Abraham Maslow

Biografi Abraham Maslow
Abraham Maslow
Biografi Psikolog
Abraham Harold Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog Amerika yang oleh banyak pihak dijuluki sebagai bapak psikologi humanistik. Ketenarannya bisa dilihat dari pengaruhnya terhadap ilmu-ilmu humaniora, seperti geografi dan demografi. Namanya menjadi terkenal setelah merumuskan teori hierarki kebutuhan, yakni sebuah konsep kesehatan psikologis yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan bawaan sehingga manusia dapat mengaktualisasikan diri.

Maslow lahir pada 1 April 1908 sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Oleh seorang psikolog, ia digolongkan sebagai anak yang tidak stabil secara mental. Orang tuanya merupakan generasi pertama imigran Yahudi asal Rusia yang melarikan diri untuk menghindari penganiayaan kaum Tsar pada awal abad ke-20. Orang tua Maslow miskin dan sama sekali tidak memiliki orientasi intelektual.

Maslow menjalani masa kecil yang penuh kesulitan. Hal tersebut terutama disebabkan ia menghadapi sentimen antisemitisme dari guru dan anak-anak lain di sekitar lingkungannya. Ia sering dipukul dan dilempari batu oleh para pembenci keturunan Yahudi. Maslow dan anak-anak Yahudi lainnya berjuang untuk mengatasi tindakan rasisme serta berupaya membangun idealisasi hidup berdasarkan pendidikan luas dan keadilan.

Tidak hanya di luar rumah, situasi penuh ketegangan juga dirasakan Maslow di dalam rumahnya. Ia jarang bergaul dengan ibunya, bahkan sampai pada taraf benci. Hal tersebut disebabkan ia menganggap ibunya kikir, egois, kurang cinta kasih terhadap keluarga dan orang lain, mengedepankan narsisme, anti-Negro, ceroboh, serta eksploitatif.

Maslow akrab dengan Will, sepupunya. Mereka sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Maslow menempuh pendidikan di Boys High School, yakni salah satu sekolah menengah atas di Brooklyn. Di sekolah itu, ia menjadi anggota beberapa kelompok belajar. Ia juga menjadi editor beberapa majalah sekolah dan buku pelajaran fisika.

Setelah lulus, Maslow melanjutkan studi di City College of New York. Pada tahun 1926, ia mengambil kelas hukum pada malam hari. Namun, karena tidak menyukai materi yang diajarkan, pada tahun 1927 ia pindah ke Cornell University. Akan tetapi, di sana ia hanya bertahan satu semester karena mendapat nilai buruk serta biaya kuliah yang terlalu tinggi baginya. Ia pun kembali menempuh studi di City College hingga lulus. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana psikologi di University of Wisconsin (UW). Pada tahun 1928, ia menikahi Bertha, seorang wanita yang masih termasuk sepupunya. Maslow dan Bertha dianugerahi dua orang anak.

Penelitian Maslow di UW berada pada era psikologi eksperimental behavioris, terutama tentang dominasi perilaku dan seksualitas. Pengaruh behaviorisme menyebabkan pola pikir Maslow menjadi positivis. Atas rekomendasi Profesor Husley Cason, Maslow menulis tesis master tentang belajar, retensi, serta reproduksi materi lisan. Pada musim panas 1931, ia dianugerahi gelar master di bidang psikologi. Sebenarnya, Maslow menganggap tesis tersebut sebagai karya yang memalukan. Bahkan, ia sampai merobek daftarnya di katalog perpustakaan psikologi. Namun, Profesor Carson justru mengagumi dan bahkan mendesak Maslow untuk memublikasikan tesisnya. Akhirnya, tesis Maslow diterbitkan menjadi dua artikel pada tahun 1934.

Maslow melanjutkan penelitiannya di Columbia University dengan mengambil tema yang sama. Di sana, ia dibimbing oleh Alfred Adler. Dalam periode 1937-1951, Maslow menjadi peneliti Brooklyn College. Pasca Perang Dunia II, Maslow mengkritik cara psikolog mengambil kesimpulan penelitian. Maslow kemudian memiliki gagasan mengenai cara memahami pikiran manusia. Ia menyebutnya sebagai disiplin psikologi humanistik yang sekaligus menjadi tonggak baru dalam sejarah ilmu psikologi.

Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II pada tahun 1941, situasi perang yang mengerikan menginspirasi Maslow untuk memulai studi psikologi inovatif tentang aktualisasi diri. Studi ini dimulai dengan meneliti dua mentornya, yaitu antropolog Ruth Benedict dan psikolog Max Wertheimer. Maslow mengagumi keduanya, baik secara profesional maupun pribadi. Maslow menyusun laporan tentang perilaku mereka. Hal ini menjadi awal dari penelitian kesehatan mental dan potensi manusia sekaligus menjadi tema penelitian Maslow seumur hidup. Ia menulis secara ekstensif dengan meminjam ide dari psikolog lain, tetapi menambahkan pemikirannya secara signifikan, khususnya mengenai konsep hierarki kebutuhan, metakebutuhan, metamotivasi, aktualisasi diri, serta pengalaman puncak.

Maslow diangkat sebagai profesor di Braneis University pada periode 1951-1969. Ia juga pernah menjadi anggota Laughlin Institute di California. Pada tahun 1967, Maslow mengalami serangan jantung yang hampir berakibat fatal. Tiga tahun kemudian, Maslow menderita serangan jantung kronis saat sedang joging. Hal itu menyebabkan kematiannya pada 8 Juni 1970 dalam usia 62 tahun.

Maslow memercayai bahwa kepemimpinan harus bebas dari intervensi. Ia konsisten dengan pendekatan ini ketika menolak tawaran menjadi presiden Association of Humanistic Psychology pada tahun 1963. Sebab, ia merasa organisasi harus mengembangkan gerakan intelektual tanpa pemimpin. Maslow menganggap dirinya sebagai pelopor psikologi baru. Ia mendorong para psikolog masa depan menempuh jalur perenungan dan kerangka kerja yang berbeda dari sebelumnya.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik sampai Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Abraham Maslow. Teori Aktualisasi Diri Humanistik
2. Abraham Maslow. Hierarki Kebutuhan
3. Abraham Maslow. Pengalaman Puncak
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Abraham Maslow"