Penggunaan Matematika dalam Teori Sosiologi

Table of Contents
Salah seorang pendiri ilmu sosiologi, Auguste Comte, pernah menyatakan bahwa matematika merupakan instrumen paling tangguh yang dapat dipakai manusia dalam meneliti hukum-hukum dan fenomena alam (Comte, 1853:32). Ketika sosiologi melanjutkan pencarian tentang teori sosiologi naturalis, tidak terlalu mengejutkan melihat matematik, yang dengan baik melayani ilmu-ilmu alam, dipakai sebagai petunjuk jalan.
Penggunaan Matematika dalam Teori Sosiologi
Matematika dalam Sosiologi
Walau dalam disiplin yang lebih luas sosiologi matematis berkembang sebagai suatu yang istimewa, tetapi sejumlah pendukungnya lebih suka menghindar dari status tersebut. Para penganjurnya menyatakan sosiologi matematika bukan merupakan lapangan spesialisasi sempit yang hanya merupakan minat sekelompok kecil ahli matematik yang salah jurusan, tetapi sebagai hal yang lebih relevan bagi seluruh lapangan ilmu sosiologi (Beauchamp, 1970:4). Untuk alasan ini seseorang dapat mempertanyakan manfaat istilah sosiologi matematis dengan argumen bahwa hampir semua sosiologi menggunakan, untuk satu hal dan hal lain, peralatan matematik.

Orang bahkan dapat bersikap lebih serius dalam menentang istilah teori matematis ketika membicarakan perspektif-perspektif dalam sosiologi. Dari pada sebagai teori, matematika per-se-lebih merupakan suatu bahasa. Tetapi merupakan bahasa yang sangat tepat dan mampu meningkatkan arus naik teori sosiologi. Bartos (1967: 3-4) membandingkan model matematika dengan model organisma, yang di zaman peralihan begitu populer dalam teori sosiologi dan bertindak sebagai landas bagi perkembangan fungsionalisme. Matematika pun tidak menyediakan suatu teori tunggal dan unik tetapi lebih menyediakan suatu model yang dapat dikembangkan untuk berbagai teori yang berbeda.

Para sosiolog juga tidak sependapat dengan apa yang dikategorikan sebagai sosiologi matematis, walaupun beberapa orang mungkin setuju dengan istilah itu. Masalah ini mencakup dua pendekatan yang luas: (1) dapat disebut sebagai pendekatan teoretis abstrak, sehubungan dengan penggunaan pengetahuan matematika yang lebih menekankan pembuatan model matematis ketimbang data konkret atau dengan menggunakan pengetahuan matematis melakukan permainan bagaimana—jika dengan fenomena sosiologis; dan (2) dapat disebut sebagai pendekatan terapan atau statistik, yang meneliti pola-pola penelitian empiris dan mencoba membentuk data teori-teori. Pendekatan yang pertama dapat dilihat dalam teori-teori permainan (game-theories) seperti yang diterapkan dalam sosiologi, sedang yang kedua dapat dilihat dalam analisis jalur (path-analysis) sebagaimana dikembangkan dalam apa yang disebut teori kausal baru (new causal theory).


Ket. klik warna biru untuk link

Download

Teori Permainan: Batasan dan Ilustrasi
Teori Kausal Baru


Baca Juga
Auguste Comte, Biografi dan Seputar Pemikiran

Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment