Nasiruddin Ath-Thusi. Karya Filsafat

Table of Contents
Karya Filsafat Nasiruddin Ath-Thusi
Nasiruddin Ath-Thusi
Memang benar jika dikatakan bahwa Nasiruddin Ath-Thusi adalah seorang ulama—yang menguasai berbagai ilmu, bukan hanya seorang filsuf. Hal itu terlihat dari berbagai disiplin keilmuan yang ditulisnya dalam bentuk buku/kitab. Berikut ini beberapa karya Nasiruddin Ath-Thusi berdasarkan klasifikasi ilmu yang dikuasainya:
1. Di bidang logika: Asas Al-iqtibas, Al-Tajrid Fi Al-Mantiq, Syarh-i Mantiq Al-Isyarat, Ta’dil Al-Mi’yar.
2. Di bidang metafisika: Risalah Dar Ithbat I Wajib, Itsat-I Jauhar Al-Mufariq, Risalah Dar Wujud-I Jauhar-I, Mujarrad, Risalah Dar Itsbat-I ‘Aql-I Fa’al, Risalah Darurat-I Marg, Risalah Sudur Ktrat az Wahdat, Risalah ‘Ilal wa Ma’lulat Fushul, Tashawwurat, Talki sal-Muhassal, Hall-I Musykilat al-Asyraf.
3. Di bidang etika meliputi: Akhlak-I Nashiri, Ausaf Al-Asyraf.
4. Di bidang teologi/dogma: Tajrid Al’Aqa’id, Qawa’id Al-‘Aqa’id, Risalah-I I’tiqadat.
5. Di bidang astronomi: Al-Mutawassithat Bain Al-Handasa wal Hai’a, Zubdat Al-Hai’a, Al-Tahsil Fil Al-Nujum, Tahzir Al-Majisti, Mukhtasar Fial-Ilm Al-Tanjim wa Ma’rifat Al-Taqwin, kitab Al-bari fi Ulum Al-Taqwim wa Harakat Al-Afak wa Ahkam Al-Nujum.
6. Di bidang aritmetika, geometri dan trigonometri: Al-Mukhtasar Bi Jami Al-Hisab Bi Al-Takht wa Al-Turab, Al-Jabr wa Al-Muqabala, Al-Ushul Al-Maudua, Qawaid Al-Handasa, Tahrir Al-Ushul, Kitab Shakl Al-Qatta.
7. Di Bidang Optik: Tahrir Kitab Al-Manazir, Mabahis Finikas Al-Shu’ar wa In Itaafiha
8. Bidang seni (sair) meskipun tidak sekaliber Omar Khayam ataupun Jalaludin Rumi, ia juga mampu menghasilkan karya yang diabadikan dalam bukunya yang berjudul Kitab Fi Ilm Al-mau-siqi dan Kanz Al-Tuhaf.
9. Bidang medikal adalah kitab Al-Bab Bahiya Fi Al-Tarakib Al-Sultaniya

Dalam beberapa pikiran lainnya adalah tentang kajian perbandingan dan pembagiannya, Nasiruddin Ath-Thusi dengan jelas menyatakan bahwa setiap perbandingan suatu besaran, apakah sepadan atau tidak, dapat dikatakan sebagai bilangan, suatu Newton yang membantu menegaskannya kembali ke dalam Universal Arithmetic pada tahun 1707.

Nashir Al-Din ‘Abdur-Rahman, Gubernur Islamiah dari Quhistan, memerintahkan Thusi menerjemahkan kitab At-Tharah (Tahzib al-Akhlaq), kitab karangan Ibnu Miskawaih dari bahasa Arab ke dalam bahasa Parsi. Akan tetapi, Thusi melihat karya Ibnu Miskawaih tersebut terbatas pada penggambaran disiplin moral. Perihal rumah tangga dan politik tidak disinggung dalam buku tersebut, padahal keduanya aspek yang sangat penting dalam filsafat praktis dan tidak boleh diabaikan. Atas dasar itulah ia memasukkan rumah tangga dan politik ke dalam karyanya: Akhlaqi Nashiri, dengan memetik pemikiran Al-Farabi dan Ibnu Sina. Atas hal itu, karya tersebut tidak semata-mata terjemahan dari Tahzibul Akhlaq sebagaimana dikatakan dalam Encyclopedia of Islam, tetapi lebih bersifat ringkasan dari buku Tahzib Al-Akhlaq dengan format dan klasifikasi yang sepenuhnya merupakan karya At-Thusi.

Akhlaqi Nashiri mengklasifikasikan pengetahuan ke dalam spekulasi dan praktik. Pengetahuan spekulatif dibaginya pula dalam metafisika dan teologi. Matematik (termasuk optik, muzik, dan mekanik), ilmu-ilmu alam termasuk elemen, ilmu-ilmu transportasi, meterologi, mineralogi, botani, astrologi, dan agrikultur. Pengetahuan praktis termasuk etika, ekonomi, domestik, dan politik.


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
 

Download

Baca Juga
1. Nasiruddin Ath-Thusi. Riwayat Hidup
2. Nasiruddin Ath-Thusi. Filsafat Moral 
3. Nasiruddin Ath-Thusi. Filsafat Jiwa
4. Nasiruddin Ath-Thusi. Tentang Metafisika dan Logika
5. Nasiruddin Ath-Thusi. Tentang Tuhan
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment