Karl Wittfogel. Teori Despotisme Timur
Table of Contents
Karl Wittfogel |
a. Cara produksi Asiatis, menurut pendapatnya yang khas pada masyarakat-masyarakat yang berdasarkan irigasi besar-besaran, telah menimbulkan suatu garis lain dalam perspektif evolusi.
b. Masyarakat-masyarakat hidrolis, tidak hanya dicirikan oleh irigasi, tetapi dalam hal-hal tertentu oleh bangunan drainase besar-besaran adalah tipikal Despotisme Timur yang dijalankan pemerintahan dengan kekuasaan total oleh suatu birokrasi yang bercabang luas dan terpusat, serta secara tajam mesti dibedakan dari masyarakat feodal, seperti dikenal dalam masyarakat di Eropa Barat dan Jepang.
c. Bila masyarakat-masyarakat feodal memungkinkan suatu perkembangan menuju kapitalisme borjuis maka birokrasi-birokrasi Asiatis itu (mencakup Tsar Rusia) sama sekali tidak cocok bagi perkembangan apa pun menuju suatu struktur yang lebih modern.
d. Struktur-struktur politik baru yang dilahirkan di kerajaan-kerajaan Despotis Timur di masa lalu (Rusia dan Cina), sebenarnya tidak dapat dipandang sebagai suatu subtipe dari suatu masyarakat modern atau sebagai sesuatu yang baru, melainkan hanya merupakan salinan-salinan dari despotime-despotime Timur tradisional, di mana kemungkinan-kemungkinan untuk menjalankan kekuasaan mutlak dan teror, telah berkembang hingga tingkat yang luar biasa tingginya (Wittfogel, 1957: 438).
e. Doktrin ini bermaksud menunjukkan bahwa Uni Soviet (sekarang Rusia) maupun Cina tidak dapat menawarkan apa pun yang mungkin diinginkan oleh bangsa-bangsa lain. Jalan satu-satunya ke arah kemajuan adalah mengikuti garis peradaban modern yang berdasarkan hak milik. Menurut Wittfogel, garis ini tampaknya tidak lagi menuju pada sosialisme, melainkan hanya bergerak menuju masyarakat polisentrisme dan demokratis, di mana kompleks-kompleks birokrasi yang lebih besar saling mengendalikan satu sama lain (Wittfogel, 1957: 366-367), dan jika meminjam istilah Karl Popper, hal itu memalukan masyarakat terbuka.
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Sumber
Supardan, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta
Post a Comment