Asy-Syahrastani. Biografi Pemikiran dan Karya
Table of Contents
Asy-Syahrastani |
Ilmu pengetahuan dan agama menarik perhatian asy-Syahrastani muda. Demi memenuhi hasrat keingintahuannya ia melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah. Asy-Syahrastani berguru kesejumlah ulama ternama, seperti Syekh Ahmad al-Khawaf, Abu Hasan al-Madayini, Abu Nashir bin Qasim al-Qusyairi, maupun Abu al-Qasim al-Ansyari. Setelah melewati masa pembelajaran, ia kian intens mendalami dan melahirkan karya dalam bidang kajian agama sebuah karya besar lahir dari pemikirannya yang berjudul Al-Milal wa al-Nihal. Buku ini menjelaskan tentang sekte dan kredo agama. Mereka menyatakan, buku yang disusun asy-Syahrastani itu merupakan sumber klasik paling penting yang mengupas perkembangan aliran, golongan, maupun sekte keagamaan dalam Islam. Menurut asy-Syahrastani muncul aliran atau golongan dalam Islam sulit dihindari.
Asy-Syahrastani dikenal dengan sebagai pribadi yang lemah lembut, memiliki sifat yang baik, baik dalam pergaulan, beradab dalam berdialog, baik dalam berbicara dan menulis, dapat dilihat dari karya-karyanya. Diceritakan ketika ia berdialog dan berdebat, maka ia tidak berperilaku buruk terhadap lawannya, meskipun ia mengkritisi pemikirian lawannya, ia tetap menjawabnya dengan cara yang baik dan dengan cara yang dapat diterima.
Asy-Syahrastani bermazhab fikih syafi'i, karena guru-gurunya merupakan orang-orang ta'ashub (yang sangat kuat berpegang teguh) terhadap mazhab syafi'i, as-Subki telah memasukkan asy-Syahrastani di dalam kitabnya Thabaqat asy-Syafi'iyyah al-Kubra, dan juga al-Isnawi telah memasukkannya di dalam kitabnya Thabaqat asy-Syafi'iyyah. Selain itu, Asy-Syahrastani terkenal sebagai pribadi yang produktif dalam menulis, ia menulis dalam berbagai bidang keilmuan, seperti tafsir, fikih, ilmu kalam, filsafat, sejarah, perbandingan firqah dan perbandingan agama. Karya tulisnya mencapai dua puluh buah, di antaranya:
• Al-Milal wa an-Nihal, merupakan kitabnya yang paling terkenal.
• Nihayatu al-Iqdam fi Ilmi Kalam, kitab yang membahas tentang larangan terlalu menggeluti ilmu kalam dan filsafat.
• Mushara'ah al-Falasifah, bantahan terhadap filsafat.
• Majlis fi al-khalaq wa al-amr, dalam bahasa Persia.
• Bahts fi al-Jauhar al-Fard, penelitian filsafat.
• Syubuhat Aristhu wa Baraqls wa Ibnu Sina, bantahan terhadap filsafat.
Tahun kematian asy-Syahrastani tidak diketahui dengan tepat, para peneliti sepakat bahwa tempat kematian asy-Syahrastani terletak di kota Syahrastan juga, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai tahun kematiannya, adapun pendapat yang paling kuat adalah pada tahun 548 H.
Ket. klik warna biru untuk link
Dari berbagai sumber
Download
Post a Comment