Martin Buber
Table of Contents
Martin Buber |
Riwayat hidup dan karya-karyanya
Martin Buber dilahirkan di Wina pada tahun 1878. Ketika ia berumur tiga tahun, orang tuanya bercerai dan Martin dibesarkan di Lemberg (Galicia), Polandia, di rumah eyangnya, Solomon Buber, yang bekerja di bidang perbankan dan terkenal sebagai ahli dalam kebudayaan Yahudi. Dalam masa mudanya ia sudah berkenalan dengan khasidisme, suatu aliran mistik Yahudi yang berkembang di Eropa Timur dalam abad ke-18. Di kemudian hari Buber akan menulis banyak tentang aliran mistik ini dan dengan demikian memperkenalkan khasidisme di Jerman dan seluruh dunia.Kita mendengar bahwa pada umur 15 tahun ia sudah membaca buku Kant Prolegomena zu einer jeden kunftigen Metaphysik (Pengantar pada setiap metafisika yang mendatang) dan dua tahun kemudian buku Nietzsche Also sprach Zarathustra (Demikianlah kata Zarathustra). Ia mulai belajar filsafat di Universitas Wina, lalu meneruskan studinya di Leipzig, Berlin, Basel, dan Zurich, di mana ia mengikuti berbagai mata kuliah. Akhirnya ia meraih gelar doktor filsafat pada universitas di Wina.
Pada tahun 1898 ia bertemu dengan Theodor Herzl, pendiri gerakan zionisme, dan sejak saat itu ia aktif dalam gerakan itu. Bagi Buber yang paling penting bukannya suatu negara Yahudi, melainkan kebudayaan dan pendidikan Yahudi. Jika kemudian gerakan zionisme pecah menjadi dua—zionisme politik (yang bertujuan mendirikan negara Yahudi) dan zionisme kultural—Buber memihak pada zionisme kultural. Ia menerbitkan majalah zionisme yang bernama Die Welt (Dunia) dan bersama beberapa sahabat ia mendirikan suatu penerbitan Yahudi (Judischer Verlag). Pada tahun 1916 ia menerbitkan majalah Der Jude (Orang Yahudi) yang menjadi organ umum bagi masyarakat Yahudi di Jerman sampai tahun 1924. Pada tahun 1919 ia menjadi anggota gerakan Hapoel Hazair (Pekerja muda), suatu organisasi Yahudi di Palestina yang menolak terbentuknya suatu negara Yahudi yang mencita-citakan satuan-satuan pemukiman Yahudi yang mempunyai dasar sosialistis (apa yang kemudian dikenal sebagai kibbutz). Beberapa tahun kemudian ia membantu dalam mendirikan B’rith Shalom, suatu organisasi yang bertujuan memajukan koeksistensi berdamai antara orang Yahudi dan orang Arab di Palestina.
Kita sudah mendengar bahwa Buber mengajar di Das freie Judische Lehrhaus di Frankfurt. Pada tahun 1923 ia diangkat sebagai profesor luar biasa pada Universitas Frankfurt untuk mengajar filsafat agama dan etika Yahudi. Bersama sahabatnya, Franz Rosenzweig, ia mulai suatu terjemahan alkitab Yahudi (Perjanjian lama) dalam bahasa Jerman. Tujuan utamanya adalah supaya terjemahan ini sedekat mungkin dengan teks aslinya dalam bahasa Ibrani. Jika Rosenzweig meninggal pada tahun 1929, Buber sendiri menyelesaikan pekerjaan itu dan pada tahun 1937 terjemahan terbit dalam 15 jilid. Jika pada tahun 1933 Hitler mulai berkuasa di Jerman, Buber harus menghentikan tugas mengajar di Universitas Frankfurt, tetapi pekerjaannya di Das freie Judische Lehrhaus diteruskan sampai tahun 1938.
Dalam periode yang suram itu dengan energi yang besar ia berusaha membesarkan hati masyarakat Yahudi di Jerman. Pada tahun 1938 ia pindah ke Palestina dan diangkat sebagai profesor sosiologi agama pada Universitas Ibrani di Yerusalem. Di Palestina ia tidak membatasi diri pada pekerjaan ilmiah. Bersama Y. Magnes ia memimpin gerakan Yikhud (penyatuan) yang bertujuan mempertebal saling pengertian antara masyarakat Yahudi dan masyarakat Arab di Palestina dan mendirikan suatu negara Arab-Yahudi. Tetapi ternyata cita-cita itu tidak sampai terwujud, sebab oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan Israel sebagai negara Yahudi. Dalam tahun 1950-an Buber memberi ceramah dan kuliah di berbagai tempat di Amerika Serikat dan dapat menerima beberapa penghargaan di Eropa, antara lain hadiah Goethe (1951), hadiah perdamaian dari himpunan toko buku Jerman (1953) dan hadiah Erasmus (1963). Pada tahun 1965 ia meninggal dunia di Yerusalem dalam usia 87 tahun.
Martin Buber menulis banyak. Karya-karyanya yang utama dikumpulkan dalam edisi yang berjudul Martin Buber. Werke, tiga jilid, 1962-1964, Munchen, Kosel Verlag, dan Heidelberg, Lambert Schneider Verlag. Tetapi perlu diperhatikan bahwa edisi ini tidak lengkap. Tiga jilid tersebut mengumpulkan karangan-karangan Buber yang menyangkut tiga bidang: yang pertama tentang filsafat, yang kedua tentang alkitab dan agama Yahudi, dan yang ketiga tentang khasidisme. Kami di sini hanya menyebut karangan-karangan Buber yang paling penting di bidang filsafat. Selaku filsuf Buber menjadi termasyhur melalui bukunya Ich und Du (1923) (Aku dan Engkau). Di kemudian hari ia menulis beberapa buku lagi yang sebagian besar mengembangkan tema-tema yang sudah terdapat dalam buku dari tahun 1923: Zwiesprache (1932) (Dialog), Die Frage an den Einzelnen (1936) (Pernyataan kepada manusia perorangan); Das Problem des Menschen (Manusia sebagai problem) (1948; aslinya dalam bahasa Ibrani, 1943); Zur Geschichte des dialogischen Prinzips (1954) (Sejarah prinsip dialogis). Suatu buku yang mengumpulkan berbagai karangan tentang filsafat agama, diberi judul: Gottesfinsternis (1953) (Gerhana Allah).
Ket. klik warna biru untuk link
Baca Juga
Martin Buber. Pemikiran Filosofis
Sumber
Bertens. K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer; Inggris-Jerman. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Download
Post a Comment