Jurgen Habermas. Ilmu Pengetahuan dan Kepentingan Manusia
Table of Contents
Jurgen Habermas |
Tahap pertama : 1960-1970
Dalam bukunya Pengenalan dan Kepentingan Manusiawi Habermas memperlihatkan bahwa manusia tidak memperoleh pengetahuan baru berdasarkan suatu hubungan netral terhadap kenyataan, artinya setiap ditemukannya pengetahuan-pengetahuan yang baru pasti didorong oleh suatu kepentingan-kepentingan tertentu pula yang mendorong kelahirannya, atau terdapat tuntutan tertentu dari kenyataan atau realitas kemasyarakatan. Di sini Habermas mengajukan Erkenntnisleitende Interesse: kepentingan yang menjuruskan pengenalan. Habermas membedakan tiga macam kepentingan: Kepentingan pengenalan teknis, kepentingan pengenalan praksis, dan kepentingan pengenalan emansipatoris.
Pertama, Kepentingan pengenalan teknis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan teknis, misalnya pengenalan ilmu pengetahuan alam dan pengenalan sosial-teknologis, hanya dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah teknis, tapi tidak berguna untuk melestarikan proses-proses komunikatif atau mengurangi ketidaksamaan kuasa (permasalahan sosial-politis dan budaya)
Kedua, Kepentingan pengenalan praksis, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan praksis, misalnya pengenalan tentang masa lampau yang dicari dalam ilmu sejarah dan pengertian yang diupayakan dalam ilmu-ilmu hermeneutis, tidak dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah teknis tapi cocok untuk tujuan komunikatif: guna melestarikan tradisi dan memperdalam pengertian diri suatu kebudayaan. Ketiga, Kepentingan pengenalan emansipatoris, jenis pengenalan yang didorong oleh kepentingan pengenalan emansipatoris, misalnya pengertian psikoanalitis dan teori-teori kritis tentang masyarakat, terarah pada emansipasi atau pembebasan dari keadaan kekuasaan yang menindas serta ketergantungan dan karena itu hanya dapat dijalankan dalam konteks proses-proses yang bertujuan meningkatkan kesadaran emansipatoris manusia dalam masyarakat.
Dengan memperkenalkan tiga macam kepentingan di atas Habermas ingin menunjukkan bahwa pandangan ilmu pengetahuan postivis (ilmu pengetahuan alam termasuk juga ilmu pengetahuan sosial demi mengejar sebutan ilmiah) sebenarnya dilatarbelakangi atau didorong usaha memutlakan kepentingan pengenalan teknis. Padahal umat manusia masih mempunyai kepentingan-kepentingan fundamental yang lain daripada memperoleh pengetahuan teknis yang dapat diterapkan dalam proses-proses pekerjaan seperti dalam industri modern. Misalnya dampak sosial budaya serta dampak ekologi di sekitar industri modern.
Ket. klik warna biru untuk link
Download di Sini
Sumber.
Bertens, Kees. 2002. Filsafat Barat Kontemporer: Inggris-Jerman. Jakarta. Gramedia.
Baca Juga
1. Jurgen Habermas. Biografi dan Karya
2. Jurgen Habermas. Melanjutkan Proyek Modernitas Melalui Rasio Komunikatif
3. Jurgen Habermas. Kolonialisasi Dunia-Kehidupan
4. Jurgen Habermas. Kritik atas Patologi Modernitas
5. Jurgen Habermas. Diskursur Filosofis tentang Modernitas (Post-Modernitas)
6. Jurgen Habermas. Teori Praksis Komunikatif
7. Jurgen Habermas. Speech Acts
8. Ilmu dan Teknologi sebagai Ideologi
9. Methodenstreit dalam Ilmu-Ilmu Sosial di Jerman
10. Mazhab Frankfurt
Post a Comment