Camus tercatat sebagai salah satu penulis hebat dan pemikirannya berpengaruh luas hingga saat ini. Jejak sastra, novel dan beragam karya tulis lainnya diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Pribadinya unik dan menakjubkan. Tiada hari tanpa resah dan menulis, itulah gambaran sekilas mengenai diri Camus. Bagi orang lain yang mengenalnya, dia bukan saja sosok kritis yang membuat pikiran kita terangsang untuk ikut menyelami lorong pikiran-pikiran filosofis, tetapi juga membuat kita tertawa dan mungkin menangis.
Albert Camus
Albert Camus lahir di Aljazair 7 November 1913 M. Ia termasuk seorang penulis hebat sekaligus filsuf Prancis. Sering kali ia digolongkan sebagai seorang penulis eksistensialis, tetapi kemungkinan ia lebih tepat disebut sebagai seorang absurdis. Pada tahun 1957 ia dianugerahi Nobel Sastra, tetapi ia menolak. Ia teman Jean Paul Sartre, seorang sastrawan eksistensialis, dan Simone de Beauvoir. Ia meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Villeblevin pada 5 Januari 1960.
Di antara karyanya adalah: (1) Le mythe de sisyphe 1942, (2) L’Etranger 1942, (3) Caligula 1944, (4) La malentendu 1944, (5) La peste 1947, (6) L’etat de siege 1948, (7) Letters a un ami allemand 1948, (8) Le justes, (9) L’homme revolte 1951, (10) La Chute 1956, (11) L’exil et le royaumu 1957.
Baca Juga Albert Camus. Pemikiran Filsafat
Sumber. Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat; dari Masa Klasik hingga Postmodern”. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Aletheia Rabbani“Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i
Post a Comment