Linimasa Sosiologi. Periode Empat

Periode Keempat,
1975: Buku karangan Peter Singer, Animal Liberation, menjadi naskah yang penting dalam pergerakan hak binatang.

1975: Canadian Journal of Sociology didirikan.

1976: Baudrillard berargumen bahwa kita tidak bisa lagi terlibat dalam pertukaran simbolik dalam Symbolic Exchange and Death.

1976: A Place on the Corner, buku karya Elijah Anderson, menjadi batu penjuru etnografi klasik.

1977: Bourdieu memperkenalkan habitus, lapangan, dan strukturalisme konstruktivismenya dalam Outline of a Theory of Practice.

1977: Social Learning Theory ciptaan Albert Bandura memperkenalkan perspektif dengan nama yang sama.

1977: Buku karangan James House, “The Three Faces of Social Psychology” (Sociometry), memberikan perspektif terhadap bidang tersebut.

1977: Status Characteristics and Social Interaction: An Expectation States Approach karangan Joseph Berger, M. Hamit Fisek, Robert Norman, dan Morris Zelditch, memperkenalkan teori dengan nama yang sama.

1977: Buku karya Richard Senett, The Fall of Public Mani, mendemonstrasikan pemiskinan dunia sosial.

1977: R.W. Connell mengarang Rulling Class, Rulling Culture: Studies of Conflict, Power, and Hegemony in Australian Life yang membicarakan budaya dan hubungan kelas masyarakat Australia.

1977: Norbert Lechner mendesak Amerika Latin untuk menggunakan refleksi politik sebagai panduan terhadap analisa teoritis dalam La Crisis del Estado en Ame’rica Latina.

1978: Penerbitan Orientalism Edward Said merupakan momen sejarah yang mendasar di saat bangkitnya studi postkolonialisme.

1978: Writing and Difference, karangan Derrida, merupakan kontribusi kunci lainnya terhadap poststrukturalisme.

1978: Nancy Chodorow mengembangkan teori Freud dalam The Reproduction of Mothering: Psychoanalysis and the Sociology of Gender.

1978: The Society for Applied Sociology didirikan.

1979: Roy Bhaskar mengarang The Possibility of Naturalism: A Philosophical Crituque of the Contemporary Human Sciences, yang merupakan batu penjuru realisme kritis.

1979: Arlie Hochschlid memperkenalkan gagasan pekerja emosional dalam “Emotional Work, Feeling Rules, and Social Structure”.

1979: The Postmodern Condition karya Lyotard, menyatakan perang terhadap narasi besar dan totalisasi.

1979: Laboratory Life: The Social Construction of Scientific Facts karya Bruno Latour dan Steve Woolgar memperkenalkan actor network theory (ANT).

1979: Rorty mengusulkan sebuah filosofi pragmatis dalam Philosophy and the Mirror of Nature.

1979: Theda Skocpol menulis States and Social Revolutions yang menunjukkan pentingnya peran negara dalam revolusi sosial.

1979: Morris Rosenberg memperluas pemahaman tentang konsep diri dalam Conceiving the Self.

1979: Chinese Sociological Association didirikan.

1980: Foucault menerbitkan seri pertama dari tiga volume The History of Sexuality karangannya, yang menjadi topik klasik dalam teori poststrukturalis dan teori homoseksual.

1980: Karangan Stuart Hall, “Encoding/Decoding”, muncul di Culture, Media, Language dan berargumen bahwa penonton menginterpretasikan tayangan televisi yang sama dengan cara yang berbeda-beda.

1980: Adrienne Rich memperkenalkan kontinum lesbian dalam “Compulsory Heterosexuality and the Lesbian Existence”.

1980: Sheldon Stryker mengembangkan teori identitas struktural dalam Symbolic Interactionism: A Social Structural Version.

1980: Ali Shariati menerbitkan On the Sociology of Islam.

1980: The Institute of Sociology of the Chinese Academy of Social Sciences dibentuk.

1981: Gary Becker mengarang A Treatise on the Family, sebuah buku kunci dalam sosiologi keluarga.

1981: Alain Touraine menguraikan teknik “Intervesi sosiologis” dalam The Voice and the Eye.

1981: Leonard Pearlin dalam “The Stress Process” (JHSB) menguraikan konsep yang bernama sama.

1981: Willer and Anderson menerbitkan Networks, Exchange and Coercion.

1981: Kasus AIDS pertama dilaporkan di Amerika Serikat.

1982: Terbitan pertama Theory, Culture, and Society dipublikasikan.

1982: Karya awal Luhmann tentang teori sistem dipresentasikan dalam The Differentiation of Society.

1982: Karangan Margaret Archer, “Morphogenesis versus Structuration: On Combining Structure and Action” (BJS), sesuai dengan teori sistem vs teori strukturasi.

1982-3: Jeffrey Alexander memperbaharui fungsionalisme dalam empat edisi Theoretical Logic in Sociology karangannya.

1983: Karen Cook, Richard Emerson, Mary Gillmore, dan Toshio Yamagishi mengembangkan teori pertukaran lebih lanjut dalam “The Distribution of Power in Exchange Networks: Theory and Experimental Results” (AJS).

1983: Simulations karya Baudrillard memperkenalkan konsepnya yang bernama sama.

1983: Nancy Hartsock mengarang “The Feminist Standpoint: Developing the Ground for a Specifically Feminist Historical Materialism”, kontribusi kunci terhadap teori pendirian.

1983: Hochschild menganalisa tenaga kerja emosional pada penumpang pesawat dan penarik hutang dalam The Managed Heart: Comercialization of Human Feeling.

1983: Terbitan pertama Sociological Theory dipublikasikan.

1983: Kontribusi Barry Wellman terhadap analisis jaringan dalam “Network Analysis: Some Basic Principles” (Sociological Theory).

1983: Melvin Kohn dan Carmi Schooler menulis Work and Personality: An Inquiry into the Impact of Social Stratification yang merupakan karya kunci pada hubungan kelas dan pekerjaan.

1983: Buku karangan Paul DiMagio dan Walter Powell, “The Iron Cage Revisited: Institutional Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields” menjadi sumber kutipan paling banyak dalam sejarah ASR.

1984: Pernyataan paling mutakhir dari Anthony Giddens tentang teori strukturasi muncul dalam The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration.

1984: Habermas mengembangkan idenya tentang rasionalitas komunikasi dalam The Theory of Communicative Action, Vol. 1: Reason and the Rationalization of Society.

1984: Karya Certeau, The Practice of Everyday Life, memberikan kekuasaan yang besar kepada agen/pelantara.

1984: Karya Bourdieu, Homo Academicus, merupakan studi akademia dari sudut pandang teoritis tersendiri dari pengarang.

1984: Bourdieu mempublikasikan Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste.

1984: Luhmann mengembangkan teori sistemnya dalam Social Systems.

1985: Karya Gayatri Spivak. “Can the Subaltern Speak? Speculations of Widow Sacrifice” (Wedge 7/8), menjadi acuan klasik dalam studi postkolonial.

1985: Delezue dan Guattari menulis Anti Oedipus: Capitalism and Schizophernia yang menjadi kontribusi penting bagi perkembangan teori poststruktural/postmodern.

1985: Karangan Jeffrey Alexander dan Paul Colomy, “Toward Neo Functionalism” (Sociological Theory), mengembangkan teori bernama sama yang berumur pendek.

1985: Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe menulis Hegemony and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics yang menandai perubahan penting dalam teori neo Marxian.

1985: European Sociological Review didirikan.

1986: Ulrich Beck mengembangkan gagasan tentang risiko dalam Risk Society: Towards a New Modernity.

1986: Lacan merevisi psikoanalisis Freudian dalam konteks linguistik Saussurean dalam Ecrits.

1986: Paul Virilio melalui Speed and Politics-nya memperkenalkan gagasan tentang kecepatan melalui idenya tentang dromologi.

1986: International Sociology didirikan.

1987: Dorothy Smith memberikan kritik feminis fenomenologis dalam The Everyday World as Problematic: A Feminist Sociology.

1987: Gilles Lipovetsky mengembangkan post modernisme dalam The Empire of Fashion: Dressing Modern Democracy.

1987: Candace West dan Don Zimmerman mendeferensiasikan seks, kategori seks, dan gender dalam “Doing Gender” (Gender and Society).

1988: Noam Chomsky dan Edward Herman berargumen bahwa media massa merupakan alat propaganda politik dalam Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media.

1988: Barry Markovsky, David Willer, dan Travis Patton mengarang “Power Relations in Exchange Networks” (ASR).

1988: Linda Molm menekankan hadiah/ganjaran dalam teori pertukaran dalam “The Structure and Use of Power: A Comparison of Reward and Punishment Power” (Social Psychology Quarterly).

1988: Journal of Historical Sociology didirikan.

1989: Zizek mengembangkan idenya tentang ulasan ideologi dan analisa budaya dalam The Sublime Object of Ideology.

1989: Bauman dalam Modernity and the Holocaust berargumen bahwa Holocaust adalah lambang modernitas dan mendukung sosiologi moral.

1989: David Harvey mengembangkan lebih jauh geografi sosial dan ide tentang kompresi ruang-waktu dalam The Condition of Postmodernity: An Enquiry into the Origins of Cultural Change.

1989: Edward Soja membawa masalah spasial ke garis terdepan sekali dalam Postmodern Geographies: The Reassertion of Space in Critical Social Theory.

1989: Tinh Minh ha menerbitkan Woman, Native, Other: Writing Post coloniality and Feminism.

1989: Dokumentasi besar pertama Michael Moore, Roger dan Me, mengungkap tentang dampak penutupan pabrik terhadap kehidupan sosial di Flint, Michigan.

1989: Tembok Berlin runtuh.

1990: James S. Coleman mengembangkan teori pilihan rasional dalam Foundations of Social Theory.

1990: Gender Trouble, karya Judith Butler, menantang ide tradisional tentang seks, gender, dan seksualitas.

1990: Giddens memperkenalkan idenya tentang tank/kereta raksasa dalam The Consequences of Modernity.

1990: Donna Haraway berkontribusi terhadap feminism postmodern melalui “A Manifesto for Cyborgs: Science, Tecnology, and Socialist Feminism”.

1990: Patricia Hill Collins mengembangkan interseksionalitas dalam Black Feminist Thought: Knowledge, Conciousness, and Empowerment.

1990: Tamito Yoshida menerbitkan Iyoho to Jiko Soshiki sei no Riron (Teori Informasi dan Sistem Organisasi Mandiri), yang menguraikan tentang teori sistem umumnya.

1990: Societes Contemporaines didirikan.

1990-2: The National Comorbidity Survey memberikan pemeriksaan psikiatri terstruktur kepada responden untuk menilai tingkat disorder (ketidakteraturan).

1991: Jameson menulis postmodernism or the Cultural Logic of Late Capitalism yang menerapkan neo Marxian dan ide-ide postmodern.

1991: Kenneth Gergen membawa postmodernitas untuk memaksakan pada diri dalam The Saturated Self: Dilemmas of Identity in Contemporary Life.

1991: Giddens menerbitkan Modernity and Self Identity: Self and Society in the Late Modern Age yang merupakan pembahasan tentang masalah-masalah mikrososiologis yang penting.

1991: Sharon Zukin menghubungkan kekuasaan dengan geografi dalam Landscapes of Power: From Detroit to Disney World.

1991: Istilah “Urbanisme baru” diperkenalkan dalam sebuah pertemuan reformer urban di California.

1991: Buku karangan Steven Best dan Douglas Kellner, Postmodern Theory: Critical Interrogations, merupakan tinjauan luas yang berguna dalam teori postmodern.

1991: Saskia Sassen memperkenalkan istilah “kota global” dalam bukunya The Global City: New York, London, Tokyo.

1991: Berliner Journal fur Soziologie didirikan di Berlin.

1992: Francis Fukuyama berargumen dalam The End of History and the Last Man bahwa perkembangan sejarah manusia sebagai perjuangan antar ideologi telah berakhir, dengan demokrasi liberal sebagai pemenangnya.

1992: Karangan Marc Auge, Non Places: An Introduction to an Anthropology of Supermodernity, memperkenalkan ide tentang non tempat dan supermodernitas.

1992: Roland Robertson mengembangkan ide tentang globalisasi dalam Globalization: Social Theory and Global Culture.

1992: Konferensi Sosiologi Eropa pertama diselenggarakan di Vienna.

1992: Buku karangan Bourdieu dan Wacquant, An Invitation to Reflexive Sociology, menyajikan tinjauan umum tentang gagasan-gagasan Bourdieu.

1992: Intimations of Postmodernity, karya Bauman, berisi kontribusi terhadap teori postmodern oleh seorang modernist.

1992: Eruopean Sociological Association dibentuk.

1992: Karya Mitchell Duneier, Slim’s Table: Race, Respectability, and Masculinity, menjadi buku klasik dalam studi etnografi.

1992: Internasional Jounal of Japanese Sociology didirikan.

1993: Bruno Latour mendirikan actor network theory (ANT) dalam We Have Never Been Modern.

1993: Karya Ritzer, The McDonaldization of Society: An Investigation into the Changing Character of Contemporary Social Life, membawa tesis rasionalisasi Weber menuju masyarakat konsumsi masa kini.

1994: Homi Bhabha berkontribusi terhadap studi budaya dan postkolonialisme dalam The Location of Culture.

1994: Cornell West menulis Race Matters yang merupakan kontribusi penting terhadap pemikiran lintas ilmu tentang ras.

1994: Kairo menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Populasi dan Perkembangan PBB yang menghasilkan reformasi besar dalam perencanaan populasi.

1994: Karangan Giddens, Beyond Left and Right: The Future of Radical Politics, menandai perubahan dalam karyanya menjadi lebih ke masalah praktis.

1995: Benjamin Barber melalui Jihad vs. McWorld membandingkan pendekatan homogenisasi dan heterogenasi dengan politik global.

1995: Michel Maffesoli mengembangkan neotribalisme dalam The Time of Tribes.

1995: Soziale Systeme didirikan.

1996: Castells mendukung pentingnya informasi dalam The Rise of the Network Society.

1996: Appadurai melalui Modernity at Large: Cultural Dimensions of Globalization memperkenalkan ide “scapes”.

1996: Samuel Hutington memperdebatkan pentingnya peradaban budaya dalam The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order.

1996: Asia Pacific Sociological Association didirikan.

1997: Chomsky mengarang Media Control: The Spectacular Achievements of Propaganda, yang merangkum pandangannya tentang media dan terorisme.

1997: Peter Burke menguraikan modelnya tentang teori identitas cibernetik dalam “An Identity Model of Network Exchange” (ASR).

1997: Buku karangan Hochschild, The Time Bind: When Work Becomes Home and Home Becomes Work, membahas tentang desakan waktu yang menimpa keluarga masa kini, pentingnya “second shift”, dan bahkan “third shift”.

1997: Kathryn Edin dan Laura Lein mendemonstrasikan inefisiensi pada sistem kesejahteraan Amerika Serikat dalam Making Ends Meet: How Single Mothers Survive Welfare and Low Wage Work.

1998: Inventions: Internasional Journal of Postcolonial Studies didirikan.

1998: Arts and Humanities Research Board didirikan di Inggris (berubah menjadi Arts and Humanities Research Council pada tahun 2006).

1999: Barry Glassner menerbitkan sebuah pandangan kritis terhadap peran rasa takut pada budaya Amerika Serikat dalam The Culture of Fear: Why Americans are Afraid of the Wrong Things.

2000: Michael Hardt dan Antonio Negri melalui karya mereka Empire berargumen bahwa imperialism sedang tergantikan dengan kekaisaran tanpa dasar/bentuk kebangsaan.

2000: Robert Putman menerbitkan Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community.

2000: Bauman dengan karyanya Liquid Modernity menyediakan pandangan baru dalam sebuah teori tentang dunia kontemporer.

2001: Edward Lawler mendukung peran emosi dalam “An Affect Theory of Social Exchange” (AJS).

2001: 11 September 2001: teroris membajak pesawat dan menghancurkan World Trade Center di New York.

2001: Barbara Ehrenreich menyoroti kesulitan hidup pada masyarakat dengan gaji minimum dalam Nickled and Dimed: On Not Getting By in America.

2002: Leslie Sklair berargumen tentang alternatif untuk kapitalisme global dalam Globalization: Capitalism and its Alternatives.

2003: Chandra Mohanty menerbitkan Feminism Without Borders: Decolonizing Theory, Practicing Solidarity.

2003: John Urry mengangkat teori kerusuhan untuk menghadapi globalisasi dalam Global Complexity.

2003: Annette Lareau berargumen bahwa kelas yang berdasarkan praktek memperbanyak jumlah anak mengabadikan ketimpangan sosial dalam Unequal Childhoods: Race, Class, and Family Life.

2004: Michael Burawoy, Presiden ASA, meluncurkan perdebatan yang besar pada sosiologi publik pidato kepresidenannya.

2004: Hardt dan Negri mengeluarkan Multitude: War and Democracy in the Age of Empire sebagai susulan karya mereka di tahun 2000 tentang kekaisaran.

2005: ASA menggelar pertemuan peringatan ulang tahun ke 100 nya di San Francisco, California.


Ket. klik warna biru untuk link

Download Linimasa Sosiologi di Sini

Lihat Juga
Linimasa Sosiologi. Periode Satu
Linimasa Sosiologi. Periode Dua
Linimasa Sosiologi. PeriodeTiga
Linimasa Sosiologi. Periode Empat
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Linimasa Sosiologi. Periode Empat"