Periklanan
Table of Contents
Periklanan |
Terdapat beberapa penelitian tentang peranan iklan dalam perekonomian. Struart Owen dalam karyanya Captains of Consciousness (1979), periklanan memiliki fungsi kembar terhadap kapitalisme, yaitu menciptakan permintaan untuk menampung kapasitas barang-barang industri; mengalihkan perhatian dari konflik kelas di tempat kerja dengan mendefinisikan identitas menurut konsumsi, bukan produksi. Kemudian teoretisi budaya Raymond Williams (1980) menambahkan bahwa periklanan merupakan sebuah sistem sihir yang menjauhkan perhatian orang dari sifat kelas dalam masyarakat dengan menekankan konsumsi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa periklanan dilihat sebagai suatu lokomotif utama dalam penciptaan kebutuhan semu.
Sekarang ini telah terjadi pergeseran di mana periklanan tidaklah semata-mata bernuansa ekonomi, tetapi merambah ke bidang-bidang lainnya. Leiss dan kawan-kawan dalam Social Communication (1990) berusaha menempatkan iklan dalam suatu perspektif kelembagaan (menjembatani hubungan antara bisnis dan media) di mana persoalan iklan dalam penjualan tidak begitu penting dan menarik lagi, dibanding perannya sebagai lokomotif komunikasi sosial. Di sini bagaimana iklan mencoba menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang tidak berhubungan langsung dengan barang-barang tersebut, baik dimensi identitas individual, kelompok atau keluarga, kebahagiaan dan kepuasan, gender seksual, dan sebagainya. Bahkan, Kline dalam karyanya Out of the Garden (1994) lebih pesimis dan negatif lagi bahwa iklan pemasaran produk mainan anak-anak telah menimbulkan sekian dampak buruk terhadap jenis permainan yang dimainkan anak-anak, salah satunya membatasi imajinasi dan kreativitas anak, serta terhadap interaksi antargender dan interaksi orang tua dan anak.
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Post a Comment