Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi dan pembuatan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas peserta didik. Ciri utama sebuah model pembelajaran adalah adanya tahapan atau sintaks pembelajaran. Namun, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi agar skema tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah model pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki: 1) sintaks (fase pembelajaran); 2) sistem sosial; 3) prinsip reaksi; 4) sistem pendukung; dan 5) dampak. Sintaks adalah tahapan dalam mengimplementasi model dalam kegiatan pembelajaran. Sintaks menunjukkan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan oleh guru dan peserta didik mulai dari awal pembelajaran sampai kegiatan akhir. Sistem sosial menggambarkan peran dan hubungan antara guru dengan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Prinsip reaksi merupakan informasi bagi guru untuk merespons dan menghargai apa yang dilakukan oleh peserta didik. Sementara itu, sistem pendukung mendeskripsikan kondisi pendukung yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan model pembelajaran. Sebuah model pembelajaran juga memiliki efek atau dampak instruksional dan pengiring (nurturant effect). Dampak instruksional merupakan dampak langsung yang dihasilkan dari materi dan keterampilan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Sementara itu, dampak pengiring merupakan dampak tidak langsung yang dihasilkan akibat interaksi dengan lingkungan belajar.
Joyce dan Weil (2003) membagi model pembelajaran dalam empat kelompok, yakni: 1) Kelompok model pembelajaran perilaku (behavioral system family); 2) Kelompok model pembelajaran pemrosesan informasi (information processing family); 3) kelompok model pembelajaran interaksi sosial (social family); dan 4) kelompok model pembelajaran personal (personal family). Kelompok model pembelajaran perilaku menekankan pada perubahan perilaku peserta didik agar konsisten dengan konsep diri yang mereka miliki. Model ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi perilaku (behaviorisme) yang membahas tentang perilaku yang dapat diukur dan operasional.
1. Kelompok Model Pembelajaran Perilaku
Kelompok model pembelajaran pemrosesan informasi menekankan pada perolehan, ketuntasan, dan pemrosesan informasi yang difokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi kognitif yang membahas tentang bagaimana seseorang berpikir, mengingat, dan memahami. Teori psikologi kognitif diterapkan untuk membantu peserta didik dalam memahami, mengingat, dan membuat hubungan antaride dan pikiran.
2. Kelompok Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Kelompok model pembelajaran interaksi sosial menekankan pada hubungan personal dan sosial antarmanusia. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi sosial yang membahas tentang pola interaksi manusia. Kegiatan belajar ditekankan pada upaya mengembangkan kemampuan siswa agar memiliki kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Kelompok Model Pembelajaran Interaksi Sosial
Kelompok model pembelajaran personal menekankan pada pengembangan konsep diri peserta didik. Model ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi humanistik yang membahas tentang pengembangan kemampuan seseorang untuk menemukan dan menyatakan potensi maksimumnya sebagai manusia. Psikologi menekankan pada kesadaran dan kapasitas pengembangan manusia untuk mengarahkan kehidupannya. Model pembelajaran ini menekankan pada proses mengembangkan kepribadian peserta didik dengan memerhatikan aspek emosional.
4. Kelompok Model Pembelajaran Personal
Sementara kelompok model pembelajaran menurut DfES dibagi dalam: 1) belajar dan Penguasaan keterampilan; 2) penguasaan konsep; 3) pembentukan pengetahuan.
Model Pembelajaran
Berikutnya akan dipaparkan beberapa sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, dan sistem pendukung untuk beberapa model pembelajaran yang disarikan dari buku Model of Teaching karya Joyce dan Weil (2003).
1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
2. Model Pembelajaran Bermain Peran
3. Model Pembelajaran Induktif
4. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
5. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
6. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
7. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
8. Model Pembelajaran Sinektik
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Model pembelajaran memiliki: 1) sintaks (fase pembelajaran); 2) sistem sosial; 3) prinsip reaksi; 4) sistem pendukung; dan 5) dampak. Sintaks adalah tahapan dalam mengimplementasi model dalam kegiatan pembelajaran. Sintaks menunjukkan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan oleh guru dan peserta didik mulai dari awal pembelajaran sampai kegiatan akhir. Sistem sosial menggambarkan peran dan hubungan antara guru dengan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Prinsip reaksi merupakan informasi bagi guru untuk merespons dan menghargai apa yang dilakukan oleh peserta didik. Sementara itu, sistem pendukung mendeskripsikan kondisi pendukung yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan model pembelajaran. Sebuah model pembelajaran juga memiliki efek atau dampak instruksional dan pengiring (nurturant effect). Dampak instruksional merupakan dampak langsung yang dihasilkan dari materi dan keterampilan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Sementara itu, dampak pengiring merupakan dampak tidak langsung yang dihasilkan akibat interaksi dengan lingkungan belajar.
Joyce dan Weil (2003) membagi model pembelajaran dalam empat kelompok, yakni: 1) Kelompok model pembelajaran perilaku (behavioral system family); 2) Kelompok model pembelajaran pemrosesan informasi (information processing family); 3) kelompok model pembelajaran interaksi sosial (social family); dan 4) kelompok model pembelajaran personal (personal family). Kelompok model pembelajaran perilaku menekankan pada perubahan perilaku peserta didik agar konsisten dengan konsep diri yang mereka miliki. Model ini dikembangkan berdasarkan teori psikologi perilaku (behaviorisme) yang membahas tentang perilaku yang dapat diukur dan operasional.
1. Kelompok Model Pembelajaran Perilaku
Model Pembelajaran Perilaku |
2. Kelompok Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi |
3. Kelompok Model Pembelajaran Interaksi Sosial
Model Pembelajaran Interaksi Sosial |
4. Kelompok Model Pembelajaran Personal
Model Pembelajaran Personal |
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran |
1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
2. Model Pembelajaran Bermain Peran
3. Model Pembelajaran Induktif
4. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
5. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
6. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
7. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
8. Model Pembelajaran Sinektik
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Post a Comment for "Model Pembelajaran"