Peter M. Blau. Strukturalisme Pertukaran

Table of Contents
Strukturalisme Pertukaran Peter M. Blau
Peter M. Blau
Walaupun teori pertukaran-sosial secara jelas tampil sebagai suatu perspektif lain dalam sosiologi dan psikologi sosial, tetapi sebagaimana terlihat dalam bab sebelumnya, teori ini tidak lepas dari berbagai perbedaan internal. Emerson dalam telaah ulangnya mengenai pertumbuhan dan perkembangan teori pertukaran-sosial menunjukkan bahwa di sana masih banyak terdapat pertentangan dan perbedaan pandangan. Perbedaan-perbedaan kontroversial di antara aliran-aliran utama dalam teori pertukaran itu sama pentingnya dengan kesamaan-kesamaan mereka.

George C. Homans dan Peter M. Blau memberikan sumbangan sosiologis yang paling terkenal pada teori pertukaran perilaku-sosial. Walaupun Blau kelihatan banyak menerima psikologi-perilaku dari Homans sebagai dasar karyanya, tetapi dari pengamatan yang lebih dalam akan terungkap bahwa perbedaan antara Blau dan Homans mungkin lebih besar daripada kesamaan yang terlihat di permukaan.

Sebagaimana kita ketahui, teori Homans cenderung ke arah reduksionisme psikologis, yang menekankan bahwa penjelasan perilaku individu juga berarti penjelasan seluruh perilaku kelompok. Sebagaimana terlihat dari kutipan di atas, Blau mengisyaratkan para ahli sosiologi agar waspada akan bahaya reduksionisme yang mengabaikan kehadiran properti sosial dan struktural. Tekanan Blau atas kelahiran (emergence), atau properti kelompok, yang tidak dapat diredusir pada psikologi berorientasi individual, mengakibatkan Peter Ekeh menggambarkan karya Blau tersebut sebagai suatu tesis yang bersifat kolektivitas strukturalis (collectivist structuralis thesis) yang dapat dibedakan dari teori individualistik behavioris (individualistic behaviorist theory) dari Homans.

Walaupun Blau menghargai usaha teoritis berluang lingkup mikro Homans, tetapi dia mengkritik kecenderungan reduksionisnya dan menegaskan bahwa orang tidak bisa melakukan generalisasi dari studi dunia sosial mikro ke dunia sosial makro atau organisasi kompleks berskala besar. Dia melihat struktur mikro terdiri dari individu-individu yang berinteraksi, sedang struktur makro terdiri dari kelompok-kelompok yang saling berhubungan. Walaupun struktur mikro dan makro memiliki berbagai kesamaan tetapi di sana juga terdapat beberapa perbedaan yang mendasar. Blau misalnya menyatakan bahwa kelompok kecil mungkin bisa mempertahankan pengendalian sosial melalui himbauan sosial dan kewajiban-kewajiban personal, suatu hal yang jelas tidak mungkin terjadi dalam suatu negara. Prosedur yang diformalisir serta kekuatan-kekuatan pemaksa dibutuhkan oleh asosiasi-asosiasi organisasional yang sangat kompleks seperti itu. Dengan demikian, walaupun Blau setuju bahwa proses pertukaran sosial itu penting, namun ia juga tertarik untuk lebih memahami berfungsinya organisasi-organisasi yang kompleks.

Blau juga menyadari bahwa reduksionisme dalam sosiologi akan menghambat para ahli sosiologi membahas fenomena yang emergent dan penting seperti stratifikasi dan kekuasaan. Dia menolak pendapat Homans bahwa topik demikian bisa dimengerti melalui prinsip-prinsip psikologi perilaku tentang pertukaran. Di pihak lain banyak ahli teori yang membahas topik itu telah menjadi korban dari konsepsi abstrak yang sangat terpisah dari realitas empiris yang diteliti. Para ahli teori makro, sementara sibuk dengan topik yang diabaikan oleh kaum reduksionis sudah menyimpang dari dunia sosial empiris sehingga tetap dekat dengan para hali sosiologi mikro. Apa yang dilakukan Blau dalam teorinya ialah memanfaatkan konsep pertukaran dari sosiologi mikro dan menyatukannya dengan konsep kekuasaan yang merupakan subjek usaha-usaha makro teoritis. Buah usaha ini terlihat dalam karya teoritis klasik Blau, yaitu Exchange And Power in Social Life.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta. PT. RajaGrafindo Perkasa


Baca Juga
1. Peter M. Blau. Biografi
2. Peter M. Blau. Pertukaran dan Kekuasaan dalam Kehidupan Sosial 
3. Peter M. Blau. Kekuatan-Kekuatan Dialektis Perubahan Sosial
4. Peter M. Blau. Keabsahan Kekuasaan dalam Kelompok
5. Peter M. Blau. Diferensiasi Kekuasaan
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment