Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi Keluarga
Perceraian
Disorganisasi keluarga adalah tidak berjalan fungsi dan peranan keluarga sebagai unit sosial sehingga akan memberikan pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat secara umum. Disorganisasi (keretakan) keluarga dilatarbelakangi oleh adanya masalah dalam anggota-anggotanya sehingga dianggap gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Dalam buku Sosiologi Pendidikan karya Muhammad Rifa’i, disebutkan bahwa secara sosiologis bentuk-bentuk disorganisasi keluarga antara lain adalah sebagai berikut:
1) Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar pernikahan. Walaupun dalam hal ini secara yuridis dan sosial belum terbentuk suatu keluarga, bentuk ini dapat di golongkan sebagai disorganisasi keluarga. Sebab ayah biologis  gagal dalam mengisi peranan sosialnya dan demikian juga halnya dengan keluarga pihak ayah maupun keluarga pihak ibu.
2) Disorganisasi keluarga karena putusnya pernikahan sebab perceraian.
3) Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara anggota-anggotanya.
4) Krisis keluarga karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga, mungkin karena meninggal dunia, dihukum, atau karena peperangan.
5) Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern, misalnya karena terganggu keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga.

Disorganisasi keluarga dapat terjadi pada setiap level keluarga. Tidak terkecuali masyarakat kelas bawah, masyarakat kelas menengah, dan masyarakat kelas atas, semuanya memiliki problemnya masing-masing yang setiap saat siap menjadi pemicu terjadinya disorganisasi keluarga. Banyak sekali kasus yang menjadi penyebab terjadinya disorganisasi keluarga, seperti ketidakmampuan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh anggota keluarga, perceraian, kematian orang tua, penyalahgunaan narkoba, perselingkuhan, dan lain sebagainya.

Penyebab utama disorganisasi keluarga adalah ketidakharmonisan suasana keluarga. Keluarga yang tidak harmonis akan selalu mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pendidikan bagi anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak merasa kurang perhatian yang pada gilirannya akan mencari konpensasi dengan mencari kegiatan-kegiatan lain yang cenderung bersifat negatif. Ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga dapat menjadi pemicu ketidakharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Seringkali kita temui, para pelaku kejahatan yang melakukan tindak kejahatan disebabkan oleh pengaruh lingkungan keluarga tempat ia dilahirkan.

Dari berbagai sumber


Ket. Klik warna biru untuk link

Download

Lihat Juga
1. Pranata dan lembaga sosial
2. Pranata sosial
3. Kekerabatan
4. Bentuk-bentuk keluarga
 
5. Tipe-tipe lembaga sosial 
6. Perkawinan
7. Lembaga kemasyarakatan (lembaga sosial)
8. Konsep lembaga sosial (social institutions)
 


Materi Sosiologi SMA
Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kur Revisi)
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Disorganisasi Keluarga"