Model Pembelajaran Induktif

Table of Contents
Model pembelajaran induktif merupakan strategi langsung untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan berpikir kritis (Eggen dan Kauchak, 1996). Model pembelajaran ini berbasis pada teori konstruktivisme yang berpandangan bahwa peserta didik mengonstruksi pengetahuannya dengan melibatkannya dalam belajar memahami dunia. Model induktif ini memiliki banyak variasi, namun sintaks pembelajaran model induktif secara umum adalah (Eggen dan Kauchak, 1996):
a. Pengenalan pelajaran
b. Fase divergen (open-ended)
c. Fase konvergen
d. Penutup
e. Fase aplikasi

Fase pengenalan pelajaran dilakukan oleh guru dengan memberikan contoh, demonstrasi, atau hal lainnya yang perlu diobservasi oleh peserta didik untuk melihat pola yang ada. Fase divergen dilakukan dengan memfasilitasi peserta didik untuk mengonstruksi pemahaman berdasarkan pengamatan fenomena yang disajikan. Guru mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka (divergen) dalam fase ini. Fase konvergen ditandai dengan observasi, deskripsi, dan perbandingan dari semua jawaban yang dikembangkan pada fase divergen. Guru perlu mengarahkan peserta didik untuk merumuskan konsep atau hubungan antarkonsep yang terkait dengan fenomena yang dipelajari. Fase penutupan dilakukan dengan mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi karakteristik konsep atau menyatakan prinsip, generalisasi, dan hukum/aturan. Fase aplikasi merupakan fase akhir yang umumnya dilakukan dengan menerapkan konsep pada suatu permasalahan, baik dengan latihan di kelas atau melaksanakan tugas di rumah.

Model pembelajaran berpikir induktif yang dideskripsikan oleh Joyce dan Weil (2003) merupakan variasi dari model pembelajaran induktif, yang hanya memperkenalkan tiga tahapan, yakni: a) pembentukan konsep; b) interpretasi data; dan c) aplikasi prinsip. Sintaks pembelajaran berpikir induktif menurut Joyce dan Weil (2003) adalah sebagai berikut.

Sintaks:
Strategi satu: Pembentukan Konsep
Fase 1 : membilang dan membuat daftar
Fase 2 : membuat kelompok
Fase 3 : membuat label dan kategori

Strategi dua : Menginterpretasi Data
Fase 4 : mengidentifikasi hubungan
Fase 5 : mengeksplorasi hubungan
Fase 6 : membuat referensi

Strategi tiga: Mengaplikasikan Prinsip
Fase 7 : memprediksi konsekuensi, menjelaskan fenomena, membuat hipotesis
Fase 8 : menjelaskan dan mendukung prediksi dan hipotesis
Fase 9 : membuktikan prediksi

Sistem Sosial :
Model pembelajaran ini terstruktur, kooperatif, namun guru bertindak sebagai pemicu dan pengontrol aktivitas

Prinsip Reaksi :
Guru menyesuaikan tugas dengan tingkat kognitif peserta didik dan menentukan kesiapan mereka

Sistem Pendukung :
Peserta didik membutuhkan data mentah untuk dianalisis

Dampak :
Dampak instruksional dan dampak pengiring dari model pembelajaran ini dideskripsikan dalam gambar berikut.


Model Pembelajaran Induktif
Pembelajaran Induktif

Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta


Download

Baca Juga
1. Model Pembelajaran
2. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
3. Model Pembelajaran Bermain Peran
4. Model Pembelajaran Perolehan Konsep
5. Model Pembelajaran Inkuiri Ilmiah
6. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri
7. Model Pembelajaran Ingatan (Memory)
8. Model Pembelajaran Sinektik
9. Model Pembelajaran Advance Organizer
10. Model Pembelajaran Tanpa Arahan (nondirective)
11. Model Pembelajaran Langsung (Direct instruction)
12. Model Pembelajaran Simulasi
13. Model Pembelajaran Inkuiri Yurisprudensi (Yurisprudential Inquiry)
14. Model Pembelajaran Kooperatif
15. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment