Teori Maslow
Table of Contents
Piramida Kebutuhan Manusia (Teori Maslow)
Piramida Kebutuhan Manusia Maslow |
Pembelajaran humanistik cenderung mendorong peserta didik untuk berpikir induktif, yakni dari contoh ke konsep, dari konkret ke abstrak, atau dari khusus ke umum. Teori ini mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan untuk pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator keberhasilan pembelajaran adalah peserta didik merasa senang/bergairah belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atau inisiatif/kemauan sendiri. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran humanistik adalah sebagai berikut.
a. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
b. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum
c. Fasilitator perlu menyadari keinginan masing-masing peserta didik untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong dalam belajar
d. Fasilitator mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang mudah dimanfaatkan oleh peserta didik untuk membantu pencapaian tujuan mereka
e. Fasilitator menempatkan diri sebagai sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok peserta didik
f. Fasilitator perlu menanggapi ungkapan-ungkapan peserta didik dan menerima pemikiran yang bersifat intelektual dan sikap/perasaan, serta mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual maupun kelompok
g. Jika suasana belajar telah terbentuk, fasilitator dapat berperan sebagai pembelajar yang turut berpartisipasi atau sebagai anggota kelompok, dan turut menyatakan pandangannya sebagai seorang individu, seperti peserta didik yang lain
h. Fasilitator mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, mengungkapkan perasaan dan pikirannya dengan tidak menuntut dan memaksakan. Saran fasilitator boleh saja digunakan atau ditolak oleh peserta didik dalam kelompok
i. Fasilitator harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang mendalam selama belajar
j. Fasilitator harus mencoba untuk menganalisis dan menerima keterbatasan-keterbatasannya dalam membantu peserta didik dalam belajar
Teori Pembelajaran Humanistik |
Ket. klik warna biru untuk link
Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Download
Baca Juga
1. Abraham Maslow. Biografi
2. Abraham Maslow. Teori Aktualisasi Diri Humanistik
3. Abraham Maslow. Hierarki Kebutuhan
4. Abraham Maslow. Pengalaman Puncak
Post a Comment