David McClelland. Teori Kebutuhan

Teori Kebutuhan David McClelland
David McClelland
McClelland dikenal sebagai pencetus teori kebutuhan. Teori ini terkadang disebut juga teori motivasi prestasi, tiga motif sosial, atau kebutuhan belajar. Terlepas dari segi penamaan yang beragam, teorinya itu didasarkan pada tiga prinsip utama.
1. Dasar teori
a. Need for Achievement
Need for achievement (N-Ach) adalah hasrat individu untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dalam hidup. N-Ach juga merupakan dorongan untuk mengungguli (menjadi yang terdepan) dengan cara bertarung dalam mencapai kesuksesan. Prinsip dasar teori McClelland adalah masyarakat yang memiliki tingkat kebutuhan tinggi untuk berprestasi pada umumnya akan menghasilkan wirausahawan yang lebih bersemangat. Hal itu selanjutnya akan menghasilkan perkembangkan ekonomi yang lebih cepat.

Biasanya, bagi orang yang memiliki N-Ach tinggi, uang bukanlah motivasi terpenting. Sebab, hal yang lebih penting baginya ialah umpan balik terhadap sesuatu yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, ia selalu memilih tugas yang sulit. Biasanya, individu dengan N-Ach tinggi cenderung menyukai kerja mandiri. Ia hanya mau bekerja dengan orang lain asalkan mempunyai N-Ach yang tinggi juga. Adapun orang yang memiliki N-Ach rendah lebih memilih tugas hidup yang mudah demi memperkecil risiko kegagalan. Orang semacam itu tidak siap untuk mandiri. Dalam melaksanakan tugas, ia selalu membutuhkan orang lain tanpa memedulikan N-Ach tinggi atau rendah.

Orang-orang berprestasi tinggi selalu menghindari situasi dengan risiko rendah. Sebab, jika jalan yang ditempuh untuk mencapai sukses itu mudah, mereka menganggap hal itu bukanlah suatu kesuksesan yang sesungguhnya. Dengan demikian, mereka selalu haus (butuh) tantangan baru. Mereka memaknai hidup sebagai tantangan. Sebab, hanya tantangan yang dapat mengantarkan mereka menuju kesuksesan.

Menurut McClelland, sumber-sumber need for achievement (N-Ach) meliputi sebagai berikut:
1) Dorongan dari orang tua
2) Menghargai kesuksesan
3) Mengasosiasikan prestasi dengan perasaan positif
4) Berhubungan dengan orang lain bukan atas dasar keuntungan
5) Memiliki pribadi yang kuat, serta
6) Senantiasa mempunyai keinginan untuk menjadi efektif

b. Need for power
Need for power (N-Pow) adalah motivasi terhadap kekuasaan. Setiap orang selalu memiliki keinginan untuk mengendalikan serta memengaruhi orang lain tanpa paksaan. Dalam hal ini, N-Pow terdapat dalam diri setiap individu. Menurut McClelland, N-Pow biasanya berbentuk ekspresi individu yang ditujukan kepada orang lain agar ia—tanpa dipaksa—bersikap seperti dikehendaki individu tersebut. Bilamana individu memaksa orang lain untuk berpikir dan bertindak sama dengannya maka hal itu bukan N-Pow, melainkan tirani. N-Pow lebih bersifat hegemonik, yakni orang lain dipengaruhi atau dikendalikan tanpa menyadari hal itu.

Menurut McClelland, N-Pow berhubungan erat dengan pencapaian posisi kepemimpinan. Hal ini tidak mengherankan mengingat pada umumnya seorang pemimpin membutuhkan kekuasaan besar untuk mengendalikan bawahannya. Ia menghendaki semua tujuannya sebagai pemimpin dapat terwujud. Contoh dari N-Pow adalah seorang karyawan memiliki motivasi untuk menjadi orang berpengaruh di dalam lingkungannya. Ia memiliki karakter kuat untuk memimpin serta berhasrat menjadi pemenang.

c. Need for affiliation
Need for affiliation (N-Affil) adalah motivasi terhadap persahabatan. Setiap orang memiliki N-Affil dengan orang atau pihak lain dalam hubungan persahabatan yang ramah dan akrab. Biasanya, jika individu memiliki N-Affil tinggi, ia akan mudah berhasil atau sukses. Sebab, pada dasarnya setiap pekerjaan membutuhkan interaksi sosial yang tinggi. Sebagai contoh, karyawan dengan N-Affil tinggi senantiasa membutuhkan lingkungan kerja yang dipenuhi oleh nuansa kerja sama prima. Sebaliknya, individu dengan N-Affil rendah cenderung sulit atau bahkan tidak pernah mencapai kesuksesan. Contoh dalam hal ini dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

2. Implikasi teori
Menurut McClelland, kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik dari tiga prinsip yang telah dibahas (N-Ach, N-Pow, dan N-Affil). Kondisi tersebut sangat memengaruhi perilakunya dalam bekerja atau mengelola organisasi. Dari tiga prinsip teori kebutuhan, McClelland menyimpulkan beberapa karakteristik dan sikap motivasi individu berikut ini.
a. Pencapaian lebih penting daripada materi.
b. Mencapai tujuan lebih bernilai dibanding menerima pujian atau mendapatkan pengakuan.
c. Umpan balik yang dapat diandalkan, kuantitatif, dan faktual sangat penting karena termasuk ukuran dari kesuksesan.
d. Semangat berpikir rasional dan bekerja keras harus dimunculkan untuk membuat sesuatu yang sempurna sesuai dengan posisi individu dalam kehidupan.
e. Setiap orang dengan kebutuhan yang beragam mempunyai motivasi yang berbeda. Orang dengan N-Ach tinggi harus diberikan tugas menantang berkaitan dengan tujuan yang dapat dicapai. Sementara itu, orang dengan N-Pow tinggi harus diberi kesempatan untuk mengelola orang lain. Adapun orang dengan N-Affil tinggi tidak perlu melakukan yang terbaik dalam lingkungan kooperatif.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. David McClelland. Biografi Psikolog
2. David McClelland. Thematic Apperception Test
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "David McClelland. Teori Kebutuhan"