Ibnu Bajjah. Tentang Materi dan Bentuk

Table of Contents
Tentang Materi dan Bentuk Ibnu Bajjah
Ibnu Bajjah
Menurut Ibnu Bajjah, Materi dapat bereksistensi tanpa harus ada bentuk. Pernyataan ini menolak asumsi bahwa materi tidak bisa bereksistensi tanpa bentuk, sedangkan bentuk bisa bereksistensi tanpa harus ada materi. Ibnu Bajjah berargumen jika materi berbentuk, ia akan terbagi menjadi materi dan bentuk dan begitu seterusnya. Ibnu Bajjah menyatakan bahwa Bentuk Pertama merupakan suatu bentuk abstrak yang bereksistensi dalam materi yang dikatakan sebagai tidak mempunyai bentuk.

Menurut Ibnu Bajjah, kata bentuk digunakan untuk mencakup berbagai arti, seperti jiwa, sosok, kekuatan, makna, dan konsep. Bentuk suatu tubuh memiliki tiga tingkatan: (1) bentuk jiwa umum atau bentuk intelektual; (2) bentuk kejiwaan khusus; (3) bentuk fisik. Ibnu Bajjah membagi bentuk kejiwaan sebagai berikut:
1) Bentuk-bentuk tubuh sirkular hanya memiliki hubungan sirkular dengan materi, sehingga bentuk-bentuk ini dapat membuat kejelasan materi dan menjadi sempurna.
2) Kejelasan materi yang bereksistensi dalam materi
3) Bentuk-bentuk yang bereksistensi dalam indra-indra jiwa—akal sehat, indra khayali, ingatan dan sebagainya, dan yang berada di antara bentuk-bentuk kejiwaan dan kejelasan materi.

Bentuk-bentuk yang berhubungan dengan aktif oleh Ibnu Bajjah dinamakan bentuk-bentuk kejiwaan umum, sedangkan bentuk-bentuk yang berkaitan dengan akal sehat dinamakan bentuk-bentuk kejiwaan khusus. Pembedaan ini dilakukan karena bentuk-bentuk kejiwaan umum hanya memiliki satu hubungan dan hubungan itu adalah dengan yang menerima, sedangkan bentuk-bentuk kejiwaan khusus memiliki dua hubungan khusus dengan yang berakal sehat dan hubungan umum dengan yang terasa. Seorang manusia misalnya, ingat akan bentuk Taj Mahal; bentuk ini tidak berbeda dengan bentuk nyata Taj Mahal jika benda itu berada di depan mata—bentuk ini, selain memiliki hubungan khusus, juga berhubungan dengan wujud umum yang terasa, sebab banyak orang melihat Taj Mahal. Dari pemahaman ini muncul teori ittishal


Ket. klik warna biru untuk link


Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung 


Download

Baca Juga
1. Ibnu Bajjah. Riwayat Hidup
2. Ibnu Bajjah. Karya Filsafat
3. Ibnu Bajjah. Pemikiran Filsafat
4. Ibnu Bajjah. Tentang Akal dan Pengetahuan 
5. Ibnu Bajjah. Teori Ittishal
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment