Sokrates. Pemikiran tentang Politik

Table of Contents
Pemikiran tentang Politik Sokrates
Sokrates
Dalam Apologia, Sokrates mengakui bahwa ia tidak merasa terpanggil untuk campur tangan dalam urusan-urusan politik. Tetapi selalu ia setia pada kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara. Bila ia dihukum mati, ia tidak mau melarikan diri, dengan alasan bahwa sampai saat terakhir ia akan taat pada undang-undang Athena. Kita tidak mempunyai informasi bahwa Sokrates menganut salah satu dari banyak teori tentang negara, yang dikemukakan oleh para Sofis pada waktu itu. Tetapi kita tahu bahwa ia meneruskan prinsip-prinsip etikanya juga dalam bidang politik. Menurut Sokrates tugas negara ialah memajukan kebahagiaan warga negara dan membuat jiwa mereka menjadi sebaik mungkin.

Akibatnya, seorang penguasa negara harus mempunyai pengertian mengenai yang baik. Karena alasan itu Sokrates tidak menyetujui sistem pemerintahan demokratis yang berlaku di Athena, di mana pemegang-pemegang kuasa dipilih oleh majelis rakyat atau ditentukan dengan undian. Kalau kita mempercayakan kesehatan kita hanya kepada seorang ahli dalam bidang itu, yaitu seorang dokter, mengapa—demikian pertanyaan Sokrates—kita mempercayakan urusan negara kepada seorang yang tidak mempunyai keahlian khusus? Tetapi keahlian itu tidak sama dengan kesanggupan untuk membangun suatu negara yang makmur. Sokrates tidak mengagumi negarawan-negarawan seperti Themistokles dan Perikles yang memajukan keunggulan Athena dalam bidang ekonomi dan militer. Keahlian yang sungguh-sungguh menjamin kesejahteraan negara adalah pengenalan tentang yang baik.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini


Sumber.

Bertens, K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. Kanisius. yogyakarta

Baca Juga
1. Sokrates. Biografi dan Karya
1. Sokrates. Metode
2. Sokrates. Kepribadian dan Cara Hidupnya
3. Sokrates. Etika
4. Sokrates. Perkara Pengadilan dan Kematiannya
5. Sokrates. Ajaran
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment