Pendekatan Adler terhadap Kepribadian

Pendekatan Adler terhadap Kepribadian
Alfred Adler
Adler berpendapat kepribadian manusia dapat dijelaskan secara teleologis, yaitu bagian ideal dari alam bawah sadar individu yang bekerja untuk mengubah perasaan rendah diri menjadi superior (lengkap). Jadi, bangunan utama psikologi individual adalah perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inferioritas. Hal inilah yang menjadi perbedaan mendasar konsep Adler dengan teori psikoanalisis Freud.
 

Tujuan hidup manusia dipandang sebagai upaya mengatasi perasaan inferior menuju superior. Perasaan inferior tumbuh di dalam diri seseorang sejak kecil dan berasal dari tiga sumber, yaitu organ fisik yang kurang sempurna, terlalu dimanja, sering mendapat penolakan. Terkadang perasaan inferior ini terlalu berlebihan pada diri seseorang sehingga menghambat perkembangannya.

Karena berorientasi pada kompensasi inferioritas individu, psikologi individual Adlerian memiliki pendekatan yang jelas dalam hubungannya dengan individu. Pertama, psikologi individu bersifat fenomenologis, yakni memandang dunia dalam kerangka subjektif klien. Kedua, manusia dipandang sebagai makhluk sosial, kreatif, dan setiap tindakannya didasarkan pada tujuan tertentu yang terpadu. Implikasinya, klien dipandang sebagai bagian integral dari sistem sosial (holisme). Ketiga, individu dianggap mempunyai interest (kepentingan) sosial. Individu adalah bagian dari masyarakat yang berupaya menangani masalah-masalah sosialnya. Dalam hal ini, setiap orang memiliki kebutuhan dasar, yakni perasaan aman, diterima, serta berguna. Karena itulah Adler menganggap jika kepentingan sosial berkembang maka rasa inferior dan keterasingan individu akan berkurang.

Dengan mengacu pada tiga konsep dasar tersebut, maka tujuan konseling Adlerian adalah sebagai berikut.
1. Mengubah persepsi dan gaya hidup yang keliru dari klien. Konselor cenderung mencari kesalahan berpikir dan memberikan penilaian terhadap persepsi serta sikap yang salah terhadap realitas. Hal itulah yang menyebabkan individu bersikap egois serta memiliki ambisi yang tidak masuk akal.

2. Mengurangi intensitas perasaan inferior klien dengan cara memberi dukungan bahwa ia mempunyai kemampuan. Jika rasa inferior berkurang atau hilang, klien akan mampu mencapai kebahagiaan hidup serta menjalani interaksi sosial dengan baik.

3. Meningkatkan minat sosial klien dengan cara menumbuhkan kesadaran akan kedudukannya sebagai salah satu bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Selain itu, klien perlu dilatih menangani dunia sosial untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

4. Mempertentangkan mekanisme superioritas dalam individu. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pemahaman atau mengevaluasi dampak yang dihasilkan kepada orang lain serta merenungkan akibat yang ditanggung karena menjadikan superioritas sebagai prioritas utama.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Alfred Adler. Biografi Psikolog
2. Prinsip-prinsip Dasar Psikologi Adlerian
3. Alfred Adler. Tipologi Kepribadian 
4. Alfred Adler. Psikodinamika, Metafisika, dan Holisme
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pendekatan Adler terhadap Kepribadian"