat berpengaruh di masanya, tetapi relevansi kontemporernya minimal (untuk pengecualian, lihat Powers, 1986). Ada suatu ledakan singkat perhatian orang pada karya Pareto (1935) pada 1930-an, ketika teoretisi utama Amerika, Talcott Parsons, memberikan perhatian yang sama besarnya kepada Pareto sebagaimana kepada Weber dan Durkheim. Akan tetapi, pada tahun-tahun belakangan, kecuali untuk segelintir konsep-konsepnya yang utama, pentingnya Pareto dan relevansi kontemporernya surut (Femia, 1995).

Zeitlin berargumen bahwa Pareto mengembangkan ide-ide utamanya sebagai sangkalan terhadap Marx (1996:171). Sebenarnya, Pareto tidak hanya menolak Marx, tetapi dia juga merupakan suatu bagian yang cukup besar dari filsafat Pencerahan. Contohnya, sementara para filsuf Pencerahan menekankan rasionalitas, Pareto menekankan peran faktor-faktor nonrasional seperti naluri-naluri manusia (Mozetic dan Wailer, 2007). Penekanan itu juga terkait dengan penolakannya atas teori Marxian. Yakni, karena faktor-faktor naluriah nonrasional begitu penting dan sangat langgeng, tidaklah realistis bila kita berharap mencapai perubahan-perubahan sosial dramatis dengan revolusi ekonomi.

Pareto juga mengembangkan teori mengenai perubahan sosial yang bertentangan sepenuhnya dengan teori Marxian. Sementara teori Marx berfokus pada peran massa, Pareto mengajukan teori elite untuk perubahan sosial, yang memandang masyarakat secara tidak terelakkan didominasi oleh suatu elite kecil yang beroperasi berdasarkan kepentingan diri yang tercerahkan (Adams, 2005). Elite kecil memerintah massa masyarakat, yang didominasi oleh kekuatan-kekuatan nonrasional. Karena kekurangan kecakapan rasional, massa, di dalam sistem Pareto, tidak mungkin menjadi suatu daya revolusioner. Perubahan sosial terjadi ketika kaum elite mulai merosot dan digantikan oleh elite baru yang berasal dari elite yang bukan pemerintah atau unsur-unsur yang lebih tinggi dari massa. Ketika suatu elite baru berkuasa, proses itu mulai lagi. Demikianlah, kita mempunyai suatu teori perputaran perubahan sosial bukannya teori-teori direksional yang ditawarkan oleh Marx, Comte, Spencer, dan orang-orang lain. Selain itu, teori Pareto mengenai perubahan sebagian besar mengabaikan kesengsaraan massa. Kaum elite datang dan pergi, tetapi nasib massa tetap sama.

Akan tetapi, teori itu bukanlah sumbangan langgeng Pareto kepada sosiologi. Sumbangannya yang langgeng terletak di dalam konsepsi ilmiahnya mengenai sosiologi dan dunia sosial: Keinginanku ialah menyusun suatu sistem sosiologi berdasarkan model mekanika selestial (astronomi), fisika, kimia (dikutip di dalam Hook, 1965:57). Ringkasnya, Pareto membayangkan masyarakat sebagai suatu sistem yang seimbang, suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dari sistem itu. konsepsi sistemik Pareto mengenai masyarakat itulah alasan paling penting bagi Parsons untuk mencurahkan perhatian yang begitu banyak kepada karya Pareto dalam bukunya pada 1937, The Structure of Social Action, dan itu adalah pengaruh Pareto yang paling penting kepada pemikiran Parsons. Digabungkan dengan pandangan-pandangan serupa yang dianut oleh orang-orang yang mempunyai citra organik atas masyarakat (Comte, Durkheim, dan Spencer, misalnya), teori Pareto memainkan suatu peran sentral di dalam pengembangan teori Parsons, secara lebih umum, di dalam fungsionalisme struktural.

Meskipun segelintir sosiolog modern kini membaca karya Pareto, karya itu dapat dilihat sebagai penolakan terhadap Pencerahan dan Marxisme, dan sebagai pengajuan teori elite atas perubahan sosial yang bertentangan dengan perspektif Marxian.


Ket. klik warna biru untuk link

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Download

Tentang Tokoh
1. Vilfredo Pareto (1848-1923)
2. Vilfredo Pareto. Sekilas Pemikiran

Baca Juga
Sejarah Perkembangan Sosiologi di Indonesia
 

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-Kekuatan Sosial di Dalam Perkembangan Teori Sosiologis
1. Revolusi-revolusi politis
2. Revolusi Industri dan Munculnya Kapitalisme
3. Munculnya Sosialisme
4. Feminisme
5. Urbanisasi
6. Perubahan Agamis
7. Pertumbuhan Ilmu

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
Kekuatan-kekuatan Intelektual dan Munculnya Teori Sosiologis
1. Pencerahan (Renaissance)
2. Reaksi Konservatif terhadap Pencerahan (Renaissance)
 

Sketsa Historis Teori Sosiologis di Tahun-tahun Awal
1. Perkembangan Sosiologi Prancis dan Jerman
 

Asal Usul Sosiologi Inggris
1. Ekonomi Politis
2. Ameliorisme
3. Evolusi Sosial 


Tokoh Kunci di Dalam Sosiologi Awal Italia 

Teori Sosiologis Amerika Awal
1. Politik
2. Perubahan Sosial dan Arus Intelektual
3. Pengaruh Herbert Spencer pada Sosiologi
4. Aliran Chicago

Teori Sosiologis Amerika Pertengahan Abad Kedua Puluh
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment