Herbert Marcuse

Biografi Herbert Marcuse
Herbert Marcuse
Riwayat hidup dan karya-karyanya
Herbert Marcuse (1898-1979) lahir di Berlin. Seperti banyak anggota Mazhab Frankfurt lainnya, ia pun keturunan Yahudi. Sebagai prajurit Jerman ia mengambil bagian dalam Perang Dunia I. Sesudah perang ia menjadi anggota Partai Sosial-Demokratis, tetapi pada tahun 1919 ia meninggalkan politik dan mulai belajar filsafat di universitas Berlin dan Freiburg. Pada tahun 1923 ia meraih gelar dokter filsafat dengan sebuah disertasi yang menyangkut kesusastraan.

Sesudah itu selama enam tahun ia bekerja dalam bidang penjualan dan penerbitan buku. Pada tahun 1929 ia kembali ke Freiburg untuk melanjutkan studinya pada Husserl dan Heidegger. Di bawah bimbingan Heidegger ia mempersiapkan Habilitationsscrift tentang Hegels Ontologie und die Grundlegung einer Theorie der Geschichtlichkeit (1932) (Ontologi Hegel dan pendasaran suatu teori tentang historisitas). Husserl dan terutama Heidegger sangat mempengaruhi pemikirannya. Tetapi pada akhir studinya hubungan Marcuse dengan Heidegger sudah tidak begitu akrab lagi, agaknya karena Marcuse dianggap terlalu kiri, melihat simpatinya kepada marxisme. Dengan rekomendasi dari Husserl ia diterima sebagai anggota Institut Penelitian Sosial dan langsung ditempatkan di cabangnya di Jenewa (1933). Dari situ ia mengikuti para anggota Institut Penelitian Sosial ke Amerika Serikat. 


Sejak tahun 1940 ia bekerja untuk pemerintahan Amerika: mula-mula pada American office of Strategic Service di Washington dan kemudian pindah ke State Departement di mana ia menjadi kepala untuk bagian Eropa Timur. Seusai Perang Dunia II ia tidak mengikuti anggota-anggota Mazhab Frankfurt yang pulang ke Jerman untuk melanjutkan aktivitasnya di tempat asalnya. Pada tahun 1951 Marcuse mulai bekerja di Columbia University; di sana selain lecturer ia menjadi juga senior fellow (anggota staf) dari Russian Institute. Lalu ia pindah ke Harvard University di mana ia juga terjun dalam penelitian di Russian Research Center. Buku Soviet Marxism. A Critical Analysis (1958) merupakan buah hasil penelitiannya di Columbia dan Harvard. Pada tahun 1954 ia diangkat sebagai profesor pada Brandeis University, di mana ia mengajar selama sebelas tahun. Pada tahun 1965 ia diundang ke San Diego untuk menjadi profesor di University of California, sampai masa pensiunnya tahun 1970. Ia meninggal dunia ketika berkunjung ke Max planck Institut (direktur: J. Habermas) di Starnberg, dekat Munchen, Jerman.

Dalam abad ke-20 tidak ada banyak filsuf yang menjadi populer dalam kalangan begitu luas seperti Herbert Marcuse, mula-mula di Amerika Serikat, kemudian juga di Eropa. Kerap kali ia diundang untuk membawakan ceramah atau kuliah sebagai profesor tamu. Kepopulerannya di Eropa memuncak, ketika ia memberi kuliah-kuliah di Berlin selama musim panas tahun 1967. Konon di sana karcis masuk untuk ceramah-ceramah Marcuse dijual di pasar gelap. Tidak jarang ia digelari filsuf bagi New Left atau inspirator revolusi mahasiswa tahun 1968. Memang benar, Marcuse tidak menolak konsekuensi-konsekuensi praktis yang dapat ditarik dari filsafatnya. Tetapi itu tidak berarti bahwa semua aktivitas yang dilontarkan golongan kiri atas nama—antara lain—pemikiran Marcuse, dapat juga direstui oleh sang filsuf sendiri.

Karena sudah sejak tahun 40-an Marcuse tidak terhitung lagi antara anggota-anggota Lembaga Penelitian Sosial yang resmi, dapat dilakukan pula apakah sewajarnya ia dibicarakan dalam rangka filsafat Mazhab Frankfurt. Dan karena sebagian besar karya-karyanya yang terpenting—ditulis dalam bahasa Inggris, dapat dipersoalkan juga apakah ia masih dapat digolongkan pada filsuf-filsuf Jerman. Oleh karenanya dapat dimengerti kalau beberapa uraian tentang Mazhab Frankfurt tidak menyebut namanya. Namun demikian, selama ia bekerja sama dengan Horkheimer dan rekan-rekannya ia merupakan salah seorang teoretikus yang paling terkemuka dalam Institut Penelitian Sosial. Di kemudian hari ia memang menempuh jalannya sendiri, tetapi itu tidak berarti bahwa pertautan pemikirannya dengan teori kritis terputus sama sekali. Tidak dapat disangkal adanya kontinuitas antara karangan-karangan Marcuse sewaktu ia masih anggota Institut Penelitian Sosial dan karya-karya terkenal yang terbit kemudian. Dari sebab itu ada alasan cukup untuk memandang pemikirannya sesudah tahun 40-an sebagai salah satu perkembangan teori kritis.

Jika Marcuse dibandingkan Horkheimer dan Adorno, ternyata filsafatnya bercorak lebih sistematis. Di antara anggota-anggota Mazhab Frankfurt ia dapat dianggap juga sebagai pemikir yang paling ekslusif memusatkan perhatiannya pada teori saja. Tidak pernah ia melibatkan diri dalam penelitian empiris. Berbeda dengan Horkheimer dan Adorno pula, ia lebih banyak dipengaruhi oleh aliran-aliran filosofis dari abad ke-20, khususnya fenomenologi dan filsafat eksistensi.

Di antara karangan-karangan Marcuse yang terpenting dapat disebut: Reason and Revolution. Hegel and the Rise of Social Theory (1941), Eros and Civilization. A Philosophical Inquiry into Freud (1955), One-Dimensional Man. Studies in the Ideology of Advanced Industrial Society (1964), A Critique of Pure Tolerance (bekerja sama dengan Robert Paul Wolff dan Barrington Moore) (1964), Kultur und Gesellschaft, dua jilid (1965) (mengumpulkan karangan-karangan yang sudah diterbitkan sebelumnya, antara lain dari tahun 30-an), Negations (1968), Psychoanalyse und Politik (1968) (diterjemahkan sebagai Five Lectures, Psychoanalysis, Politics, Utopia, 1970), An Essay on Liberation (1969), Couterrevolution and Revlot (1972), Studies in Critical Philosophy (1972), Die Permanenz der Kunst (1977).

Suatu bibliografi lengkap tentang semua karangan Marcuse sampai tahun 1967 terdapat dalam Kurt H. Wolff and Barrington Moore (eds.), The Critical Spirit: Essay in Honor of Herbert Marcuse, Boston 1967, hal. 427-433.


Ket. klik warna biru untuk link


Baca Juga
1. Mazhab Frankfurt. Herbert Marcuse (1898-1979): Menafsirkan Freud
2. Mazhab Frankfurt. Herbert Marcuse (1898-1979): Menganalisis Masyarakat Industri Maju
3. Manusia Satu Dimensi (One Dimensional Man)
4. Mazhab Frankfurt

Sumber
Bertens. K. 2002. Filsafat Barat Kontemporer; Inggris-Jerman. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


Download
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Herbert Marcuse"