Materi Sosiologi Kelas X. Bab 2. Nilai dan Norma Sosial (KTSP)

Table of Contents
Materi Sosiologi tentang Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan Norma Sosial
Konsep Kunci
Nilai sosial
Norma sosial

Tujuan Pembelajaran

Mengajak siswa mendeskripsikan hakikat nilai dan norma sosial yang berlaku melalui pemahaman tentang proses terbentuknya dan ciri-ciri nilai dan norma untuk mengetahui peranannya dalam keberlangsungan masyarakat.

Alur Pemikiran

Peta Konsep Materi Nilai dan Norma Sosial
Peta Konsep Materi Nilai dan Norma Sosial

A. Nilai Sosial

1. Pengertian Nilai Sosial
Nilai didefinisikan sebagai konsepsi (pemikiran) abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk. Sedangkan nilai sosial adalah kualitas perilaku, pikiran, dan karakter yang dianggap masyarakat baik dan benar, hasilnya diinginkan, dan layak ditiru oleh orang lain. Nilai menjadi dasar pertimbangan seseorang dalam memilih dan menentukan sikap serta mengambil keputusan atas sesuatu hal.

2. Ciri-ciri Nilai
1) Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat
2) Disebarkan antara sesama warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir)
3) Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
4) Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5) Dapat memengaruhi perkembangan diri seseorang
6) Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat
7) Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai

3. Fungsi nilai sosial menurut Drs. Suprapto
1) Dapat menyumbang seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok
2) Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkahlaku
3) Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial
4) Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok (masyarakat)
5) Alat pengawas/Kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan sistem nilai

4. Pembagian Nilai Sosial
Prof. Dr. Notonegoro membagi nilai sosial menjadi tiga:
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan dan aktivitas.
3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Diantaranya :
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal manusia
b. Nilai keindahan yang bersumber pada rasa keindahan (estetis)
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada kodrat manusia seperti kehendak dan kemauan
d. Nilai religius yang bersumber pada kepercayaan dan keyakinan manusia.

Nilai juga dapat dibedakan berdasarkan cirinya, yaitu nilai dominan dan nilai yang mendarah daging.
1) Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.
2) Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan, sehingga seseorang menjalankannya tanpa melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan secara tidak sadar

B. Norma Sosial

1. Pengertian Norma Sosial
Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Norma dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dengan harapan masyarakat. Norma berfungsi mengatur dan mengendalikan perilaku masyarakat demi terciptanya keteraturan sosial. Norma menjadi panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku. Norma juga menjadi kriteria bagi masyarakat untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.

2. Ciri-ciri Norma Sosial
1) Umumnya tidak tertulis
2) Hasil kesepakatan bersama
3) Ditaati bersama
4) Bagi pelanggar diberikan sanksi

3. Klasifikasi Norma Sosial
a. Berdasarkan resmi (formal) dan tidak resmi (non-formal)
1. Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat (institusi) formal. Norma ini biasanya tertulis
2. Norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal.

b. Berdasarkan tingkatan daya ikat
Norma yang berlaku di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah, sedang, hingga norma yang mempunyai daya ikat sangat kuat di mana anggota masyarakat pada umumnya tidak berani melanggarnya. Demikian dilihat dari kekuatan mengikat terhadap anggota masyarakat, norma dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Masing-masing tingkatan norma memiliki kekuatan memaksa yang berbeda.
1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan.
2. Kebiasaan (folksways) adalah aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage. Kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut sebagai tradisi dan menjadi identitas atau ciri dari masyarakat tersebut.
3. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan alat pengawas atau Kontrol terhadap anggota-anggota masyarakat. Tata kelakuan mengharuskan anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan dengan aturan yang berlaku. Pelanggaran terhadapnya akan diberi sanksi yang berat.
4. Adat istiadat (custom), pada umumnya tidak tertulis, namun memiliki sanksi, baik langsung maupun tidak langsung. Sanksinya berupa sikap penolakan dari masyarakat. Bahkan pengusiran.

c. Berdasarkan aspek-aspeknya
1. Norma agama, norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama
2. Norma kesusilaan, norma yang didasarkan pada hati nurani atau akhlak manusia
3. Norma kesopanan, norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat
4. Norma kebiasaan (habit), merupakan hasil dari melakukan perbuatan yang sama secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
5. Norma hukum, himpunan petunjuk atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara)


Ket. klik warna biru untuk link

Sumber.
Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta  


Download Materi di Sini
 

Lihat Juga
Video Nilai dan Norma Sosial (Youtube Chanel. https://youtu.be/ndSyWtNOP4s ) Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah..

Soal-Soal
1. Soal Pendalaman Materi Klik di Sini dan Sini
2. Soal Uji Kompetensi Klik di Sini dan Sini

Soal-Soal Lain
1. Soal-soal Standar Ujian Nasional. Nilai dan Norma Sosial Klik di Sini
2. Soal-soal Simulasi Ujian Nasional Sosiologi Kategori C4 dan C5 (HOTS). Materi Nilai dan Norma Sosial Klik di Sini
3. Soal-Soal Sosiologi Kelas X. Kompetensi Nilai dan Norma Sosial Klik di Sini
4. Soal-Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Sosiologi Materi Kelas X Bab 2. Nilai dan Norma Sosial Klik di Sini
5. Soal Ujian Nasional Sosiologi 2012-2017 Kompetensi Nilai dan Norma Sosial Klik di Sini
    
Media
1. Power Point 1
2. Power Point 2 
3. Video Penunjang

e-Book
1. Bagja Waluya. Sosiologi Kelas X. Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat
2. Elisanti. Titin Rostini. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
3. Joko Sri Sukardi. Arif Rohman. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
4. Sri Sudarmi. W Indriyanto. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1
5. Vina Dwi Laning. Sosiologi Kelas X. Sosiologi 1


Pengayaan
1. Manusia dan Nilai Sosial
2. Konsep Sosiologi. Sanksi Sosial
3. Hierarki Nilai Sosial

Kamus
1. Kamus Sosiologi
2. Glosarium Sosiologi. Materi Kelas X
3. Kamus Istilah Sosiologi. Materi Nilai dan Norma Sosial
4. Pengertian Nilai Sosial Menurut Ahli
5. Pengertian Norma Sosial Menurut Ahli

Teori-Teori Sosiologi Relevan Materi
1. Biografi dan Autobiografi Tokoh-Tokoh Sosiologi
2. Konstruksi Teoretis Teori-Teori Sosiologi
3. Polemik Internal Teori-Teori Sosiologi
4. Teori-Teori Sosiologi dari Klasik, Kontemporer, dan Postmodern

Teori-Teori Filsafat Relevan Materi
1. Biografi Filsuf
2. Aliran-Aliran Filsafat
3. Teori-Teori Filsafat dari Yunani, Modern, dan Postmodern
4. Teori-Teori Cultural Studies

Artikel Terkait Lainnya
1. Artikel Sosiologi Terkait Materi
2. Pengetahuan Umum Terkait Materi
Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment