Personalitas
Table of Contents
Personalitas |
Berdasarkan sejarah tentang teori kepribadian, teori-teori Hipocrates (400 SM) dan Galen (170 M) dianggap sebagai teori kepribadian yang paling awal diterima pada zaman Yunani dan Abad Pertengahan, di mana manusia dapat diklasifikasikan atas empat jenis kepribadian menurut keseimbangan rasa humor atau cairan dalam tubuh. Manusia optimis digerakkan oleh darah (sanguis), manusia murung oleh cairan empedu hitam (melas chole), manusia temperamental oleh cairan empedu kuning (chole), dan manusia apatis oleh dahak atau phlegma (Colman, 2000: 745).
Penelitian personalitas yang lebih modern dilakukan oleh Francis Galton (1884) di Inggris, kemudian disusul Alfred Binet dan Theodore Simon tahun 1905 dengan penelitian inteligensi. Penelitian terus berkembang, kendati tidak pernah diakui secara akademis bahwa inteligensi sebagai bagian teori kepribadian. Mungkin teori kepribadian multisifat yang sebenarnya lebih menonjol dan lebih ambisius untuk menjelaskan kepribadian manusia sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan satu aspek saja. Tujuan teori ini adalah mengidentifikasi konstelasi sifat dasar yang membentuk struktur kepribadian dan menjelaskan perbedaan setiap orang menurut letak berbagai perbedaan ini dalam dimensi-dimensinya, seperti teori Eysenck (1967), Cattel (1977), dan lain-lain.
Ket.klik warna biru untuk link
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Post a Comment