Pengertian Gerakan Sosial, Karakteristik, Penyebab, Komponen, Tahapan, Jenis, dan Contohnya

gerakan sosial adalah suatu bentuk aksi bersama yang bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial
Gerakan Sosial
A. Pengertian Gerakan Sosial

Menurut Kamus Sosiologi (2010) gerakan sosial adalah suatu bentuk aksi bersama yang bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial, baik yang diorganisir secara rapi maupun secara cair dan informal. Gerakan sosial dalam bahasa Inggris disebut social movement adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial.

Sementara itu gerakan sosial secara teoretis merupakan sebuah gerakan yang terbangun berdasarkan prakarsa masyarakat dengan tujuan untuk melontarkan tuntutan atas perubahan dalam institusi maupun kebijakan dari pemerintah yang dirasa sudah maupun tidak sesuai lagi dengan kehendak sebagian masyarakat. Dengannya, gerakan sosial lahir dari situasi dalam masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap masyarakat. Dengan kata lain, gerakan sosial lahir dari reaksi terhadap sesuatu yang tidak diinginkan rakyat atau menginginkan perubahan kebijakan karena dinilai tidak adil. Gerakan sosial menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintahan.

Istilah Gerakan Sosial sendiri pada mulanya diperkenalkan pertama kali oleh Lorenz Von Stein, sosiolog asal Jerman dalam bukunya yang berjudul Socialist & Communist Movement  since the Third French Revolution. Pada saat awal kemunculannya, gerakan sosial bersifat mencakup ruang lingkup yang sangat besar, serta muncul dengan tujuan untuk  penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Pada perkembangannya di era kontemporer, gerakan sosial merujuk pada pada suatu kelompok maupun organisasi yang secara sadar terorganisir, yang berada di luar sistem pemerintahan yang sebagaimana berlaku di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain gerakan sosial lebih tampak sebagai bentuk tindakan status quo maupun tindakan yang bersifat perlawanan.

Berikut definisi dan pengertian gerakan sosial dari beberapa sumber:
1) Anthony Giddens, gerakan sosial adalah suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan bersama atau gerakan mencapai tujuan bersama melalui tindakan kolektif (collective action) di luar lingkup lembaga-lembaga yang mapan
2) Tarrow, gerakan sosial merupakan politik perlawanan yang terjadi ketika rakyat biasa yang bergabung dengan para kelompok masyarakat yang lebih berpengaruh menggalang kekuatan untuk melawan para elit, pemegang otoritas, dan pihak-pihak lawan lainnya
3) Borgatta dan Marie, gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang mencoba untuk mempromosikan atau menentang perubahan di dalam masyarakat atau kelompok
4) Mirsel, gerakan sosial adalah seperangkat keyakinan serta tindakan tak terlembaga yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan ataupun menghalangi perubahan dalam masyarakat

5) Charles Tily, gerakan sosial adalah serangkaian aksi yang dilakukan secara terus-menerus atau berkelanjutan, yang menunjukkan pertentangan dari masyarakat awam terhadap kelompok lainnya, serta dapat dijadikan sarana utama bagi masyarakat awam untuk turut serta pada kegiatan politik publik
6) Rudolf Haberle, gerakan sosial adalah gerakan bersama yang diakibatkan oleh kekacauan yang dirasakan dalam kehidupan masyarakat serta menimbulkan kegelisahan, kemudian muncul usaha bersama-sama dalam mencapai tujuan yang nyata dan tergambar jelas, yang secara spesifik bertujuan merubah ke dalam bentuk kelembagaan sosial
7) Blumer, gerakan sosial adalah suatu gerakan yang ditandai dengan adanya rasa kegelisahan yang diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap dinamika kehidupan, yang kemudian gerakan ini memunculkan harapan serta keinginan untuk mencapai tatanan kehidupan yang lebih baik yang dapat dicapai secara kolektif
8) David F. Aberle, gerakan sosial adalah usaha yang terorganisir oleh sekolompok manusia dalam mengupayakan adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, yang di dalamnya tidak hanya mencakup individu-individu melainkan sekelompok manusia yang beraksi lewat kerumunan

B. Karakteristik Gerakan Sosial
Ciri- ciri umum gerakan sosial antara lain merupakan gerakan kolektif yang dilakukan sekeompok orang, terorganisir, mempunyai tujuan yang jelas dan terarah, dilakukan untuk dimensi waktu jangka panjang, gerakan yang merubah atau mempertahankan suatu masyarakat maupun institusi yang ada di dalamnya. Gerakan sosial memiliki karakteristik atau ciri yang membedakannya dengan gerakan lainnya di antaranya:
1) Dilakukan Secara Kolektif, kolektif berarti dilakukan lebih dari satu individu yang membentuk kesatuan. Gerakan sosial pada umumnya dilakukan oleh sekompok orang dalam jumlah yang besar atau banyak
2) Terorganisir, gerakan sosial diatur dalam suatu kesatuan, sesuai dengan tatanan atau kaidah yang berlaku. Terorganisir berarti memiliki struktur, tata cara, tujuan, anggota, akses yang terarah dan jelas. Dalam hal ini, terorganisir sama dengan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
3) Memiliki Ideologi, adanya ide-ide maupun pemikiran kemudian memunculkan ideologi yang dapat dijadikan dasar pada sebuah gerakan sosial. Ideologi merupakan  konsep yang tersistem yang dijadikan dasar yang memberikan arah dalam kehidupan, yang berupa cara berpikir dari sekelompok orang, meliputi kumpulan arti nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan dalam menentukan tindakan dalam dinamika sosial politik
4) Dilakukan dalam Waktu Jangka Panjang, gerakan sosial pada dasarnya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi tidak dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi berkelanjutan atau dilakukan secara terus-menerus
5) Bersifat Dinamis, salah satu tujuan dari gerakan sosial adalah merubah sistem atau tatanan sosial yang berlaku di masyarakat. Dinamis dalam hal ini berarti gerakan sosial bertujuan untuk melakukan pembaruan pada keadaan sosial politik yang dinilai stagnan, jadi tidak cenderung kaku. Selain itu, juga untuk mewujudkan tatanan kehidupan sosial yang baru dan sesuai dengan harapan masyarakat
6) Mengandung Nilai- Nilai Sosial, secara mendasar, dalam gerakan sosial mengandung nilai- nilai sosial yang dianut oleh para anggotanya. Mengingat salah satu definisi gerakan sosial yang mengandung makna bahwa gerakan sosial berfokus pada isu-isu sosial maupun berhubungan dengan aktivitas sosial di masyarakat
7) Mewujudkan Kepentingan Bersama, gerakan sosial dilakukan dengan tujuan untuk kepentingan bersama. Adanya persamaan pandangan dalam suatu kelompok masyarakat memunculkan suatu kepentingan yang sama pula, yang dapat diwujudkan dengan adanya gerakan sosial

C. Penyebab Gerakan Sosial
Framing (pembingkaian) adalah suatu bentuk cara pandang individu terhadap fenomena yang dipengaruhi oleh ideologi di dalam dirinya. Dengan kata lain, frame menentukan sikap individu terhadap suatu fenomena. Frame dalam gerakan sosial adalah skema interpretasi yang memberikan kemampuan individu untuk mengidentifikasi suatu fenomena yang sedang terjadi di sekitarnya. Framing dalam gerakan sosial lebih dapat dianggap sebagai cara atau strategi yang digunakan untuk menyamakan pandangan baik dari pelaku maupun dari masyarakat terhadap suatu isu tertentu.

Dalam gerakan sosial, framing digunakan untuk mendiagnosis suatu kondisi sosial yang bermasalah untuk dipecahkan, menawarkan jalan keluar, dan menawarkan alasan pembenaran untuk memotivasi dukungan bagi aksi kolektif. Hubungan antara proses framing dan suatu pemikiran tentang perubahan politik objektif yang memfasilitasi kemunculan gerakan sosial. Perubahan politik tertentu mendorong mobilisasi tidak hanya melalui pengaruh objektif yang diakibatkan oleh perubahan relasi kekuasaan tetapi juga oleh setting dalam pergerakan proses framing yang selanjutnya menggerogoti legitimasi sistem.

Suatu gerakan sosial juga bisa muncul karena kaitan resiprokal antara proses framing dan mobilisasi. Proses framing secara jelas mendorong mobilisasi ketika orang-orang berupaya mengorganisasi dan bertindak pada basis kesadaran yang berkembang tentang ketidakabsahan dan kerentanan sistem. Pada saat yang sama, potensi bagi proses framing yang kritis dikondisikan oleh akses orang-orang kepada berbagai struktur mobilisasi. Dan hal ini akan lebih mungkin terjadi dalam kondisi organisasi yang kuat daripada kondisi organisasi yang lemah. Dengan kata lain, proses framing tidak akan terjadi dalam kondisi ketiadaan organisasi, karena ketiadaan struktur mobilisasi hampir pasti akan mencegah penyebaran framing ke jumlah minimal orang yang diperlukan untuk basis tindakan kolektif.

Menurut Tarrow (1998), framing bertujuan untuk menjustifikasi, memuliakan, dan mendorong aksi kolektif. Suatu gerakan sosial setidaknya membutuhkan tiga frame di antaranya:
1) Agregate Frame, adalah proses pengartian isu sebagai masalah sosial. Individu yang mendengar frame dari peristiwa tersebut sadar bahwa isu tersebut adalah masalah bersama yang berpengaruh di setiap individu
2) Consensus Frame, adalah proses definisi yang berkaitan dengan masalah sosial hanya dapat diselesaikan dengan tindakan kolektif. Hal ini mengkonstruksi perasaan dan identifikasi dari individu untuk bertindak secara kolektif
3) Collective Action Frame, adalah proses yang memaparkan kenapa dibutuhkan suatu tindakan kolektif, serta tindakan kolektif apa yang harus dilakukan

D. Komponen Gerakan Sosial
Menurut Tarrow (1998), komponen dasar yang harus dimiliki dalam gerakan sosial adalah sebagai berikut:
1) Struktur, gerakan sosial baru menciptakan struktur yang lebih responsif terhadap kebutuhan individu dalam bentuk struktur yang terbuka, terdesentralisasi, dan non-hirarkis
2) Tantangan Kolektif (collective challenge), gerakan sosial selalu ditandai adanya tantangan-tantangan untuk melawan melalui aksi langsung yang mengganggu para elit, pemegang otoritas, kelompok-kelompok lain atau aturan-aturan kultural tertentu. Tantangan kolektif juga ditandai dengan tindakan menghalangi, membuat ketidakpastian terhadap aktivitas pihak lain yang coba mereka lawan melalui gerakan sosial. Tantangan kolektif merupakan karakteristik yang paling umum dari gerakan sosial
3) Tujuan Bersama, jika dilihat secara konseptual alasan paling jelas mengapa individu tergabung dalam gerakan sosial adalah untuk menyusun klaim bersama menentang pihak lawan, pemegang otoritas atau para elit
4) Solidaritas dan Identitas Kolektif, pertimbangan kepentingan bersama dari partisipan merupakan penggerak bersama (common de-nominator) dari gerakan sosial yang kemudian menjembatani perubahan yang semula hanya potensi menjadi aksi nyata
5) Memelihara Politik Perlawanan, dengan terus memelihara aksi kolektif melawan pihak tertentu, suatu tindakan perlawanan akan bisa menjadi gerakan sosial. Komponen tujuan kolektif, identitas bersama dan tantangan yang dapat diidentifikasi membantu gerakan sosial dalam upaya memelihara politik perlawanan.

E. Tahapan Gerakan Sosial
Dinamika gerakan sosial tidak bersifat terus-menerus karena memiliki siklus hidup kurang-lebih sebagai berikut: diciptakan, tumbuh, pencapaian sasaran akhir atau berikut kegagalannya, terkooptasi dan kehilangan semangat.

Tahapan Gerakan Sosial
Tahapan Gerakan Sosial
Menurut Dawson dan Gettys (1948), tahapan terjadinya gerakan sosial adalah sebagai berikut:
1) Tahap kegelisahan, dalam tahap ini terjadi ketidakpuasan akibat pergolakan sistem yang kurang baik. Tahap ini bisa meluas dan berlangsung selama beberapa tahun

2) Tahap kegusaran, setelah perhatian dipusatkan pada kondisi-kondisi yang menimbulkan kegelisahan, maka terhimpunlah sebuah kolektivitas. Kegelisahan yang muncul dalam kolektivitas ini digerakkan oleh para agitator atau pemimpin
3) Tahap formalisasi, dalam tahap ini tidak tampak adanya struktur formal yang terorganisir yang dilengkapi dengan hierarki petugas-petugas. Salah satu tugas penting adalah menjelaskan ideologi gerakan kepada anggota yang telah bersatu. Sebab-sebab terjadinya ketidakpuasan, rencana aksi dan sasaran-sasaran gerakan
4) Tahap pelembagaan, jika gerakan tersebut berhasil menarik banyak pengikut dan dapat memenangkan dukungan publik, akhirnya akan terjadi pelembagaan. Selama tahap ini, ditetapkan suatu birokrasi dan kepemimpinan yang profesional yang disiplin mengganti figur-figur kharismatik sebelumnya

F. Jenis Gerakan Sosial

Jenis Gerakan Sosial
Jenis Gerakan Sosial
Para sosiolog membedakan gerakan sosial kedalam beberapa jenis:
1) Lingkup
a. Gerakan reformasi,  yaitu gerakan yang didedikasikan untuk mengubah beberapa norma, biasanya hukum. Dalam beberapa gerakan reformasi memungkinkan adanya penganjuran perubahan tehadap norma-norma moral. Sifat gerakan semacam itu tidak hanya terkait dengan masalah tetapi juga dengan metode yang dipergunakan, dari kemungkinan ada penggunaan metode yang sikap reformis non-radikal yang akan digunakan untuk pencapaian akhir tujuan.
b. Gerakan radikal, yaitu gerakan yang didedikasikan untuk adanya perubahan segera terhadap sistem nilai dengan melakukan perubahan-perubahan secara substansi dan mendasar, tidak seperti gerakan reformasi.

2) Jenis Perubahan
a. Gerakan inovasi, yaitu gerakan yang ingin mengaktifkan norma-norma tertentu, nilai-nilai, dan lain-lain.
b. Gerakan konservatif, yaitu gerakan yang ingin menjaga norma-norma yang ada, nilai, dan sebagainya.

3) Target
a. Gerakan fokus berkelompok, bertujuan memengaruhi atau terfokus pada kelompok atau masyarakat pada umumnya.
b. Gerakan fokus individu, fokus pada yang memengaruhi secara personal atau individu. Sebagian besar dari gerakan-gerakan keagamaan akan termasuk dalam kategori ini.

4) Metode Kerja
a. Gerakan damai yang memperlihatkan untuk berdiri kontras dengan gerakan 'kekerasan'.
b. Gerakan kekerasan umumnya merupakan gerakan bersenjata

5) Lama dan Baru
a. Gerakan lama, yaitu gerakan untuk perubahan yang telah ada sejak awal masyarakat, sebagian besar merupakan gerakan-gerakan abad ke-19 berjuang untuk kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti kelas pekerja, petani, orang kulit putih, kaum bangsawan, keagamaan, laki-laki. Mereka biasanya berpusat di sekitar beberapa tujuan materialistik seperti meningkatkan standar hidup atau, misalnya otonomi politik kelas pekerja.
b. Gerakan baru, yaitu gerakan yang menjadi dominan mulai dari paruh kedua abad ke-20 seperti gerakan feminis, gerakan pro-choice, gerakan hak-hak sipil, gerakan lingkungan, gerakan perangkat lunak bebas, gerakan hak-hak gay, gerakan perdamaian, gerakan anti-nuklir, gerakan alter-globalisasi dan lain lain. Kadang-kadang gerakan ini dikenal sebagai gerakan sosial baru. Mereka biasanya berpusat di sekitar isu-isu yang sama yang tidak terpisahkan dari masalah sosial.

6) Jangkauan
a. Gerakan secara internasional, yaitu gerakan sosial yang mempunyai tujuan serta sasaran secara global.
b. Gerakan lokal, sebagian besar dari gerakan sosial memiliki lingkup lokal. Gerakan yang didasarkan pada tujuan lokal atau regional.
c. Gerakan semua tingkatan, yaitu gerakan sosial yang berkaitan dengan kompleksitas pemerintahan pada abad ke-21 dan bertujuan untuk memiliki pengaruh di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.

Adapun menurut Syarbaini (2013) jenis-jenis gerakan sosial di antaranya:
1) Gerakan perpindahan (migratory movement), yaitu arus perpindahan ke suatu tempat yang baru.
2) Gerakan ekspresif (expresive movement), yaitu tindakan penduduk untuk mengubah sikap mereka sendiri dan bukan mengubah masyarakat.
3) Gerakan utopia (utopian movement), yaitu gerakan yang bertujuan menciptakan lingkungan sosial ideal yang dihuni atau upaya menciptakan masyarakat sejahtera yang berskala kecil.
4) Gerakan reformasi (reform movement), yaitu gerakan yang berupaya memperbaiki beberapa kepincangan atau aspek tertentu dalam masyarakat tanpa memperbarui secara keseluruhan.
5) Gerakan revolusioner (revolutionary movement), yaitu gerakan sosial yang melibatkan masyarakat secara tepat dan drastis dengan tujuan mengganti sistem yang ada dengan sistem baru.
6) Gerakan regresif (reaksioner), yaitu gerakan yang berusaha untuk mengembalikan keadaan kepada kedudukan sebelumnya.
7) Gerakan perlawanan (resistance movement), yaitu gerakan yang berusaha melawan perubahan sosial tertentu.
8) Gerakan progresif (progressive movement), yaitu gerakan yang bertujuan memperbaiki masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan positif pada lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi.
9) Gerakan konservatif (conservative movement), yaitu gerakan yang berusaha menjaga agar masyarakat tidak berubah.

G. Contoh Gerakan Sosial
Gerakan sosial di masyarakat dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut:
1) Alternative Movement
Merupakan salah satu contoh dari gerakan sosial, yang bertujuan untuk merubah suatu tindakan tertentu dari individu di masyarakat. Gerakan sosial ini biasanya dilakukan dalam bentuk sosialisasi maupun kampanye dengan sasaran yaitu individu secara langsung. Misalnya sosialisasi bahaya penyakit AIDS yang merupakan dampak dari pergaulan bebas, dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran penyakit AIDS seiring dengan berkembangnya pergaulan bebas di kehidupan masyarakat sehari- hari.

2) Rodemptive Movement
Rodemptive movement merupakan gerakan sosial yang cenderung menginginkan perubahan yang tidak hanya meliputi suatu perubahan tertentu, melainkan perubahan yang secara menyeluruh untuk seorang individu. Gerakan sosial ini biasanya dalam bentuk gerakan di bidang keagamaan. Misalnya gerakan sosial yang mengajak individu untuk memperdalam nilai-nilai agama, atau mungkin menjadikan individu lebih baik lewat kajian rutin.

3) Reformative Movement
Reformative movement merupakan sebuah gerakan sosial yang bertujuan dapat merubah pandangan masyarakat tentang isu-isu tertentu yang berkembang di masyarakat, misalnya  isu mengenai hak-hak homoseksual, atau isu-isu lainnya yang cenderung bersifat negatif dalam pandangan masyarakat pada umumnya. Selain itu, reformative movement memiliki tujuan yang relatif terbatas.

4) Transformative Movement
Merupakan gerakan sosial yang memiliki tujuan untuk mengubah masyarakat secara keseluruhan. Misalnya dengan adanya pengubahan pola pikir masyarakat untuk menganut ideologi-ideologi tertentu. Gerakan sosial ini biasanya terjadi cenderung secara ekstrim dan bersifat pemaksaan. Transformative movement pada dasarnya lebih bersifat kolektif dengan melibatkan berbagai pihak masyarakat yang turut serta dalam gerakan ini. Contoh nyatanya antara lain, gerakan kaum Khamer Merah untuk menciptakan masyarakat komunis di Cambidia, gerakan transformasi yang dilancarkan oleh rezim komunis di Uni Soviet pada tahun 30-an, serta gerakan di Tiongkok sejak akhir 40-an untuk mengubah masyarakat mereka menjadi masyarakat komunis


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga 
1. Pembaruan (inovasi)
2. Birokrasi 

3. Konsumerisme
4. Sekularisme

5. Westernisasi 
6. Masyarakat sebagai sebuah sistem sosial
7. Sistem sosial
8. Konservatisme
9. Liberalisme
10. Feminisme
11. Perbudakan
12. Peradaban
13. Komunisme
14. Fasisme
15. Revolusi
16. Kolonialisme

17. Daerah budaya (culture area)
18. Evolusi
19. Urbanisasi
20. Tradisi
21. Tabu
 
22. Konsep sosiologi. Patronase 
23. Konsep sosiologi. Patriarki
24. Gerak kebudayaan
25. Etnosentrisme
26. Enkulturasi

27. Difusi
28. Dampak perubahan sosial. Gerakan sosial
 
29. Corak kesadaran modern 
30. Konteks sosial yang melahirkan penyimpangan modernisme
31. Tradisi, autoritas, dan pseduo-komunikasi
32. Elemen-elemen modernitas
33. Demonstrasi
34. Hak asasi manusia
35. Oposisi
36. Dinamika kependudukan
37. Transmigrasi
38. Demografi
39. Mortalitas 

40. Kota
41. Lingkungan
42. Sensus penduduk
43. Iklim  

44. Pengertian Masyarakat Tradisional, Ciri, Aspek, Faktor Penghambat Perubahan dan Perbedaannya dengan Masyarakat Modern
45. Definisi Masyarakat Primitif dan Ciri-cirinya
46. Pengertian Masyarakat Modern, Ciri, Sikap, Aspek, dan Perbedaannya dengan Masyarakat Tradisional
47. Pengertian Keluarga, Ciri, Fungsi, Peran, Tugas, Elemen, dan Jenisnya
48. Definisi Budaya Massa (Mass Culture), Dasar Pembentukan, Ciri, dan Manifestasinya
49. Definisi Budaya Populer, Proses, Ciri, Jenis, Contoh, Dampak dan Perkembangannya di Indonesia
50. Definisi Negara Berkembang, Klasifikasi, Indikator, Ciri, Daftarnya
51. Definisi Negara Terbelakang, Kriteria, Ciri, dan Daftarnya
52. Definisi Negara Maju, Ciri, Klasifikasi, Faktor yang Mempengaruhi, dan Daftarnya
53. Definisi Reformasi, Syarat, Faktor Pendorong, Tujuan, dan Latar Belakang Reformasi di Indonesia
54. Definisi Radikal dan Radikalisme, Ciri, Faktor Penyebab, Kelebihan Kekurangan, dan Solusinya 
55. Definisi Industrialisasi, Proses, Cabang, Jenis, Dampak Sosial dan Lingkungan   
56. Definisi Rekayasa Sosial (Social Engineering), Proses, dan Fungsinya
57. Definisi Discovery, Invention dan Innovation serta Contohnya
58. Definisi Apatis, Penyebab, Ciri, Dampak Negatif dan Manfaat Positifnya
59. Definisi Teknologi, Sejarah Perkembangan, Jenis dan Manfaatnya
60. Definisi Efektif Efektivitas, Tingkatan, Kriteria, Aspek, Unsur, Pengukuran dan Contohnya
61. Definisi Efisien dan Efisiensi, Perbandingan, Cara dan Contohnya
62. Definisi Apriori dan Aposteriori, Penjelasan, Cara Kerja, Perbedaan, dan Kesimpulannya
63. Definisi Toleransi, Tokoh, Jenis, Manfaat, dan Contohnya
64. Definisi Ekstremisme, Ciri, Penyebab, dan Contohnya
65. Definisi Bangsa, Ciri, Unsur, Faktor Pembentuk, dan Kebangsaan Indonesia
66. Definisi Supremasi Hukum, Tujuan, dan Fungsinya

Tokoh, biografi, pemikiran, teori, dan karya terkait materi
1. Teori-teori Modernitas dan Postmodernitas

2. Kingsley Davis 
3. Arnold Toynbee
4. Ibn Khaldun 

5. Giambattista Vico
6. Oswald Spengler

7. Pitirim A. Sorokin
8. Auguste Comte
9. Herbert Spencer 

10. Emile Durkheim
11. Max Weber
12. Karl Marx
13. Amitai Etzioni
14. Esworth Huntington
15. Charles Darwin
16. Vilfredo Pareto
17. William F. Ogburn
18. Soerjono Soekanto
19. Robert Morrison MacIver
20. George Ritzer
21. Peter L. Berger
22. Selo Soemardjan
 

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial (KTSP)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Ujian Nasional Kompetensi Perubahan Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Gerakan Sosial, Karakteristik, Penyebab, Komponen, Tahapan, Jenis, dan Contohnya"