Jean Piaget. Teori Perkembangan Kognitif

Table of Contents
Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Jean Piaget
Piaget bukan hanya mendalami bidang psikologi, tetapi juga filsafat, sosiologi, dan biologi. Namun, pembahasan kali ini hanya akan membahas pemikiran psikologis Piaget, yakni teori perkembangan kognitif. Menurut pengertian Piaget, kognitif adalah potensi intelektual yang terdiri dari pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisa (analysis), sintesis, serta evaluasi (evaluation). Contohnya, seseorang sering mendengar bahwa dosen harus memiliki kemampuan kognitif. Itu berarti dosen harus memiliki kemampuan intelektual yang meliputi penguasaan terhadap materi kuliah (knowledge dan comprehention), pengetahuan mengenai cara mengajar (application), teknik menilai siswa (evaluation), serta mampu meneliti (analysis dan sintesis).

Teori kognitif menekankan pada proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan rasional (akal) yang dimiliki oleh individu. Teori kognitif berbeda dengan behavioristik yang lebih menekankan pada aspek perilaku sebagai respons terhadap stimulus yang datang. Artinya, teoretikus behavioristik melihat manusia dari segi perilaku. Adapun teoretikus kognitif melihat manusia dari kemampuan intelektual serta rasionalnya.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Jean Piaget. Biografi Psikolog
2. Jean Piaget. Perkembangan Kognitif 
3. Jean Piaget. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif
4. Jean Piaget. Tahap Pemikiran Pra-Operasional
5. Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Konkret
6. Jean Piaget. Tahap Operasi Berpikir Formal
7. Empirisme, Rasionalisme, dan Teori Jean Piaget
8. Jean Piaget. Perkembangan Intelektual
9. Jean Piaget. Tingkat Perkembangan Intelektual
10. Jean Piaget. Faktor-faktor yang Menunjang Perkembangan Intelektual
11. Jean Piaget. Pengetahuan Fisik, Logika-Matematika, dan Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment