Teori Sosiologi Naturalistis dan Positivistis
Table of Contents
Sosiologi Positivistis |
Pendekatan terhadap teori naturalistis dan positivistis juga terikat pada pandangan tentang kesatuan semua ilmu. Pandangan demikian menyatakan bahwa harus ada suatu teori tunggal tentang masyarakat (teori-teori yang bersaing satu sama lain) dan secara ideal teori ini harus digabungkan ke dalam suatu kesatuan teori ilmiah. Walaupun kita masih jauh dari mendekati suatu kesatuan pengetahuan yang demikian itu, para ilmuwan harus memperhatikan model ini ketika mereka melakukan kegiatan keilmuan di dalam disiplin masing-masing. Para ahli teori sistem umum atau modern mengetengahkan suatu contoh dari pendekatan ini. Teori sistem umum menekankan kebutuhan kesamaan bahasa dan kesamaan model untuk memungkinkan komunikasi di antara para spesialis menuju ke arah suatu kesatuan teori ilmu sosial dan ilmu alam.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa teori naturalistis menganjurkan agar sosiologi mempersolek diri di dalam citra ilmu alam. Tetapi di dalam aplikasi model ini secara konkret, terdapat beberapa tingkat dan tipe keterikatan pada teori naturalistis ini. Bilamana harus menggunakan persyaratan ketat yang diketengahkan oleh ahli-ahli filsafat ilmu mengenai saling kaitan proposisi dan kemampuan pengujian empiris, maka di dalam kenyataannya kita hanya akan menemukan sejumlah kecil teori sosiologi yang naturalistis ini yang merupakan dilema sosiologi selama ini—perbedaan yang mencolok antara teori ideal dan teori-teori riel yang kita temukan, baik dalam sejarah pemikiran sosial maupun dalam karya-karya ahli teori kontemporer. Dalam banyak hal oleh karena permasalahan yang begitu kompleks, produk sosiologis belum lagi mencapai keinginan ilmiah yang didambakan.
Ket. klik warna biru untuk link
Download
Asumsi-Asumsi Sosiologi Naturalistis tentang Manusia dan Masyarakat
Sumber
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Post a Comment