Konsep Sosiologi. Sanksi Sosial

Konsep Sosiologi Sanksi Sosial
Sanksi Sosial
Sanksi adalah suatu rangsangan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan (Soekanto, 1993:446). Begitu pun hal yang serupa dikemukakan K. Daniel O’Leary dan Susan G. O’ Leary dalam Classroom Management: The Successful Use of Behavior Modification mengemukakan bahwa sanksi merupakan upaya dengan suatu konsekuensi yang diduga dapat mengurangi atau menurunkan kemungkinan untuk melakukan perbuatan melanggar untuk masa yang akan datang (O’Leary dan O’Leary, 1977:110).

Pemberian sanksi bagi siapa pun termasuk anak didik di sekolah adalah penting, namun semuanya itu hanya diberikan dalam kerangka mendidik, dan bukan oleh faktor-faktor emosional. Pandangan-pandangan pentingnya sanksi dalam suatu tertib organisasi diawali oleh pandangan-pandangan terapi psikologis belajar behavioristik. Ciri-ciri terapi behavioristik yang dominan adalah terfokus pada tingkah laku yang spesifik apa yang ingin diubah, dan tingkah laku baru yang bagaimana yang ingin dikembangkan.

Dengan demikian, dalam pembelajaran yang dilandasi pandangan-pandangan behavioristik tersebut menaruh banyak harapan bahwa pada dasarnya melalui pengembangan teknik modifikasi-modifikasi perilaku dapat dihasilkan dan dibentuk perilaku-perilaku yang diharapkan. Apakah hanya pandangan behavioristik yang memiliki kepentingan pemberian sanksi tersebut? Tentu saja tidak karena semua aliran psikologi belajar dan pembelajaran (termasuk terapi) pada hakikatnya perlu adanya pemberian sanksi. Hanya saja terdapat perbedaan pada strategi penanganannya antara psikologi belajar behavioristik dengan lainnya. Dengan demikian, mengenai pentingnya pemberian sanksi bagi anak didik yang distruptive tidak sekedar penting bagi aliran behavioristik saja.

Sebagai contoh, bagi pendukung psikologi belajar dan pembelajaran eksistensialisme-humanistik, mereka akan menempatkan siswa yang sangat berbeda dengan behavioristik. Di mana siswa sebagai subjek dalam mengembangkan proses aktualisasi dirinya. Pandangan-pandangan psikologi belajar dan pembelajaran eksistensialisme-humanistik yang digagas Carl Rogers (1961) dan Abraham H. Maslow (1968) tersebut, lebih menekankan kepada aspek mengembangkan tanggung jawab dan potensi-potensi diri dalam hubungan sosial yang lebih bermakna untuk mencapai aktualisasi diri (Raffini, 1980:147).


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP)
2. Materi Sosiologi Kelas X. Bab 3. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 3.1 Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Ujian Nasional Kompetensi Nilai dan Norma Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Konsep Sosiologi. Sanksi Sosial"