Mortalitas
Table of Contents
Mortalitas |
Penurunan mortalitas mendorong terjadinya perubahan dalam struktur sosial. Sebagai contoh, masyarakat dengan tingkat mortalitas tinggi, memiliki proporsi penduduk janda dan anak yatim piatu yang besar. Kemudian, pada masyarakat yang mortalitasnya rendah, mekanisme ini tidak terlalu kuat, dukungan dari orang tua selama periode sakit dan produktivitas ekonomi yang rendah pun menjadi permasalahan yang lebih penting. Meskipun distribusi umur dari suatu masyarakat adalah faktor penting yang membentuk struktur sosial, mortalitas tidak memiliki peranan besar di dalamnya. Kemudian, distribusi umur dari orang-orang yang mati pun penting. Di negara-negara yang mortalitasnya tinggi, sekitar 15% dari populasi dan 40% dari yang mati berumur lebih dari 75 tahun. Distribusi ini memengaruhi sikap budaya terhadap kehidupan dan kematian. Sebagai contoh, di beberapa masyarakat yang mortalitasnya tinggi, anak-anak tidak diberi nama sampai saat mereka berhasil mengatasi minggu-minggu pertama kehidupan mereka. Di kebanyakan masyarakat, tingkat mortalitasnya bervariasi dengan indikator status sosial, seperti pendidikan, penghasilan, dan jabatan. Perbedaan-perbedaan ini berkaitan dengan perbedaan nutrisi, perumahan, kesehatan, dan perbedaan perilaku, seperti pemberian makanan terhadap anak-anak, merokok, konsumsi alkohol (Ewbank, 2000: 686).
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Post a Comment