Karl Marx. Komunisme

Karl Marx tentang Komunisme
Komunisme
Marx sering menulis seakan-akan perubahan-perubahan dalam cara produksi tidak terelakkan, seperti di dalam kutipan tentang gilingan tangan yang menghasilkan feodalisme dan gilingan uap menghasilkan kapitalisme. Jika orang tidak ingin mencari alasan-alasan untuk menolak teori-teori Marx, barangkali yang paling baik untuk menafsirkan materialisme historis Marx sebagai hal yang dimotivasi oleh keinginan untuk mengenali beberapa tren yang dapat diprediksi dan menggunakan tren-tren ini untuk menemukan titik-titik di mana tindakan politis dapat menjadi paling efektif. 

Tentu saja itu adalah cara Marx menggunakan teori-teorinya di dalam studi politis dan ekonominya yang konkret, seperti Class Struggles in France (1850) dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte (1869). Karena itu, kebenaran materialisme historisnya tidak tergantung pada tidak terelakkannya prediksi-prediksi historisnya, tetapi pada apakah fokus pada cara kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan material kita adalah cara yang terbaik untuk melakukan intervensi politis yang efektif.

Jika tujuan pandangan materialis Marx mengenai sejarah adalah memprediksi titik-titik di mana tindakan politis dapat menjadi efektif, maka pandangannya mengenai perubahan-perubahan apa yang akan menyebabkan tahap berikutnya, itulah yang paling penting. Marx menganggap bahwa kapitalisme telah mengembangkan kekuatan-kekuatan produktifnya sehingga siap untuk memasuki suatu cara produksi yang baru, yang dia sebut komunisme. Sebagian besar analisisnya mengulas dengan panjang lebar konflik-konflik di masa kini yang akan menimbulkan bentuk ekonomi yang baru tersebut.

Meskipun masyarakat komunisme masa depan penting bagi Marx, anehnya dia menghabiskan sedikit waktu untuk melukiskan akan seperti apa dunia tersebut. Dia menolak untuk menulis resep-resep untuk dapur di masa depan (Marx, dikutip di dalam T. Ball, 1991:139). Era ketika tulisan Marx penuh dengan pembicaraan mengenai revolusi dan bentuk-bentuk masyarakat yang baru—komunisme, sosialisme, anarki, dan banyak lagi hal yang kini sudah dilupakan. Para pemimpin politis karismatik tampak pada tahap historis dan memicu para audiens dengan pidato-pidato mereka. Akan tetapi, Marx secara intelektual menentang untuk melukiskan visi-visi utopia masa depan. Bagi Marx, tugas yang paling penting adalah analisis kritis terhadap masyarakat kapitalis kontemporer.


Dia percaya bahwa kritik semacam itu akan membantu menghancurkan kapitalisme dan mengubah kondisi-kondisi yang akan memunculkan suatu dunia sosialis yang baru. Akan ada waktu untuk membangun masyarakat komunis ketika kapitalisme sudah diatasi. Akan tetapi, pada umumnya Marx percaya bahwa komunisme akan meliputi pengambilan keputusan tentang apa yang akan dihasilkan yang menjauhi ekonomi yang dibendakan yang dijalankan untuk kepentingan segelintir kapitalis dan menggantikannya dengan jenis keputusan sosial yang akan mengizinkan diperhitungkannya kebutuhan-kebutuhan orang banyak.

Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Sumber:
Ritzer, George. Teori Sosiologi. 2012. Pustaka Pelajar. Yogyakarta


Baca Juga
1. Karl Marx. Biografi
2. Pemikiran Karl Marx (1818-1883)
3. Karl Marx (1818-1883)
4. Analisa Masyarakat Kapitalis Periode Modern dan Postmodern
5. Teori Karl Marx sebagai Model Pengembangan Paradigma Terpadu dalam Sosiologi
6. Karl Marx. Das Kapital (1848, Terbit 1861)
7. Karl Marx. Manifesto Komunis (1848, Brussel Belgia)
8. Karl Marx. The German Ideology (1845, Paris Prancis)
9. Karl Marx. Dialektika
10. Karl Marx. Manuskrip Ekonomi dan Filsafat (April 1844, Paris Prancis)
11. Karl Marx. Kerja
12. Karl Marx. Konflik Kelas
13. Karl Marx. Eksploitasi
14. Karl Marx. Pemberhalaan Komoditas
15. Karl Marx. Konsepsi Materialis atas Sejarah 
16. Karl Marx. Struktur-Struktur Masyarakat Kapitalis
17. Karl Marx. Determinisme Ekonomi
18. Karl Marx. Alienasi
19. Karl Marx. Modal, Kaum Kapitalis, dan Kaum Proletariat
20. Karl Marx. Potensi Manusia
21. Karl Marx. Kebebasan, Kesetaraan, dan Ideologi
22. Karl Marx. Ideologi
23. Karl Marx. Agama
24. Karl Marx. Komoditas
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Karl Marx. Komunisme"