Sosiologi Figurasional Nobert Elias

Sosiologi Figurasional Nobert Elias
Nobert Elias
Karya utama Nobert Elias sudah digarap pada 1930-an, tetapi baru akhir-akhir ini mendapatkan pengakuan yang pantas diterimanya. Elias mengajukan konsep figurasi sebagai suatu ide yang memungkinkan untuk menolak tekanan yang dikondisikan secara sosial untuk memecah dan mengkutubkan konsepsi kita atas manusia, yang berulang kali telah menghalangi kita untuk menganggap orang-orang sebagai individu pada saat yang sama ketika kita menganggap mereka sebagai masyarakat... Oleh karena itu, konsep figurasi sebagai suatu alat konseptual yang sederhana membantu kita untuk melonggarkan pembatas sosial itu dengan berbicara dan berpikir seakan-akan individu dan masyarakat adalah antagonistik dan juga berbeda (Elias, 1978:129-130).

Figurasi-figurasi dapat dilihat terutama sebagai proses. Nyatanya belakangan Elias lebih menyukai istilah sosiologi proses untuk melukiskan karyanya. Figurasi-figurasi adalah proses sosial yang menyertakan penjalinan orang-orang. Mereka bukan struktur-struktur yang eksternal dan bersikap memaksa dalam hubungan-hubungan di antara orang-orang, mereka adalah antar hubungan-antar hubungan itu. Para individu dilihat terbuka dan interdependen, figurasi-figurasi tersusun dari individu-individu demikian. Kekuasaan sentral bagi figurasi-figurasi sosial akan mengalami perubahan terus-menerus, Pada inti figurasi-figurasi yang berubah, tentunya pusat proses figurasi itu sendiri, ada suatu keseimbangan yang berfluktuasi, yang dapat direnggangkan, suatu keseimbangan kekuasaan yang bergerak kian kemari, mula-mula condong ke satu sisi dan kemudian ke sisi lain. Jenis keseimbangan kekuasaan yang berfluktuasi itu adalah ciri khas struktural aliran setiap figurasi (Elias, 1978:131). Figurasi-figurasi muncul dan berkembang, tetapi sebagian besar dengan cara-cara yang tidak kelihatan dan tidak direncanakan.

Pusat bagi diskusi ini adalah fakta bahwa ide mengenai suatu figurasi berlaku baik untuk level makro (sosiologi dengan orientasi makroskopik) maupun mikro (sosiologi dengan orientasi mikroskopik) dan untuk setiap fenomena sosial di antara kedua kutub tersebut. Konsep tersebut dapat diterapkan kepada kelompok-kelompok yang agak kecil dan juga kepada masyarakat-masyarakat yang terdiri dari ribuan atau jutaan orang yang saling bergantung. Para guru dan siswa di dalam suatu kelas, para dokter dan pasien di dalam suatu kelompok terapi, para pelanggan teratur di suatu kedai minum, anak-anak disekolah taman kanak-kanak, mereka semua membuat figurasi-figurasi yang agak dapat dipahami satu sama lain. Akan tetapi para penghuni disuatu desa, suatu kota, atau suatu bangsa juga membentuk figurasi-figurasi, meskipun di dalam contoh ini figurasi-figurasi tidak dapat dirasakan secara langsung karena rangkaian interdependensi yang menghubungkan orang-orang lebih panjang dan lebih terdiferensiasi (Elias, 1978:131).

Dengan demikian, Elias menolak membahas hubungan antara individu dan masyarakat, tetapi berfokus pada hubungan antara orang-orang yang dirasa sebagai individu dan orang-orang yang dirasa sebagai masyarakat (Elias, 1986:23). Dengan kata lain, baik individu atau masyarakat (dan setiap fenomena sosial di antaranya) melibatkan orang-orang, hubungan-hubungan manusia. Ide rangkaian interdependensi yang digarisbawahi di dalam kutipan di atas adalah suatu gambaran yang sama baiknya dengan setiap figurasi yang dimaksud Elias dan hal yang merupakan fokus sosiologinya, Bagaimana dan mengapa orang-orang bersatu membentuk figurasi-figurasi dinamika spesifik adalah salah satu dari pertanyaan-pertanyaan sentralnya, mungkin juga merupakan pertanyaan sentral sosiologi (1969/1982:208).

Gagasan Elias mengenai figurasi terkait dengan ide bahwa para individu terbuka kepada, dan saling berhubungan dengan, para individu lainnya. Ia berargumen bahwa sebagian besar sosiolog bekerja dengan suatu pengertian mengenai homoclausus, yakni, suatu citra manusia tunggal yang masing-masing pada akhirnya independen secara mutlak dari semua orang lain, atau seorang individu-di-dalam-dirinya sendiri (Elias, 1969/1983: 143). Citra demikian tidak mendukung suatu teori figurasi, suatu citra mengenai para aktor independen yang terbuka, diperlukan untuk sosiologi figurasional.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi; Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.


Baca Juga
1. Nobert Elias. Biografi
2. Nobert Elias. Sejarah Tingkah Laku 
3. Nobert Elias. Fungsi-Fungsi Alamiah
4. Nobert Elias. Kekuasaan dan Keberadaban
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Sosiologi Figurasional Nobert Elias"