Pengertian Sistem Komunisme, Sejarah, dan Cirinya

Table of Contents
Pengertian Sistem Komunisme
Sistem Komunisme

A. Pengertian Komunisme

Komunisme dari bahasa Latin, communis, bahasa Inggris, common, universal adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara. Ideologi komunis ini dikembangkan oleh Karl Marx dan merupakan kebalikan dari kapitalis, yang mengandalkan demokrasi dan produksi modal untuk membentuk masyarakat. Contoh dari komunisme yang menonjol adalah Uni Soviet dan Cina. Pertama runtuh pada tahun 1991, yang terakhir telah secara drastis merevisi sistem ekonomi untuk memasukkan unsur-unsur kapitalisme.

Pengertian ideologi komunisme bisa merujuk pada partai-partai politik tertentu, pada intinya, komunisme merupakan ideologi kesetaraan ekonomi melalui penghapusan kepemilikan pribadi. Keyakinan komunisme, yang paling terkenal diungkapkan oleh Karl Marx, berpusat pada gagasan bahwa ketidaksetaraan dan penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme. Di bawah kapitalisme, pelaku bisnis swasta dan perusahaan mempunyai semua pabrik, peralatan, dan sumber daya lainnya yang disebut alat produksi. Para pemilik ini, menurut doktrin komunis, kemudian bisa mengeksploitasi pekerja, yang dipaksa menjual tenaga kerja mereka dengan upah. Kelas pekerja atau proletariat – harus bangkit melawan pemilik kapitalis, atau borjuis, sesuai dengan cita-cita komunisme, dan melembagakan masyarakat baru tanpa kepemilikan pribadi, tanpa kelas ekonomi dan tanpa keuntungan.

Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis.

B. Sejarah Singkat Ideologi Komunisme

Paham komunisme muncul pertama kali pada tanggal 21 Februari 1848 yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels di dalam sebuah manifesto politik. Manifesto politik tersebut berisikan teori pendekatan komunis yang bertujuan untuk perjuangan kelas masyarakat serta kemakmuran ekonomi yang pada akhirnya akan menjadi sebuah gerakan politik yang paling berpengaruh pada kala itu. Ideologi ini muncul dengan dilatarbelakangi adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi di belahan Eropa, terutama pada segi industri. Pada waktu itu, orang-orang yang memiliki kekuasaan cenderung mementingkan dirinya sendiri serta menindas para petani dan buruh. Dan muncullah ide dari Karl Marx dengan paham Komunisme-nya. Ia menginginkan kehidupan masyarakat agar lebih adil, tidak mengenal adanya kelas sosial, mengutamakan hak setiap individu, dan mandiri tidak bergantung pada apa pun.

Awal kemunculan ideologi ini sangat diterima oleh masyarakat, hingga mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai belahan negara di dunia. Bahkan komunisme meraih puncak kejayaannya di negara Rusia (Bolshevik) dengan terbentuknya Uni Soviet serta Komunisme Internasional (Komintern). Tujuan utama dari berdirinya Komintern yaitu untuk menciptakan masyarakat dunia menjadi pengikut dari ideologi komunis. Tetapi, perkembangan ideologi tersebut menurun sejak berlangsungnya perang dunia ke-2 sampai akhir perang dingin (revolusi 1989). Dan hal itu juga yang meruntuhkan paham Komunisme dengan bubarnya Uni Soviet ditahun 1991. Walaupun paham Komunisme ditolak pada berbagai negara (termasuk Indonesia), paham ini tetap ada serta digunakan sebagai ideologi dibeberapa negara. Beberapa negara yang menganut paham komunis di antaranya yaitu: Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, Laos, Kuba, serta Korea Utara.

Komunis internasional
Komunis internasional sebagai teori ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Komunis internasional adalah teori yang disebutkan oleh Karl Marx.

Maoisme
Ideologi komunisme di Tiongkok agak lain daripada dengan Marxisme-Leninisme yang diadopsi bekas Uni Soviet. Mao Zedong menyatukan berbagai filsafat kuno dari Tiongkok dengan Marxisme yang kemudian ia sebut sebagai Maoisme. Perbedaan mendasar dari komunisme Tiongkok dengan komunisme di negara lainnya adalah bahwa komunisme di Tiongkok lebih mementingkan peran petani daripada buruh. Ini disebabkan karena kondisi Tiongkok yang khusus di mana buruh dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari kapitalisme.

Indonesia dan komunisme
Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan besar komunisme dunia. Kelahiran PKI pada tahun 1920-an adalah kelanjutan fase awal dominasi komunisme di Indonesia, bahkan di Asia. Tokoh komunis nasional seperti Tan Malaka misalnya. Ia menjadi salah satu tokoh yang tak bisa dilupakan dalam perjuangan di berbagai negara seperti di Cina, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Bukan seperti Vietnam yang mana perebutan kekuatan komunisme menjadi perang yang luar biasa. Di Indonesia, perubuhan komunisme juga terjadi dengan insiden berdarah dan dilanjutkan dengan pembantaian yang banyak menimbulkan korban jiwa. Tidak berakhir di sana, para tersangka pengikut komunisme juga diganjar eks-tapol oleh pemerintahan Orde Baru dan mendapatkan pembatasan dalam melakukan ikhtiar hidup mereka.

C. Ciri-ciri Ideologi Komunisme

a. Perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi, dan pemerintah oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa transisi.
b. Pada masa transisi, dengan bantuan negara di bawah diktator proletariat, seluruh hak milik pribadi dihapuskan dan diambil alih serta selanjutnya berada di bawah kontrol negara.
c. Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan.
d. Penganut-penganut komunis mempercayai bahwa sistem kapitalis (pasar bebas) adalah buruk. Mengikut mereka, golongan pekerja dalam sistem kapitalis amat menderita.
e. Komunis mempercayai bahwa golongan pekerja harus bersatu dalam kesatuan-kesatuan sekerja. Kemudian, mereka harus mengadakan revolusi untuk menjatuhkan kapitalis.
f. Komunis percaya bahwa masyarakat baru komunis akan menjadi masyarakat yang tidak berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang memiliki kekayaan yang sama (tidak akan wujud golongan kaya/elit).
g. Komunis percaya bahwa dalam sebuah negara komunis, semua harta adalah hak milik negara. Orang perseorangan tidak boleh memiliki tanah atau perniagaan. Pemilikan harta persendirian adalah merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan.
h. Komunis anti agama dan tidak mempercayai kewujudan Tuhan. Mereka menganggap bahwa agama adalah candu masyarakat.

D. Sistem Ekonomi yang dikembangkan oleh Komunis

a. Segala aspek perindustrian dari penyediaan bahan baku sampai distribusi dikendalikan penuh oleh pemerintah. Sehingga tidak ada sistem pasar seperti yang terdapat di negara lain.
b. Ekonomi luar negeri akan dipimpin oleh pimpinan komisaris rakyat.
c. Semua sistem transportasi yang ada entah itu transportasi darat, laut dan juga udara semuanya milik pemerintah
d. Hak milik atas alat produksi perseorangan atau individu akan dihapuskan serta barang yang menjadi milik pribadi hanyalah berupa pakaian, perabotan dan juga upah.
e. Sistem perdagangan dikendalikan oleh berbagai koperasi milik beberapa tokoh yang memiliki pengaruh terhadap negara penganut komunis.
f. Lapangan ekonomi akan dikendalikan oleh pemerintah sesuai dengan rancangan yang sebelumnya telah dibuat.
g. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam menentukan jenis pekerjaan yang mereka inginkan sebab segalanya telah diatur oleh pemerintah.

E. Contoh Penerapan Ideologi Komunisme

Merujuk kepada penjelasan di atas, terdapat beberapa contoh dari penerapan paham komunisme, diantaranya:
1. Perekonomian Dikuasai Pemerintah
Negara Korea Utara, semua kegiatan ekonomi dikendalikan dan dikuasai oleh negara. Dan di dalam operasionalnya rakyat hanya dapat mempunyai kegiatan ekonomi pada skala kecil sementara industri besar dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah. Tak hanya itu, segala jenis sumber daya dan peralatan produksi yang ada di dalam negara juga dikuasai penuh oleh negara. Sehingga di negara komunis tidak terdapat aktivitas ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang dikendalikan oleh pihak swasta.

2. Menggunakan Sistem Satu Partai
Tak hanya Korut, Tiongkok juga hingga sekarang menganut paham komunis serta menerapkan sistem satu partai. Hal ini berarti prinsip demokrasi tidak ada, sehingga siapa pun yang nantinya akan dicalonkan oleh partai Komunis Tiongkok, maka ia otomatis akan menjadi presiden.

3. Kurang Mendukung Praktik Keagamaan
Banyak yang beranggapan bahwa Komunisme merupakan pam yang tidak mengenal dan mengakui keberadaan Tuhan (Ateisme). Anggapan tersebut sangat keliru sebab pada dasarnya keduanya hal tersebut berbeda. Komunisme merupakan paham atau ideologi politik, sementara Ateisme merupakan ideologi kepercayaan. Tetapi, paham Komunisme menilai jika penganut agama akan cenderung lebih mengandalkan doa ketimbang melakukan tindakan atau usaha untuk meraih sesuatu. Hal itulah yang pada akhirnya membuat penganut agama banyak yang menyamakan Komunisme dengan Ateisme.

4. Menganggap Semua Manusia Setara
Menurut ajaran paham Komunisme, setiap manusia memiliki tingkat derajat yang sama. Tidak terdapat kaum borjuis serta tidak terdapat kaum proletar. Ajaran inilah yang banyak membuat banyak rakyat kecil untuk bersemangat mengikuti paham komunisme sebab  dianggap akan mampu mensejahterakan mereka. Namun demikian, pada penerapannya komunisme justru dapat membuat individu menjadi tidak dapat berkembang.


Dari berbagai sumber

Ket. klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga
1. Feodalisme
2. Bentuk-bentuk lapisan kekuasaan
3. Lembaga kemasyarakatan (lembaga sosial)
4. Konsep lembaga sosial (social institutions)

5. Wewenang
6. Unsur-unsur, saluran, dan dimensi kekuasaan
7. Tipe-tipe lembaga sosial
8. Tipe-tipe kekuasaan
9. Legitimasi
10. Kekuasaan, wewenang, dan kepemimpinan
11. Kekuasaan (power)
12. Hakikat kekuasaan dan sumbernya
13. Birokrasi

14. Pranata dan lembaga sosial
15. Pranata sosial

16. Merkantilisme
17. Sosialisme

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 3. Lembaga Sosial (KTSP)
3. Materi Ringkas Lembaga Sosial 
4. Materi Ujian Nasional Kompetensi Lembaga Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment