Bentuk-bentuk Lapisan Kekuasaan

Table of Contents
Bentuk-bentuk Lapisan Kekuasaan
Lapisan Kekuasaan
Bentuk dan sistem kekuasaan selalu menyesuaikan diri pada masyarakat dengan adat istiadat dan pola-pola perilakunya. Mungkin dalam keadaan-keadaan krisis, batas-batasnya mengalami perubahan sedikit, pada umumnya garis tegas antara yang berkuasa dengan yang dikuasai selalu ada. Hal tersebut menimbulkan lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan (MacIver, 1954:98), yang didasarkan pada kekhawatiran masyarakat akan terjadinya disintegrasi bila tidak ada kekuasaan yang menguasainya. Karena integrasi masyarakat dipertahankan oleh tata tertib sosial yang dijalankan oleh penguasa, masyarakat mengakui adanya lapisan kekuasaan tersebut, walaupun kadang-kadang kenyataan demikian merupakan beban. Adanya faktor pengikat antara warga-warga masyarakat dikarenakan atas dasar gejala bahwa ada yang memerintah dan ada yang diperintah dalam masyarakat yang bersangkutan. Lapisan-lapisan tersebut akan selalu ada, walaupun setiap perubahan dalam masyarakat akan berpengaruh terhadapnya. Mungkin sistem lapisan yang lama akan hancur sama sekali, tetapi pasti akan timbul sistem lapisan kekuasaan yang baru karena masyarakat memerlukannya. Setiap tahap perkembangan dari suatu masyarakat tertentu mempunyai ciri-ciri sistem lapisan kekuasaan yang khusus. Perlu pula ditambahkan bahwa kekuasaan bukanlah semata-mata berarti bahwa banyak orang tunduk di bawah penguasa. Kekuasaan selalu berarti suatu sistem lapisan bertingkat (hierarkis).

Menurut MacIver (1954:100), ada tiga pola umum sistem lapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu:
a. Tipe pertama (tipe kasta) adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku. Tipe semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat berkasta, di mana hampir-hampir tidak terjadi gerak sosial vertikal. Garis pemisah antara masing-masing lapisan hampir tidak mungkin ditebus.

b. Tipe yang kedua (tipe oligarkis) masih mempunyai dasar pemisah yang tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama pada kesempatan yang diberikan kepada para warga untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Bedanya dengan tipe yang pertama adalah walaupun kedudukan para warga pada tipe kedua masih didasarkan pada kelahiran (ascribed status), individu masih diberi kesempatan untuk naik lapisan. Di setiap lapisan juga dapat dijumpai lapisan-lapisan yang lebih khusus lagi, sedangkan perbedaan antara satu lapisan dengan lapisan lainnya tidak begitu mencolok.

c. Tipe yang ketiga (tipe demokratis) yang menunjukkan kenyataan akan adanya garis pemisah antara lapisan yang bersifat mobil sekali. Kelahiran tidak menentukan seseorang, yang terpenting adalah kemampuan dan kadang-kadang juga faktor keberuntungan.

Gambaran pola piramida kekuasaan di atas merupakan tipe-tipe ideal. Di dalam kenyataan dan perwujudannya, tidak jarang mengalami penyimpangan-penyimpangan, terutama disebabkan pada setiap masyarakat selalu mengalami perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Setiap perubahan sosial dan kebudayaan memerlukan perubahan pula dalam pola-pola piramida kekuasaan agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat terpenuhi sesuai dengan perkembangan yang dialami. Adapun stratifikasi kekuasaan tersebut senantiasa ada dasar-dasarnya sehingga dapat berproses. 


Ket. klik warna biru untuk link

Download di Sini

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 3. Lembaga Sosial (KTSP)
2. Materi Ujian Nasional Kompetensi Lembaga Sosial
3. Materi Sosiologi Kelas X Bab 2.2 Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
5. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
6. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
9. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
10. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment