Kolonialisme

Table of Contents
Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Di mana hampir setiap negara Eropa memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Kolonialisme bermula dari serangkaian petualangan liar mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama. Kedaulatan wilayah seberang diambil alih, baik melalui paksaan maupun tindakan-tindakan licik lainnya (Denon, 2000: 134). Kalaupun penguasa lokal masih bertahan, kekuasaan riilnya sudah jauh berkurang atau bahkan lenyap sama sekali. Begitu pun ketika kekuasaan kolonial makin kuat, mereka bertindak makin mencampuri kehidupan sehari-hari dalam dominasi politik, eksploitasi ekonomi, maupun penetrasi budaya. Pada gilirannya, tindakan inilah yang menimbulkan perlawanan sekaligus mengawali transfer bertahap dari kekuasaan kolonial ke para pemimpin nasionalis yang heroik.

Namun, perlu diketahui baik menurut Edward Said yang tertulis dalam karyanya Orientalism (1978) maupun Guha dalam subaltern Studies: Writing on South Asia History and Society (1994) bahwa kolonialisme bukanlah suatu periode tertentu, atau seperangkat mekanisme pemerintahan.Dengan demikian, pencapaian situasi yang lebih baik pascakolonialisme mensyaratkan lebih dari sekedar penerapan solusi-solusi teknis untuk mengatasi masalah-masalah yang kasat mata. Analisis pembela kolonialisme maupun penganut nasionalisme atau antikolonialisme, digambarkan seperti dua sisi koin yang sama sebagai kumpulan teori evolusi sosial yang ternyata lebih banyak mengacaukan daripada memperjelas pengalaman manusia di masa lampau maupun sekarang. Maknanya semakin kabur ketika etnik-etnik yang mencoba mempertahankan identitasnya dari tekanan homogenisasi negara dan bangsa memperoleh kesempatan mengekspresikan diri yang lebih besar setelah berakhirnya Perang Dingin.

Terlepas dari apakah tuntutan yang dikumandangkan itu menyangkut pengakuan politik dan pelembagaan desentralisasi atau pemberian hak-hak atas tanah maupun keuntungan material lainnya, spektrum nasionalisme etnik terus berkembang belakangan ini sehingga pada titik ekstremnya mengakibatkan pertumpahan darah yang tidak kalah buruknya dari yang terjadi di masa kolonialisme. Perluasan istilah kolonialisme, mengaburkan ikatannya dengan kapitalisme maupun imperialisme sehingga setiap gerakan dari suatu kelompok pemukiman ke dalam suatu wilayah yang telah dinyatakan milik kelompok lain dapat disebut sebagai kolonialisme ataupun kolonisasi (Denon, 2000: 138).


Ket. klik warna biru untuk link

Download

Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta


Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial (KTSP)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Ujian Nasional Kompetensi Perubahan Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment