Teori Gagne

Table of Contents
Robert Gagne memperkenalkan teori pemrosesan informasi yang merupakan teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan bagaimana informasi diterima, disimpan, dan diambil kembali dari otak. Menurut teori ini, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkan luaran dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi mengacu pada cara-cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data, melihat masalah, mengembangkan konsep dan memecahkan masalah dengan menggunakan lambang/simbol-simbol baik verbal maupun nonverbal.

Gagne
berpendapat bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan luaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran merupakan luaran dari pemrosesan informasi yang berupa percakapan/kemampuan manusia yang terdiri atas yang berupa kecakapan/kemampuan manusia yang terdiri atas informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap (afektif), dan kecakapan motorik. Berikut ini dideskripsikan proses pengolahan informasi menurut teori pengolahan informasi.

proses pengolahan informasi menurut teori pengolahan informasi
Proses pengolahan informasi
Jenis memori dan keterkaitannya
Jenis memori dan keterkaitannya
Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak segera memproses stimulus tersebut. Gambaran yang ada dalam otak (persepsi) tidak persis sama dengan yang diterima oleh indra karena persepsi merupakan interpretasi seseorang terhadap stimulus yang telah dipengaruhi oleh status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan yang telah dimiliki, motivasi, dan sebagainya. Persepsi masuk dan berada dalam register pengindraan dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih dari 2 detik). Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau terdesak informasi baru, informasi akan hilang/lupa, tetapi jika ada pemrosesan lebih lanjut informasi akan masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek. Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori jangka pendek, yang memiliki kapasitas yang terbatas (5 sampai 9 bit hal yang berbeda dalam waktu 10 sampai 20 menit). Informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat berasal dari register pengindraan atau dari memori jangka panjang dan sering terjadi secara bersamaan. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori untuk menyimpan informasi dalam kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang besar.

Informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang tidak akan terlupakan. Namun, kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan kemampuan untuk menemukan kembali (recall). Proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali (retieval) informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan. Ingatan terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusurannya bergerak secara hierarkis, dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling umum dan rinci, sampai diperoleh informasi yang diinginkan.

Penerapan teori ini dalam pembelajaran adalah sebagai berikut
a. Jangan terlalu cepat menyampaikan informasi yang berbeda, dibutuhkan waktu agar informasi yang pertama tidak terdesak oleh informasi berikutnya.
b. Jangan terlalu banyak ide yang diberikan dalam satu kali penyampaian, kecuali jika telah ada informasi pengait dalam memori jangka panjang.
c. Dibutuhkan memberikan waktu/kesempatan berpikir pada peserta didik ketika harus menjawab pertanyaan.

Aspek-aspek Teori Belajar Kognitivisme

Aspek Teori Belajar Kognitivisme
Aspek Teori Belajar Kognitivisme

Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
 


Download

Baca Juga
1. Robert Gagne. Biografi
2. Hasil Belajar Menurut Gagne
3. Robert Gagne. Keterampilan Intelektual
4. Robert Gagne. Strategi Kognitif, Informasi Verbal, Sikap, dan Keterampilan Motorik
5. Robert Gagne. Kejadian Belajar
6. Robert Gagne. Kejadian Instruksional
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment