Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Kelompok Primer atau Primary Group dan Kelompok Sekunder Secondary Group
Kelompok Primer
Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan antara kelompok primer dengan kelompok sekunder yang ditulis dalam Social Organization pada 1909. Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah peleburan individu-individu dan kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompoknya. Dari apa yang dikemukakan Cooley, dua hal yang penting, yaitu pertama-tama bahwa dia bermaksud untuk menunjuk pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok yang konkret, seperti misalnya keluarga, kelompok-kelompok sepermainan, rukun tetangga, dan lain-lain. Hal kedua adalah istilah saling mengenal di mana Cooley terutama menekankan pada sifat hubungan antarindividu seperti simpati dan kerja sama yang spontan. Demikian, secara singkat dapatlah dikatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng (permanen) dan berdasarkan kenal-mengenal secara pribadi antara sesama anggotanya.

Agar dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai teori Cooley tentang kelompok primer tersebut, maka dalam hal ini kita akan menekankan pembicaraan pada tiga hal berikut,
1. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer; persyaratan penting bagi suatu kelompok primer dalam masyarakat adalah pertama bahwa anggota kelompok tersebut secara fisik berdekatan satu dengan lainnya; kedua bahwa kelompok tersebut adalah kecil dan ketiga adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota kelompok yang bersangkutan.

2. Sifat hubungan-hubungan primer; salah satu sifat utama hubungan-hubungan primer adalah kesamaan tujuan dari individu-individu yang tergabung di dalam kelompok tadi. Satu di antara tujuan bersama tadi adalah hubungan antarindividu tersebut. Jadi, hubungan itu bukan merupakan alat untuk mencapai tujuan, tetapi bahkan merupakan salah satu tujuan utama. Persamaan tujuan dapat mempunyai dua arti. Pertama, individu yang bersangkutan mempunyai keinginan dan sikap yang sama sehingga mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang sama pula. Kedua, salah satu pihak bersedia untuk berkorban demi kepentingan pihak lain.

Hubungan primer bersifat pribadi dalam arti bahwa hubungan tersebut melekat pada kepribadian seseorang dan tak dapat diganti oleh orang lain. Suatu hubungan persahabatan dapat diputuskan atau diperbaharui, tetapi kualitas persahabatan tak mungkin diganti. Selain itu, hubungan primer juga bersifat inklusif, artinya apabila seseorang mengadakan hubungan primer dengan orang lain, maksudnya adalah orang tersebut dengan segala sesuatu yang menyangkut dia, misalnya perasaannya, kepribadiannya, temperamennya dan lain-lain.

3. Kelompok-kelompok yang konkret dan hubungan-hubungan primer; dalam setiap masyarakat terdapat norma dan nilai-nilai sosial yang paling tidak bersifat memaksa, yang mengatur pergaulan hidup manusia. Dalam kehidupan keluarga batih yang dianggap sebagai kelompok primer utama, masyarakat meletakan kewajiban-kewajiban yang dapat dipaksakan seperti orang tua harus memelihara anaknya, suami harus bertindak sebagai kepala keluarga, dan lain sebagainya. Sementara itu hubungan-hubungan primer murni masih dapat dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang sederhana organisasinya, misalnya di desa. Hubungan tersebut kurang tampak pada masyarakat kota-kota besar yang sudah kompleks, di mana diperlukan pembagian kerja yang teratur.

Sementara untuk kelompok sekunder, Cooley tidak mengemukakan pendapatnya secara khusus dan bahkan belum pernah mempergunakan istilah tersebut, maka yang dimaksud kelompok sekunder adalah kebalikan dari kelompok primer. Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Suatu kelompok dinamakan kelompok sekunder apabila antara anggota-anggotanya kurang ada hubungan akrab.

Contoh hubungan sekunder adalah kontrak (jual-beli). Pihak-pihak yang mengadakan kontrak saling berhubungan dengan tujuan tertentu. Hubungannya boleh dikatakan tidak dengan pribadi-pribadi pihak-pihak yang bersangkutan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak, antara lain, menyangkut hak serta kewajiban masing-masing pihak. Dalam hal terjadinya perselisihan, penegakan norma-norma (hukum) dapat memaksakan berlakunya syarat yang dicantumkan di dalam kontrak itu. Hal-hal yang menyangkut pribadi pihak-pihak tak diperhatikan; para pihak dapat saling membenci, saling menyukai, berbeda agama, berbeda kedudukan sosial, dan lain sebagainya. Tujuan utama hubungan adalah terlaksananya kontrak tersebut.


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Lihat Juga
1. Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group) (Youtube Channel. https://youtu.be/TXJRS1gxPc8 ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah...
2. [Video] Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group) (Youtube Chanel. https://youtu.be/dSyAn0G8lQE )

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.1 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016) 
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.2 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 1.3 Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Kelompok Sosial di Masyarakat (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 5. Kelompok Sosial di Masyarakat (KTSP)
6. Materi Ujian Nasional Kompetensi Kelompok Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)"