Peter L. Berger. Masyarakat Sebagai Realitas Objektif

Table of Contents
Masyarakat Sebagai Realitas Objektif Peter L. Berger
Peter L. Berger
Sejalan dengan Durkheim dan tradisi kaum fungsionalisme struktural Berger mengakui eksistensi realitas sosial objektif yang dapat dilihat dalam hubungannya dengan lembaga-lembaga sosial. Akan tetapi, aturan sosial ini bukan merupakan bagian dari hakikat benda. Dia tidak lahir seperti halnya Dewi Minerva yang lahir dari kepala Zeus; ia hanya sebagai produk kegiatan manusia. Berger sependapat dengan Durkheim yang melihat struktur sosial yang objektif ini memang memiliki karakteristik sendiri, tetapi asal mulanya harus dilihat sehubungan dengan eksternalisasi manusia atau interaksi manusia dalam struktur yang sudah ada. Eksternalisasi ini kemudian memperluas institusionalisasi aturan sosial, sehingga struktur merupakan satu proses kontinu, bukan sebagai suatu penyelesaian yang sudah tuntas.

Sebaliknya, realitas objektif yang terbentuk melalui eksternalisasi kembali membentuk manusia dalam masyarakat. Proses dialektika ini merupakan proses yang berjalan terus, di mana internalisasi dan eksternalisasi menjadi momen dalam sejarah. Sebagai elemen ketiga ialah proses internalisasi, atau sosialisasi individu ke dalam dunia sosial objektif. Ketiga elemen ini-internalisasi, eksternalisasi, dan objektivikasi, saling bergerak secara dialektis. Hukum dasar yang mengendalikan dunia sosial objektif ialah keteraturan. Berger menegaskan bahwa sosiologi menjurus pada pandangan yang melihat keteraturan merupakan prasyarat primer kehidupan kehidupan sosial dan masyarakat dalam esensinya sendiri, merupakan tertib yang semestinya ada atas serangkaian pengalaman-pengalaman manusia yang berubah-ubah. Dia menyatakan bahwa "kehidupan sosial mereka muak terhadap kekacauan, tak ubahnya seperti sifat yang merasa jenuh terhadap suasana vakum. Berger mengakui bahwa keteraturan sosial ini sulit, tetapi dalam mode kaum fungsionalis, dia melihat lembaga-lembaga sosial condong ke arah keseimbangan.

Konseptualisasi peranan sebagai mata rantai antara organisme manusia dan struktur sosial juga mirip dengan rumusan fungsionalis struktural. Struktur sosial terdiri dari peranan perilaku yang terpola atau memiliki lambang-melambangkan hal yang timbal balik. Walau individu tidak identik dengan peranan tetapi dia tetap menjalankan kegiatan yang sesuai dengan ukuran-ukuran pelaksanaan peranannya tersebut. Tipologi peranan-peranan itu merupakan hubungan yang diperlukan bagi institusionalisasi kelakuan. Dengan demikian, peranan dapat dikatakan sebagai unit dasar aturan terlembaga yang objektif. Akan tetapi, berbeda dengan model kaum fungsionalis, Berger dan Luckman menekankan proses yang pararel dengan struktur. Sebenarnya masyarakat tidak pernah sebagai suatu produk akhir tetapi tetap sebagai proses yang sedang terbentuk. 


Dengan demikian objektivitas merancang suatu proses di mana dunia sosial akan menjadi suatu realitas yang mampu menghambat dan juga membentuk para partisipannya. Realitas masyarakat yang objektif melindungi rohani kita untuk lebih dahulu memperoleh sejumlah besar pilihan, yang tak hanya berupa tindakan tetapi juga gagasan. Akan tetapi tetap sebagai pilihan terbatas, sehingga memungkinkan struktur mengalami perubahan secara perlahan. Karena Berger dan Luckman menganggap realitas objektif tidak lain adalah salah satu aspek dari dunia yang ruwet ini, maka untuk menganalisa realitas subjektif yang dapat mencerminkan dunia objektif, tetapi tidak identik dengan aturan institusional ini, para sosiolog juga harus ditertibkan.

Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber.
Poloma, Margaret. M. 2007. Sosiologi Kontemporer. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada


Baca Juga
1. Peter L. Berger. Biografi
2. Peter L. Berger. Refleksi Atas Interaksi Kesadaran dan Struktur dalam Modernisasi
3. Peter L. Berger. Momen Eksternalisasi, Munculnya Kesadaran Modern dan Aspek-Aspeknya
4. Peter L. Berger. Momen Objektivasi, Pranata-Pranata Modern
5. Peter L. Berger. The Sacred Canopy
6. Peter L. Berger. Pembentukan Realitas Secara Sosial
7. Peter L. Berger. Konstruksi Realitas Secara Sosial
8. Peter L. Berger. Masyarakat Sebagai Realitas Subjektif
9. Peter L. Berger. Modernisasi Sebagai Pembangunan Alam Artifisial 
10. Peter L. Berger. Konstruksi Realitas Secara Sosial dan Legitimasinya
11. Peter L. Berger. Momen Internalisasi yang Susah Payah
12. Peter L. Berger. Perkawinan
13. Pokok Bahasan Sosiologi
14. Mirror On The Wall. Gambaran Realitas Sosial yang Terdistorsi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment