Sistem Stratifikasi Sosial

Table of Contents
Sistem Stratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial Masyarakat Feudal

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada yang bersifat tertutup. 

Stratifikasi Sosial Terbuka

Stratifikasi sosial yang terbuka ada kemungkinan anggota masyarakat dapat untuk berpindah dari status satu ke status lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu. Misalnya seorang yang bekerja sebagai petani mempunyai kemungkinan dapat menjadi tokoh agama jika ia mampu meningkatkan nilai kesalehannya dalam menjalankan agamanya. Seorang anak buruh tani dapat mengubah statusnya menjadi seorang dokter atau menjadi presiden sekalipun, apabila ia rajin belajar, berpolitik dan bercita-cita untuk itu. Sebaliknya seorang anak presiden belum tentu dapat mencapai status presiden.

Dengan demikian berarti dalam sistem stratifikasi terbuka, setiap anggota masyarakat berhak dan mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kemampuan sendiri untuk naik status, namun mungkin juga justru stabil atau turun status sesuai dengan kualitas dan kuantitas usahanya sendiri. Dengan sistem stratifikasi ini biasanya terdapat motivasi yang kuat pada setiap anggota masyarakat untuk berusaha memperbaiki status dan kesejahteraan hidupnya. Sistem stratifikasi terbuka lebih dinamis dan anggota-anggotanya cenderung mempunyai cita-cita yang tinggi. Dalam sistem stratifikasi ini biasanya anggota-anggotanya selalu mengalami kehidupan yang tegang dan was-was, lantaran di dalam memperjuangkan cita-cita itu selalu bersaing dan berebut kesempatan untuk naik status yang jumlahnya relatif terbatas sebagai akibatnya banyak anggota masyarakat yang mengalami guncangan dan konflik antarsesamanya.

Stratifikasi Sosial Tertutup

Pada sistem stratifikasi sosial yang tertutup terdapat pembatasan kemungkinan untuk pindah dari status satu ke status lainnya dalam masyarakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk dapat masuk pada status tinggi dan terhormat dalam masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan. Hal ini jelas dapat diketahui dari kehidupan masyarakat yang mengagungkan kasta seperti di India misalnya; atau dalam kehidupan masyarakat yang masih menganut paham feodalisme, atau dapat pula terjadi pada suatu masyarakat di mana statusnya ditentukan atas dasar ukuran perbedaan ras dan suku bangsa. Di Amerika Serikat juga terdapat pembedaan antara golongan kulit putih dengan golongan kulit hitam (orang-orang Negro) yang sebenarnya tidak berbeda dengan sistem apartheid di Afrika Selatan. Stratifikasi tertutup lebih bersifat statis, lebih-lebih bagi mereka yang termasuk dalam golongan bawah, jarang ada yang memiliki cita-cita tinggi. Dalam sistem ini status para anggota masyarakat sudah bersifat permanen dalam tingkatan sosial, di samping hubungannya dengan anggota masyarakat yang lain dibatasi oleh status yang dimilikinya. Sistem stratifikasi tertutup ini sering disebut sebagai sistem yang kaku dan ekstrem, oleh karena seorang yang dilahirkan sebagai penyimpang adat (Lampung), ia tidak dapat ingkar dan meninggalkannya; kemampuan pribadi tidak diperhitungkan dalam menentukan tinggi rendahnya status.

Dengan demikian dapat diketahui beberapa ciri dari sistem stratifikasi tertutup, yaitu sebagai berikut:
1. Status ditentukan atas dasar keturunan
2. Status yang diperoleh atas keturunan itu tidak dapat diubah dan berlaku seumur hidup; kecuali karena pelanggaran adat tertentu sehingga seorang pewaris status tadi dikeluarkan dari golongan adatnya
3. Hubungan antarsesamanya ditentukan atas dasar kesamaan status dengan mengikuti pola perilaku dan tata-krama adat yang berlaku
4. Harga diri (fi’il pesenggiri) merupakan pandangan hidup


Ket. klik warna biru untuk link

Sumber
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Bumi Aksara. Jakarta


Download

Baca Juga
1. Lapisan Masyarakat (Stratifikasi)
2. Lapisan yang Sengaja disusun
3. Kelas-kelas dalam Masyarakat
4. Status Sosial (Social Status)
5. Peranan Sosial (Social Role)

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial   

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment