Taylor dan Frazer. Teori Evolusi Animisme dan Magic
Table of Contents
Teori Evolusi Animisme dan Magic |
a. Animisme adalah kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup di balik semua benda. Animisme merupakan pemikiran yang sangat tua dari seluruh agama (Pals, 2001:41).
b. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa, disebabkan dua hal, yaitu (1) perbedaan yang tampak pada manusia antara hal-hal yang hidup dan mati. Di situlah manusia menyadari pentingnya jiwa dari rasa takut atau hantu; (2) peristiwa mimpi, di mana ia melihat dirinya di tempat yang lain (bukan tempat ia tidur atau mimpi) yang menyebabkan manusia membedakan antara tubuh jasmani dan rohani atau jiwa (Taylor, 1871/1903;429).
c. Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu dengan akal dan sistem pengetahuannya. Akan tetapi, kemampuan akal dan sistem pengetahuan manusia terbatas maka ia pun menggunakan magis atau ilmu gaib. Dalam pandangan Frazer semua tindakan manusia untuk mencapai maksud melalui kekuatan-kekuatan yang ada di alam, serta seluruh kompleks yang ada di belakangnya.
d. Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidup manusia yang berada di luar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya, saat itu agama (religi) belum ada.
e. Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil (bahkan kebanyakan gagal) maka mulailah ia yakin bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang lebih berkuasa daripada manusia. Dari anggapan ini, kemudian manusia berusaha menjalin hubungan dengan makhluk halus itu dan timbullah agama (Koentjaraningrat, 1987:54).
f. Antara agama dan magic itu berbeda. Agama sebagai cara mengambil hati untuk menenangkan kekuatan yang melebihi kekuatan manusia, yang menurut kepercayaan membimbing dan mengendalikan nasib kehidupan manusia (Frazer,1932:693). Sedangkan magic dilihatnya sebagai usaha untuk memanipulasikan hukum-hukum alam tertentu yang dipahami. Jadi, magic semacam ilmu pengetahuan semu (pseudoscience), berbeda dengan ilmu pengetahuan modern karena konsepsinya yang salah tentang sifat dasar hukum tertentu yang mengatur urutan terjadinya peristiwa.
g. Magic memiliki dua prinsip utama. Pertama, like produce like (persamaan menimbulkan persamaan) disebutnya magic simpatetis. Misalnya, di Burma pemuda yang ditolak cintanya ia akan memesan boneka yang mirip dengan rupa pacarnya kepada tukang sihir. Jika boneka itu dilempar ke dalam air yang disertai dengan guna-guna tertentu, si gadis penolak akan gila. Dengan demikian, nasib si gadis akan serupa atau sama dengan nasib si boneka sebagai tiruannya. Kedua, prinsip magic senggol (contagious magic), yaitu benda atau manusia yang pernah saling berhubungan, sesungguhnya dapat saling memengaruhi, kendatipun hanya seutas rambut, kuku, gigi, dan sebagainya. Sebagai contoh, suku Basuto di Afrika Selatan akan hati-hati mencabut giginya jangan sampai kesenggol oleh orang lain yang dapat menyalahgunakan maksudnya.
Ket. klik warna biru untuk link
Download di Sini
Sumber.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta.
Lihat Juga
Teori Evolusi Animisme dan Magic Taylor dan Frazer (Youtube Channel. https://youtu.be/yRMsL59aYVU ) Jangan lupa like, komen, share, dan subscribe yah...
Baca Juga
1. Mengenang Evolusi Kreatif Charles Darwin
2. J.J. Bachoven. Teori Evolusi Keluarga
3. Lewis H. Morgan. Teori Evolusi Kebudayaan
Post a Comment