William F. Ogburn. Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya (Cultural Lag)

Table of Contents
Teori Teknologi dan Ketinggalan Budaya atau Cultural Lag William F. Ogburn
Cultural Lag
William F. Ogburn yang mendapat pendidikan di Universitas Columbia dan menghabiskan sebagian besar hidup-akademisnya di Universitas Chicago, sumbangannya yang paling terkenal terhadap bidang sosiologi adalah konsepnya tentang ketinggalan budaya (cultural lag). Konsep itu mengacu kepada kecenderungan dari kebiasaan-kebiasaan sosial dan pola-pola organisasi sosial yang tertinggal di belakang (lag behind) perubahan kebudayaan materiil. Akibatnya, perubahan sosial selalu ditandai oleh ketegangan antara kebudayaan materiil dan nonmateriil (Ogburn, 1964:199-280). Pemikiran-pemikiran Ogburn dapat digolongkan dalam pendekatan perilaku (behaviorisme). Oleh karena itu, Ogburn dalam karyanya Social Change with Respect to Culture and Original Nature, mengemukakan hal berikut.
a. Perilaku manusia merupakan produk warisan sosial atau budaya, bukan produk faktor-faktor biologis yang diturunkan lewat keturunan.

b. Kenyataan sosial pada dasarnya terdiri atas pola-pola perilaku individu yang nyata dan konsekuensi-konsekuensinya. Pola-pola perilaku nyata memperlihatkan suatu tingkat keteraturan tinggi yang melahirkan penemuan-penemuan baru yang inovatif, sedangkan konsekuensinya adalah ketimpangan integrasi (malintegration) atau ketegangan antara kebudayaan materi yang jauh lebih maju dengan kebudayaan nonmateri yang tertinggal.

c. Perubahan-perubahan kebudayaan materiil terbentang mulai dari penemuan awal, seperti perkakas tangan, komputer yang beroperasi dengan cepat, sampai satelit-satelit komunikasi. Sedangkan kebudayaan nonmateriil, seperti kebiasaan dan tata cara organisasi sosial, yang akhirnya berkonsekuensi harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan-kebudayaan materiil. Namun karena adanya berbagai sumber yang menolak perubahan, proses penyesuaian ini selalu ketinggalan di belakang perubahan-perubahan budaya materiil. Akibatnya, terjadi ketimpangan integrasi (malintegration) atau ketegangan budaya materiil dan nonmateriil.

d. Kebudayaan nonmateriil yang tidak mampu mengejar karena kecepatan perubahan dalam kebudayaan materiil terus melaju. Hasilnya adalah suatu ketegangan yang terus meningkat antara kebudayaan materiil dan nonmateriil, akhirnya selalu menimbulkan ketertinggalan budaya (cultural lag), khususnya budaya nonmateriil).


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta.


Lihat Juga
Teknologi dan Ketinggalan Budaya Cultural Lag William F Ogburn (Youtube Channel. https://youtu.be/9yxCa0pZdds ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment