J.J. Bachoven. Teori Evolusi Keluarga
Table of Contents
Teori Evolusi Keluarga |
a. Tahap Promiskuitas, manusia hidup serupa binatang berkelompok, laki-laki dan perempuan berhubungan dengan bebas dan melahirkan keturunan tanpa ikatan. Kelompok-kelompok keluarga inti belum ada pada waktu itu. Keadaan tersebut merupakan tingkat pertama dalam proses perkembangan masyarakat manusia.
b. Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknya sebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat. Oleh karena itu, pada masa ini anak-anak mulai mengenal ibunya, belum mengenal ayahnya. Di situlah peran ibu merangkap sebagai kepala keluarga atau rumah tangga. Pada masa itu pula hubungan atau perkawinan antara ibu dengan anak dihindari, dengan demikian timbul adat eksogami. Pada sistem masyarakat yang makin luas, hal demikian dinamakan sistem matriarchate, di mana garis keturunan ibu sebagai satu-satunya yang diperhitungkan.
c. Tingkat berikutnya adalah sistem patriarchate, di mana ayah menjadi kepala keluarga. Perubahan dari matriarchate ke patriarchate tersebut terjadi setelah kaum pria tidak puas dengan keadaan sosial yang mengedepankan peranan perempuan (ibu). Ia kemudian mengambil calon-calon istri dari kelompok yang berbeda untuk dibawa ke kelompoknya sendiri. Dengan demikian, keturunan yang mereka dapatkan pun tetap tinggal dalam kelompok pria. Kejadian itulah yang secara lambat laun mengubah tradisi matriarchate ke patriarchate.
d. Pada tingkat yang terakhir, perkawinan tidak selalu dari luar kelompok (exogami), tetapi dapat juga dari dalam kelompok yang sama (endogami). Hal itu memungkinkan anak-anak secara langsung mengenal dan banyak berhubungan dengan ibu dan ayahnya. Lambat laun sistem patriarchate mengalami perubahan atau hilang menjadi suatu bentuk keluarga yang dinamakan parental.
Ket. klik warna biru untuk link
Download di Sini
Sumber.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial; Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara. Jakarta.
Post a Comment