Ontologi Studi Islam

Ontologi Studi Islam
 Studi Islam
Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas/ruang lingkup wujud yang jadi objek penelaahan (objek formal pengetahuan) serta penafsiran tentang hakikat realitas dari objek formal tersebut. Objek formal ilmu kawniyyah ada dua: alam semesta dan manusia. Objek terakhir dapat dilihat dari dimensi individual, komunal dan temporal. Masing-masing objek, lingkup penelaahan keilmuannya dibatasi pada daerah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia, baik secara empiris (QS. An-Nahl [16]:78) maupun secara hermeneutis (QS. Al-Hajj [22]: 46). Hakikat realitas dari masing-masing objek formal ditafsirkan sebagaimana adanya.

Interpretasi manusia terhadap alam semesta melahirkan: botani, zoologi, fisika, kimia, astronomi, geologi, dan lain sebagainya, dalam dimensi komunalnya melahirkan: sosiologi, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu komunikasi, dan lain sebagainya, dan dalam dimensi temporal melahirkan sejarah. Pada ilmu-ilmu yang objek formalnya alam semesta, lingkup penelaahan keilmuannya ada yang dalam jangkauan pengalaman manusia secara empiris dan ada pula yang dalam jangkauan pengalaman manusia secara hermeneutis. Adapun objek formal ilmu qawliyyah adalah teks-teks ajaran perilaku keagamaan, yakni teks-teks ajaran al-Qur’an, Sunnah, dan tulisan-tulisan para ulama yang membahas salah satu atau dua teks pokok tersebut. Maksud dari perilaku keagamaan adalah satu atau serangkaian perilaku individual atau yang mengacu kepada teks-teks ajaran. Lingkup penelaahan keilmuan masing-masing objek dibatasi pada daerah-daerah yang berada pada jangkauan pengalaman manusia, baik secara empiris, rasional maupun hermeneutis. Sedangkan hakikat realitas dari masing-masing objek formal dapat ditafsirkan sebagaimana adanya atau sebagaimana seharusnya. Objek formal teks ajaran memiliki baik dimensi hubungan manusia dengan Tuhannya maupun dimensi hubungan antarsesama manusia. Sedangkan objek formal perilaku keagamaan memiliki dimensi individual, komunal dan temporalnya.

Kebutuhan akan interpretasi terhadap teks ajaran melahirkan: ‘Ulum al-Qur’an, ‘Ulum al-Hadits, dan ilmu-ilmu kebahasaan. Interpretasi manusia terhadap teks ajaran dalam dimensi hubungan manusia dengan Tuhannya melahirkan: Ilmu Kalam, Ilmu Tasawuf, Fiqh Ibadah; sedangkan dalam dimensi hubungan antara sesama manusia melahirkan: al-akhlaq (etika), Fiqh al-Munakahat, Fiqh al-Mawaris. Interpretasi manusia terhadap perilaku keagamaan melahirkan: Sirah dan Fiqh Muamalah, juga Sosiologi Agama dan Psikologi Agama. Lingkup penelaahan keilmuan masing-masing objek formal ada yang rasional/hermeneutis (seperti pada teks), dan ada yang empiris/hermeneutis (seperti pada perilaku keagamaan). Adapun hakikat realitas dari objek formal teks ajaran lebih ditafsirkan sebagaimana seharusnya, sementara hakikat dari realitas objek formal perilaku keagamaan lebih ditafsirkan sebagaimana adanya.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Syukur, Suparman. 2007. Epistemologi Islam Skolastik; Pengaruhnya Pada Pemikiran Modern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
 

Download

Baca Juga
1. Konsep Ilmu Menurut Pandangan Islam
2. Implikasi Konsep Ilmu dalam Pandangan Islam 
3. Epistemologi Studi Islam 
4. Aksiologi Studi Islam
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ontologi Studi Islam"